Uji Signifikan T Koefisien Determinasi

Dengan demikian ternyata hipotesa yang diajukan dapat diterima karena nilai r x,y adalah lebih besar dari nilai r pada tabel N = 70 yaitu 0,61 0,235 . Bila dihubungkan dengan penafsiran atas tinggi-rendahnya koefisien korelasi oleh Sugiyono, yaitu : Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Tinggi 0.80 – 1.00 Sangat Tinggi Berdasarkan pedoman yang diberikan di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,61 termasuk pada kategori tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara variabel implementasi program kemitraan dengan tingkat kesejahteraan target group.

b. Uji Signifikan T

Uji signifikan digunakan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Uji signifikan dilakukan terhadap hipotesis nihil yang mengatakan bahwa “Tidak ada korelasi antara variabel x dengan variabel y”, yang berdasarkan pada ketentuan sebagai berikut : 1 Jika harga t hitung t tabel , maka Ho Hipotesis Nol ditolak dan Ha Hipotesa Alternatif diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara implementasi program kemitraan dengan tingkat kesejahteraan target group. 2 Jika t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh signifikan antara implementasi program kemitraan dengan tingkat kesejahteraan target group. Uji Signifikan dapat dihitung dengan menggunakan rumus “t”, yaitu : Universitas Sumatera Utara t hitung = 2 1 2 r n r − − maka diperoleh : = 2 61 , 1 2 70 61 , − − = 3721 , 1 68 61 , − = 6279 , 25 , 8 . 61 , = 792 , 0325 , 5 = 6,354 Pada tabel dengan taraf signifikan 5 0,05 dan derajat kebebasan dk = 70-2 = 68, maka diperoleh t tabel sebesar 2,000. Dengan membandingkan antara t hitung dengan nilai 6,354 dan t tabel 2,000 maka dapat diketahui bahwa t hitung t tabel 6,354 2,000, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara implementasi program kemitraan dengan tingkat kesejahteraan target group.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar sumbangan variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Untuk mencari koefisien determinasi dilakukan dengan mengkuadratkan nilai r hitung yang telah diperoleh yaitu dengan rumus : D = r x,y 2 x 100 Universitas Sumatera Utara Keterangan : D = Koefisien determinasi r x,y = Koefisien korelasi moment antara x dan y Dari rumus di atas, maka diperoleh : D = 0,61 2 x 100 = 0,3721 x 100 = 37,21 Dengan demikian dapat diartikan bahwa besarnya hubungan variabel X implementasi program kemitraan terhadap variabel Y kesejahteraan target group adalah 37,21, selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk di dalam penelitian ini adalah sebesar : 100 - D = 100 - 37,21 = 62,79 Hal ini berarti bahwa ada sebesar 62,79 kesejahteraan target group yang dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar cakupan penelitian. Berdasarkan keterangan dan data-data di atas dapat dipahami bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan target group perusahaan harus dapat memberikan pembinaan yang lebih baik kepada mitra binaannya. Hal ini dimaksudkan agar para mitra dapat menggunakan dana mitra yang di peroleh dari perusahaan PTPN III tersebut secara lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan dari program kemitraan yang dikendaki dapat dicapai. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

5 119 112

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt Perkebunan Nusantara III Deli Serdang- 2 Sei Karang Galang)

2 60 157

Dampak Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt. Perkebunan Nusantara Iii Kebun Rantauprapat Terhadap Pendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Labuhanbatu

0 41 10

Implementasi Kinerja Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt Perkebunan Nusantara V Pada Usahatani Patin Di Kabupaten Kampar.

0 11 93

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 1 9

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 1

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 9

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 15

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu) Chapter III V

0 0 59

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 3