untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda Patton, dalam Moleong, 2009: 330-331.
Penelitian ini menggunakan dua jenis triangualasi, yaitu triangulasi teknik dan sumber. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam,
observasi partisipatif, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak sebagai triangulasi teknik, sedangkan dalam triangulasi sumber,
peneliti menggunakan perbandingan tiga sumber yang berbeda, yaitu kepala sekolah, guru, dan dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif Bogdan, dalam Sugiyono 2013, adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan ditemuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis
data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilah mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat keseimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Peneliti melakukan analisis data melalui tiga teknik dan instrumen pengumpulan data yang berbeda. Tiga teknik dan instrumen yang dimaksud
adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Masing-masing teknik diberlakukan analisis yang berbeda.
Teknik pengumpulan data pertama dilakukan dengan wawancara. Hasil wawancara yang diperoleh peneliti kemudian dibuat verbatim. Verbatim
adalah percakapan wawancara dengan cara menuliskan jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan pada subjek saat proses wawancara. Selanjutnya
peneliti menentukan coding untuk masing-masing jawaban berdasarkan aspek dari daftar pertanyaan yang berupa kode. Pemberian kode yang dilakukan oleh
peneliti hanya dimengerti oleh peneliti saja. Teknik pengumpulan data kedua yang dilakukan peneliti adalah
observasi. Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung peneliti terhadap subyek dan obyek penelitian. Subyek penelitian yang dimaksud
adalah kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran, dan siswa, sedangkan obyek penelitian adalah semua fasilitas dan sarana-prasarana berupa gedung
sekolah, ruang kelas, halaman sekolah, perlengkapan guru dan siswa dalam pembelajaran, dan lain sebagainya. Semua informasi penting yang diperoleh
kemudian di tulis sebagai data hasil pengamatan secara langsung. Teknik pengumpulan data ketiga yang dilakukan peneliti adalah
dokumentasi. Hasil dokumentasi berupa gambarfoto, arsip-arsip sekolah, dokumetasi-dokementasi yang mendukung sumber data. Hasil penelitian dari
wawancara dan observasi, akan lebih kredibeldapat dipercaya apabila didukung oleh data-data tersebut.
Berikut merupakan langkah-langkah yang diambil peneliti dalam menganalis data.
1. Reduksi data
Mereduki data berarti merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu Sugiyono, 2013. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dilakukan dengan menggunakan komputer, yang kemudian
akan diberikan kode-kode coding pada aspek-aspek tertentu. 2.
Model data Data Display Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data.
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Bentuk yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data adalah dengan teks yang bersifat naratif Sugiyono, 2013. 3.
Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penggambaran yang
utuh dari obyek yang utuh untuk konfigurasi yang utuh dari obyek penelitian. Proses pengambilan kesimpulan ini merupakan proses
pengambilan inti dari penelitian yang kemudian disajikan dalam bentuk pernyataan kalimat.
Penulis menggunakan trianggulasi dengan cara membandingkan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber sehingga diperoleh data
yang absah. Dalam hal ini, penulis memakai dua langkah, yaitu membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara
triangulasi teknik dan membandingkan keadaan perspektif seseorang dalam berbagai pendapat dan pandangan orang lain triangulasi sumber.
Hal ini mempertimbangkan bahwa kedua langkah tersebut lebih praktis dan bersifat obyektif. Dalam melakukan analisis data diatas menggunakan
pola berfikir yang bersifat induktif, yaitu metode berpikir yang berangkat dari fakta-faktaperistiwa-peristiwa khusus yang kemudian akan ditarik
generalisasi yang memiliki sifat umum.
107
BAB IV ANALISIS DAN HASIL
A. Gambaran Umum SMP Pangudi Luhur Yogyakarta Terkait Pendidikan
Karakter
1. Letak dan Keadaan Geografis
SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berada di Jalan Timoho II29, DesaKelurahan Mujamuju, Kecamatan Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dekat Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Sekolah ini terletak di daerah perumahan
dan tidak ramai orang. Meski demikian disisi timur barat sekolah berbatasan dengan persawahan.
Di sekolah ini banyak ditanam berbagai macam pohon dan tanaman hias. Sebagian besar pohon berada di tengah halaman
sekolah. Pohon besar yang menjulang tinggi menambah kerindangan dan hawa sejuk meski siang hari. Terdapat juga tanaman hias yang
beraneka ragam jenis dan warna, tersebar di setiap sisi sekolah. Keadaan ini memperindah bagi setiap orang yang masuk dan
memandang, atau sekedar menikmati suasananya. Ada juga taman sekolah yang didesain dengan aliran air yang terus mengalir. Aliran air
terus berputar dalam satu kolam yang di dalamnya terdapat bermacam- macam ikan, seperti ikan koi, ikan nila, dan ikan lele.