pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi
berbagai kebajikan virtues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Beberapa
definisi sebagaimana diuraikan memang memiliki sudut pandang yang berbeda pula. Meski demikian, dari berbagai definisi itu terdapat
kesamaan bahwa karakter itu mengenai sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut disifati.
2. Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut Thomas
Lickona 1992,
pendidikan karakter
merupakan pendidikan yang menekankan tiga hal dalam mendidik, yaitu knowing, loving, and acting the good. Menurutnya keberhasilan
pendidikan karakter dimulai dengan pemahaman karakter yang baik, mencintainya, dan pelaksanaan atau peneladanan atas karakter baik itu.
Menurut Suyanto 2010, Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan cognitive,
perasaan feeling, dan tindakan action. Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif.
Menurut Kemendiknas 2010, pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa pada
peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas 2010, secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam
diri individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik dalam konteks interaksi
sosial kultural dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks
totalitas proses
psikologis dan
sosial-kultural tersebut
dapat dikelompokan dalam: Olah Hati Spiritual and emotional, Olah Pikir
Intellectual development, Olah Raga dan Kinestetik Physical and kinesthetic development, dan Olah Rasa Karsa Affective and Creativity
development yang secara diagramatik dapat di gambarkan sebagai berikut.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku
OLAH PIKIR
Cerdas
OLAH HATI
Jujur Bertanggung Jawab
OLAH RAGA KINESTETIK
Bersih, Sehat, Menarik
OLAH RASA DAN KARSA
Peduli dan Kreatif
peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangasaan yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
3. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter di SMP