BAB V ANALISIS DATA
Setelah seluruh data yang di dapat dari lapangan, baik data primer maupun data sekunder telah terkumpul, maka kegiatan selanjutnya adalah menganalisis data untuk
menyimpulkan kebenaran dari hipotesa penelitian ini, yaitu keberadaan hubungan antara variabel program kemitraan dan kesejahteraan target group.
Penelitian tentang hubungan implementasi program kemitraan dengan tingkat kesejahteraan target group pada PT. Perkebunan Nusantara III Deli Serdang 2 Sei
Karang Galang ini dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2010 sd 20 Februari 2010 atau selama 5 hari di Kantor PTPN III Deli Serdang 2 Sei Karang Galang, Sumatera
Utara. Adapun yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah Krani Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai bagian operasional program dan Staf Bagian
Umum sebagai sekretaris pelaksanaan program KBL tersebut. Sedangkan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mitra binaan PTPN III pada tahun 2009, yaitu
dari triwulan 1, triwulan 2, dan triwulan 4 dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang.
V.1 Implementasi Program Kemitraan
Kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok- kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
Kerjasama yang terjadi disini adalah kerjasama antara pihak PTPN III dengan beberapa wirausahawan yang ada ataupun yang bertempat tinggal di dekat kantor PTPN III
tersebut. Kerjasama ini dilakukan dengan memberikan bantuan dana pinjaman lunak kepada wirausaha dengan membebankan bunga sebesar 6 per tahun. Bunga tersebut
digunakan oleh pihak PTPN sendiri untuk biaya administrasi. Penetapan bunga
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 6 tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER- 05MBU2007 sebagai berikut :
1. Jasa Administrasi Program Kemitraan sebesar 6 tahun dari limit pinjaman
2. Berdasarkan prinsip jual beli yang disetarakan dengan marjin 6 per tahun
3. Atau berdasarkan prinsip bagi hasil 10 10:90 sd maksimal 50 50:50
Untuk menganalisa data secara lebih rinci, maka akan di jabarkan melalui indikator dari variabel implementasi program kemitraan seperti di bawah ini :
a. Implementasi 1. Sasaran dan Maksud Program
Tujuan ataupun maksud program adalah penjabaran dari misi yang merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu, 1 satu sampai
dengan 5 lima tahun kedepan. Sedangkan sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran
atau bulanan. Di dalam penelitian ini tujuan ataupun maksud pelaksanaan program adalah
untuk mewujudkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar dan menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi kerakyatan khususnya UKM sekitar PTPN
III dan sasaran program adalah masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar wilayah PTPN III. Pembagian dana kemitraan diberikan bagi mereka yang memiliki usaha yang
memiliki prospek untuk lebih dikembangkan. Untuk itu pihak PTPN III selalu melakukan survey terlebih dahulu agar pemberian dana dapat diberikan kepada orang
yang benar-benar memiliki usaha yang baik. Hal ini dilakukan agar penyaluran dana mitra di PTPN III sei karang Galang sesuai tujuan dan tepat sasaran. Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan penulis, sebanyak 77,14 menyatakan bahwa dana kemitraan yang diberikan oleh PTPN III tersebut sudah sesuai dan tepat sasaran.
Universitas Sumatera Utara
2. Komunikasi
Komunikasi adalah hal penting dalam penyaluran program kemitraan. Sosialisasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang efektif untuk
memberitahukan informasi kepada masyarakat mengenai program-program yang ada di PTPN III itu sendiri, khususnya informasi mengenai program kemitraan. Informasi yang
ada di PTPN III ternyata sangat mudah didapatkan. Hal ini dibuktikan dari jawaban beberapa responden yaitu sebanyak 82,86 menyatakan bahwa informasi mudah untuk
didapatkan. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian responden mendapatkan informasi bukan dari sosialisasi melainkan informasi dari keluarga dan teman atau pun
rekan kerja mereka.
3. Sumber Daya
Sumber daya disini terbagi 2 yaitu sumber daya manusia dan sumber daya anggaran. Sumber daya manusia adalah mereka yang secara langsung terlibat di dalam
proses pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan yaitu distrik manajer, kepada bidang, staf urusan dan kepala pelaksana. Sementara itu yang melaksanakan
ataupun bagian operasional untuk menangani program ini hanya 1 orang saja, yaitu krani PKBL. Menurut hasil penelitian bagian operasional ini tanggap terhadap
kebutuhan dari mitra binaan sehingga sebanyak 35,71 responden menyatakan bahwa personil yang melaksanakan program KBL ini cukup sesuai dengan kebutuhan dari
mitra binaan. Untuk sumber daya anggarannya sendiri berasal dari penyisihan keuntungan PTPN III sebanyak 3, pengembalian dana mitra, dan bantuan dari
perusahaan atau pun rekan kerja dari PTPN III itu sendiri.
4. Disposisi Implementor
Yang dimaksud dengan disposisi implementor disini adalah sikap para pelaksana yang diwujudkan dalam tingkah laku seperti keadilan, kesopanan, dll. Dalam
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan program kemitraan ini penyaluran dana dilakukan secara jujur dan objektif. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 82,86 yang menyatakan
demikian. Untuk itu tidak mengherankan seorang calon mitra binaan menunggu waktu lama untuk menjadi seorang mitra binaan, karena proses seleksi yang dilakukan oleh
pihak PTPN III mempertimbangakan banyak hal penting khususnya mengenai prospek usaha tersebut ke depannya.
5. Struktur Birokrasi
Penerapan program kemitraan haruslah didukung oleh struktur birokrasi yang ada dan sesuai dengan kebutuhan organisasi agar implementasinya berhasil. Struktur
organisasi yang ada di PTPN III ini rentang kendalinya tidak begitu panjang sehingga memudahkan dalan proses realisasi kebijakan yang ada. Struktur ini pula yang
mempengaruhi mudah tidaknya prosedur pengajuan proposal mengenai kemitraan di PTPN III tersebut. Dari hasil penelitian sebanyak 80 responden menyatakan bahwa
prosedur pengajuan untuk menjadi calon mitra binaan mudah untuk dilaksanakan. Hal ini berarti bahwa PTPN III tersebut dapat dikatakan mampu untuk menghindari
birokrasi yang berbelit-belit red tape dalam mengimplementasikan program kemitraan dan KBL tersebut.
b. Program Kemitraan 1. Proporsi bantuan