Bentuk Penelitian METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

II.1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan bentuk Penelitian Eksplanasi Explanatory Research yang mana penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara variabel yang dihipotesiskan atau untuk mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya 40 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan . Dan untuk memperkuat hipotesis tersebut, maka penulis menggunakan analisis data kuantitatif, sehingga diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari lapangan.

II. 2. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Kantor Perkebunan Karet PTPN III Sei Karang Galang DSER-2 Sei Karang, Galang. II. 3. Populasi dan Sampel II. 3. 1 Populasi 41 40 Faisal, Sanapiah. 2000. Format-Format Penelitian Sosial Dasar-Dasar dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Press. Hlm : 21 41 Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Hlm : 90 . Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaksana dan masyarakat Universitas Sumatera Utara yang mendapatkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL periode 2009 di DSER-2 Sei Karang Galang yang 72 berjumlah orang.

II. 3. 2 Sampel

Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya, dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi 42 . Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Apabila jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka di ambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya lebih dari 100 orang, maka dapat di ambil 10-15 atau 20- 25 sampel atau lebih 43 1. Teknik Pengumpulan Data Primer . Oleh karena itu, merujuk pada pernyataan di atas, dikarenakan populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang, maka yang menjadi sampel dalam penelitian seluruh populasi yang terdiri dari 2 orang penanggung jawab program kemitraan dan bina lingkungan serta 70 orang yang mendapatkan dana kemitraan di wilayah Deli Serdang 2 Sei Karang, Galang.

II. 4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini diperlukan data atau keterangan dan informasi. Untuk itu penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : Adalah Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut : 42 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES. Hlm : 152 43 Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. hlm : 104 Universitas Sumatera Utara a. Pengamatan atau Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian. b. Kuesioner, yaitu berupa rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi. Selanjutnya angketkuesioner dikembalikan kepada peneliti. Kuesioner akan diberikan kepada 50 orang penerima dana kemitraan. c. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya- jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait. Wawancara akan dilakukan pada penanggung jawab program kemitraan dan bina lingkungan di Sei Karang, Galang. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut ; a. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. b. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti. Universitas Sumatera Utara

II. 5. Teknik Penentuan Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penenuan skor. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah memakai skala interval untuk menilai jawaban kuesioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah: 1. untuk alternatif jawaban a diberi skor 5 2. untuk alternatif jawaban b diberi skor 4 3. untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 4. untuk alternatif jawaban d diberi skor 2 5. untuk alternatif jawaban e diberi skor 1 Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut : Skor tertingi – skor terendah Banyaknya bilangan Maka diperoleh 5 1 5 − = 0,8 Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu : a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4, 24 – 5,0 b. Skor untuk kategori tinggi = 3,43 – 4, 23 c. Skor untuk kategori sedang = 2,62 – 3, 42 d. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,61 e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80 Universitas Sumatera Utara

II. 6. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui koefisien korelasi variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus Product Moment 44 } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ : r x,y = Keterangan : r x,y : angka indeks korelasi r product moment n : sampel Σ x : jumlah skor x Σ y : jumlah skor y Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu : a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 , berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = +, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = -, artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. 44 Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Hlm : 212 Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut : Tabel interpretasi korelasi Product Moment Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Tinggi 0.80 – 1.00 Sangat Tinggi Dengan nilai r yang diperoleh, maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja hipotesis alternatif dapat diterima. a. Untuk menguji hipotesis, pengaruh antara sumber daya manusia X dengan implementasi program kemitraan dan bina lingkungan Y, maka diadakan pengujian dengan rumus “t” 45 t = yaitu : 2 1 2 r n r − − b. Untuk menghitung kontibusi sumber daya manusia terhadap implementasi program kemitraan dan bina lingkungan digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan dengan rumus “D” yaitu : D = r x,y 2 x 100 Keterangan : D = Koefisien determinasi r x,y = Koefisien korelasi moment antara x dan y 45 ibid Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

5 119 112

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt Perkebunan Nusantara III Deli Serdang- 2 Sei Karang Galang)

2 60 157

Dampak Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt. Perkebunan Nusantara Iii Kebun Rantauprapat Terhadap Pendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Labuhanbatu

0 41 10

Implementasi Kinerja Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt Perkebunan Nusantara V Pada Usahatani Patin Di Kabupaten Kampar.

0 11 93

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 1 9

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 1

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 9

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 15

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu) Chapter III V

0 0 59

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 3