Model ini menganggap bahwa suatu implementasi akan efektif apabila birokrasi pelaksananya memenuhi apa yang telah digariskan oleh peraturan petunjuk pelaksana
maupun petunjuk teknis. Model ini juga memandang bahwa implementasi kebijakan dapat berjalan secara mekanistis atau linier. Maka penekanannya terpusat pada
koordinasi, kompliansi, dan kontrol yang efektif yang mengabaikan manusia sebagai target group dan juga peran dari aktor lain.
1.5.1.3.3 Model Alur Proses Penyaluran Dana Kemitraan di PT. Perkebunan Nusantara III Persero
Dalam penyaluran dana kemitraan dan bina lingkungan di PT. Perkebunan Nusantara III khususnya daerah Deli Serdang 2 DSER-2 Sei karang, Galang alur
proses implementasi program dapat di lihat dari gambar di bawah ini : 1. Penerimaan Proposal di KebunUnit
a. Calon Mitra Binaan CMB mengajukan proposal permohonan peminjaman kredit lunak kepada kebun unit sesuai wilayahnya masing-masing dengan
melampirkan kelengkapan dokumen. b. Kebun unit mengkompilasi proposal CMB dan mengirimkannya ke distrik
manajer. c. Distrik manajer melalui Kepala Bidang Umum melakukan analisa data
terhadap pengajuan Proposal dari Kebun Unit. d. Distrik Manajer mengirim rekapitulasi hasil analisa atas kelayakan proposal
yang diajukan untuk diproses di kantor direksi bagian kemitraan dan bina lingkungan.
e. Bagian kemitraan dan bina lingkungan merekapitulasi seluruh pengajuan yang layak dari distrik manajer sesuai alokasi dana yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
f. Bagian kemitraan dan bina lingkungan dan distrik manajer kepala bidang umum mengadakan analisa bersama ke lapangan dengan menggunakan
metode scoring sekaligus menetapkan calon mitra binaan yang akan diusulkan ke direksi untuk persetujuan pemberian pinjaman.
2. Penerimaan Proposal di Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan a. Calon mitra binaan mengajukan proposal permohonan pinjaman kredit lunak
kepada direksi bagian program kemitraan dan bina lingkungan PKBL dengan melampirkan kelengkapan dokumen.
b. Bagian PKBL mengadakan analisa ke lapangan dengan menggunakan metode scoring.
c. Hasil analisa lapangan di evaluasi bersama oleh Tim dan Kepala Bagian PKBL.
3. Permohonan Persetujuan Direksi Rekapitulasi hasil analisa yang dibuat oleh staf urusan, diusulkan kepala urusan
perencanaan dan pembinaan dan di cek anggaran oleh kepala urusan administrasi keuangan dan umum kemudian diperiksa oleh Kepala Bagian
PKBL dan disetujui Direksi. 4. Bagian kemitraan dan bina lingkungan mengajukan memorandum persetujuan
penggunaan dana kepada direksi dengan melampirkan formulir penyaluran dana kemitraan dan bina lingkungan. Setelah memorandum disetujui direksi, kepala
urusan administrasi keuangan dan umum membuat bukti pengeluaran kasbank, giro yang diisi nomor rekening masing-masing calon mitra binaan.
5. Persiapan penyaluran dana kemitraan a. Membuat surat perjanjian pengakuan hutang dan penyerahan jaminan oleh
calon mitra binaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Membuat berita acara serah terima penyaluran dana kemitraan c. Membuat perencanaan pelatihan calon mitra binaan.
6. Pemanggilan calon mitra binaan melalui distrik manajer Distrik manajer memanggil calon mitra binaan untuk hadir di kantor direksi
dalam rangka penandatanganan kontrrak di hadapan notaris 7. Melaksanakan pelatihan calon mitra binaan bekerja sama dengan lembaga
pendidikan dan instansi terkait. 8. Penyerahan dana pinjaman kemitraan dilakukan oleh bagian PKBL dalam
bentuk giro.
17
Program kemitraan dan Bina Lingkungan adalah istilah Corporate Social Responsibility untuk BUMN di seluruh Indonesia. Dasar hukum program kemitraan dan
bina lingkungan adalah Peraturan Menteri BUMN No.4 Tahun 2007, bahwa setiap BUMN wajib membentuk unit kerja khusus yang menangani langsung masalah
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat di mana besaran alokasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tersebut bernilai 2 dari laba bersih.