Pengertian Karakter Hakikat Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan kajian teori, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka pikir. Ketiga sub-bagian tersebut merupakan bagian-bagian dari kajian pustaka yang berisikan teori-teori pendukung dan penelitan relevan yang diperoleh dari berbagai sumber dan jurnal ilmah. Setiap pengertian dan penjabaran didasarkan pada pemahaman logis, ilmiah, dan dapat dipertanggung- jawabkan. Masing-masing sub-bagian akan dijabarkan secara singkat, padat, dan komprehensif. Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing sub-bagian.

A. Hakikat Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP

1. Pengertian Karakter

Menurut Thomas Lickona 1992:22, karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral. Sifat alami itu dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain, dan karakter mulia lainnya. Pengertian yang dikemukakan Lickona ini, mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Aristoteles, bahwa karakter itu erat kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dilakukan. Menurut Suyanto 2010, karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang dibuatnya. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam Suyanto, 2010, karakter adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara, serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi pengetahuan dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi, dan motivasinya perasaannya. Menurut Kemendiknas 2010, karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan virtues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Karakter ini akan menjadikan seseorang memiliki kekhasan yang berbeda dengan yang lainnya. Dari berbagai definisi yang diuraikan di atas, karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral; cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara; dan merupakan sebuah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan virtues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Beberapa definisi sebagaimana diuraikan memang memiliki sudut pandang yang berbeda pula. Meski demikian, dari berbagai definisi itu terdapat kesamaan bahwa karakter itu mengenai sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut disifati.

2. Pengertian Pendidikan Karakter