pelaksanaan program kemitraan ini penyaluran dana dilakukan secara jujur dan objektif. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 82,86 yang menyatakan
demikian. Untuk itu tidak mengherankan seorang calon mitra binaan menunggu waktu lama untuk menjadi seorang mitra binaan, karena proses seleksi yang dilakukan oleh
pihak PTPN III mempertimbangakan banyak hal penting khususnya mengenai prospek usaha tersebut ke depannya.
5. Struktur Birokrasi
Penerapan program kemitraan haruslah didukung oleh struktur birokrasi yang ada dan sesuai dengan kebutuhan organisasi agar implementasinya berhasil. Struktur
organisasi yang ada di PTPN III ini rentang kendalinya tidak begitu panjang sehingga memudahkan dalan proses realisasi kebijakan yang ada. Struktur ini pula yang
mempengaruhi mudah tidaknya prosedur pengajuan proposal mengenai kemitraan di PTPN III tersebut. Dari hasil penelitian sebanyak 80 responden menyatakan bahwa
prosedur pengajuan untuk menjadi calon mitra binaan mudah untuk dilaksanakan. Hal ini berarti bahwa PTPN III tersebut dapat dikatakan mampu untuk menghindari
birokrasi yang berbelit-belit red tape dalam mengimplementasikan program kemitraan dan KBL tersebut.
b. Program Kemitraan 1. Proporsi bantuan
Dana bantuan yang diberikan oleh pihak PTPN III kepada mitra binaanya tidak dilakukan secara sembarangan. Krani KBL bersama tim survey melakukan analisa
kelayakan di lapangan. Data dari proposal yang diberikan oleh calon mitra binaan saat pemberian proposal diperiksa kebenarannya. Proporsi dana yang diberikan tidak hanya
Universitas Sumatera Utara
berkisar pada anggaran saja, tetapi juga pada serapan maksimal, artinya apabila areal dan prospek ke depannya bagus maka anggaran yang diberikan pun harus lebih besar.
Dari hasil penelitian, menulis menemukan sebanyak 91,94 menyatakan bahwa proporsi pemberian dana bantuan program kemitraan telah sesuai dengan kebutuhan
dari mitra binaan.
2. Transparansi dan Akuntabilitas
Konsep transparansi dan akuntabilitas merupakan hal penting dalam suatu organisasi. Konsep transparansi memberikan peluang kepada mitra binaan untuk
mengetahui apa yang terjadi dalam PTPN III tersebut. Ada ruang yang positip dalam transparansi, artinya dengan adanya transparansi masyarakat dapat memberikan
masukan-masukan yang konstruktif demi perbaikan penyaluran dana kemitraan di periode berikutnya. Sementara itu, akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban
pelaksana program kemitraan terhadap pekerjaannya. Informasi merupakan salah satu contoh diterapkannya transparansi dan akuntabilitas. Dari hasil penelitian sebanyak
85,71 responden menyatakan bahwa informasi yang berkaitan dengan visi,misi, sasaran, kondisi keuangan, susunan organisasi disediakan secara lengkap oleh pihak
PTPN III.
3. Cakupan Wilayah
Cakupan wilayah disini yaitu mencakup 5 perkebunan yaitu perkebunan sungai putih, perkebunan sarang giting, perkebunan rambutan, perkebunan tanah raja dan
pabrik kelapa sawit rambutan. Cakupan wilayah merupakan suatu ukuran yang merefleksikan bahwa seberapa jauh kawasan yang dapat dijangkau oleh PTPN III
tersebut dan mencakup keseluruhan masyarakat sekitar, sebanyak 55,71 mengatakan
Universitas Sumatera Utara
mereka mengetahui cakupan wilayah penerima dana kemitraan PTPN III dan sebanyak 84,29 menyatakan bahwa cakupan tersebut telah sesuai dengan keseluruhan
kebutuhan masyarakat penerima dana kemitraan.
4. Keberlanjutan
Keberlanjutan adalah suatu kondisi dimana mitra binaan yang telah mendapat dana pinjaman lunak menjadi lebih mandiri. Artinya, di masa yang akan datang, mitra
binaan yang mandiri ini akan mengambil peran dari PTPN III untuk memberikan binaan kepada pihak lain. Sebanyak 41,43 responden menyatakan mereka akan mampu
memberikan bantuan kepada pihak lain setelah habis masa waktu untuk menjadi mitra binaan PTPN III tersebut demi keberlanjutan program kemitraan
5. Pemberdayaan
Pemberdayaan di sisi dilakukan dengan pelatihan, artinya setiap mitra binaan di latih untuk dapat menjalankan kegiatan usahanya lebih baik lagi dengan mendatangkan
motivator-motivator yang bagus, Pelatihan seharusnya dilakukan secara berkelanjutan agar mitra binaan benar-benar dapat menjalankan usahanya sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan. Tetapi kenyataannya pelatihan yang diadakan sepi akan kehadiran mitra binaan. Sebanyak 32,86 responden menyatakan bahwa mereka
kadang-kadang berpartisipasi dalam pelatihan yang diadakan oleh PTPN tersebut karena kesibukan waktu untuk menjadi seorang wirausaha.
Dalam penelitian ini pelaksanaan program kemitraan dibagi kedalam 45 pertanyaan. Setelah menganalisis data yang didapat dari penelitian, maka diperoleh nilai
tetinggi adalah 215 dan nilai terendah adalah 152 Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
I = Interval
Jumlah R
I =
5 152
215 −
I = 12,6 dibulatkan = 13
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut: Tingkat pelaksanaan program kemitraan untuk
kategori sangat tinggi : 204 - 216
Tingkat pelaksanaan program kemitraan untuk kategori tinggi
: 191 – 203 Tingkat pelaksanaan program kemitraan untuk
kategori sedang : 178 - 190
Tingkat pelaksanaan program kemitraan untuk
kategori rendah : 165 - 177
Tingkat pelaksanaan program kemitraan untuk
kategori sangat rendah : 152 – 164
Untuk mengetahui pelaksanaan program kemitraan pada Kantor PTPN III Deli Serdang 2 Sei Karang Galang, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden
seluruhnya dalam tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 67 Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Pelaksanaan
Program Kemitraan Kategori
Interval Frekuensi
Persentase
Sangat tinggi 204 – 216
1 1,43
Tinggi 191 – 203
6 8,57
Sedang 178 – 190
20 28,57
Rendah 165 – 177
33 47,14
Sangat Rendah 152 – 164
10 14,29
Total 70
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa implementasi program kemitraan pada Kantor PTPN III Deli Serdang 2 Sei Karang Galang berada pada
kategori rendah yang ditunjukkan dari rekapitulasi keseluruhan jawaban responden dimana sebanyak 33 responden 47,17 berada di kategori interval dari 165-177.
Pelaksanaan variabel program kemitraan yang berada pada kategori rendah mengindikasikan bahwa setiap indikator dari program kemitraan tersebut belum
direalisasikan secara maksimal oleh pihak PTPN III tersebut.
10 20
30 40
50
Persentase
1
Interval
Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Pelaksanaan Program
Kemitraan
Sangat Rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi
Universitas Sumatera Utara
V.2 Kesejahteraan Target Group