Struktur Birokrasi Tabel 25 PENYAJIAN DATA

Tabel 24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Proses Seleksi Mitra Binaan No Jawaban Score Frekuensi Persentase 1 Sangat objektif 5 11 15,71 2 Objektif 4 58 82,86 3 Kurang objektif 3 1 1,43 4 Tidak objektif 2 - - 5 Sangat tidak objektif 1 - - Total 70 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2010 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 58 responden 82,26 menyatakan bahwa proses seleksi untuk menjadi mitra binaan di PTPN III tersebut dilakukan secara jujur dan objektif. Hal ini terlihat dari penerima dana bantuan program kemitraan dimana usaha yang dijalankan oleh penerima program kemitraan tersebut memang benar-benar memiliki prospek untuk dikembangkan ke depannya dan program kemitraan ini dilarang bagi orang-orang yang bekerja di PTPN III. Dari data ini, maka dapat di artikan bahwa calon mitra binaan merupakan orang-orang masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah PTPN III yang tidak memiliki hubungan kerja dengan pihak Perseroan serta memiliki usaha yang dapat dikembangkan dan sedang tidak mendapat bantuan dana kemitraan dari pihak mana pun.

e. Struktur Birokrasi Tabel 25

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persyaratan Menjadi Mitra Binaan No Jawaban Score Frekuensi Persentase 1 Sangat mudah 5 13 18,57 2 Mudah 4 49 70 3 Kurang mudah 3 2 2,86 4 Tidak mudah 2 6 8,57 5 Sangat tidak mudah 1 - - Total 70 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan dari tabel di atas dapat diketahui mayoritas responden sebanyak 49 orang 70 menyatakan bahwa syarat untuk menjadi mitra binaan di PTPN III mudah untuk dilaksanakan. Syarat untuk menjadi mitra binaan itu sendiri seperti yang tertera pada instruksi kerja PTPN yaitu: 1. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 200.000.000,- di luar tanah dan bangunan usaha atau hasil penjualan maksimal Rp 1.000.000.000,- tahun. 2. Milik warga Negara Indonesia WNI; berdiri sendiri, artinya bukan merupakan anak cabang perusahaan yang dimiliki, di kuasai atau berafiliasi baik langsung ataupun tidak langsung dengan usaha menengah atau pun usaha besar. 3. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum termasuk koperasi. 4. Telah melakukan kegiatan minimal 1 tahun serta mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan. Tabel 26 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengertian Prosedur-Prosedur Pengajuan Proposal No Jawaban Score Frekuensi Persentase 1 Sangat mengerti 5 14 20 2 Mengerti 4 55 78,57 3 Kurang mengerti 3 1 1,43 4 Tidak mengerti 2 - - 5 Sangat tidak mengerti 1 - - Total 70 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2010 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 55 responden atau sekitar 78,57 menyatakan mengerti tentang prosedur-prosedur pengajuan prosposal Universitas Sumatera Utara untuk menjadi seorang mitra binaan di PT. Perkebunan Nusantara III. Prosedur untuk menjadi mitra binaan itu sendiri adalah: 1. Proposal berisi : a. Kegiatan usaha b. Pembiayaan dan keuangan usaha c. Hasil usaha serta penyerapan tenaga kerja d. Jumlah anggota khusus koperasi e. Besar pinjaman dan kegunaannya 2. Foto copy KTP pemohon suamiistri sebanyak 1 lembar 3. Foto copy KTP pengurus khusus koperasi 4. Foto copy kartu keluarga sebanyak 1 lembar 5. Pas foto pemohon suamiistri ukuran 3x4 sebanyak 1 lembar 6. Pas foto pengurus khusus koperasi 7. Foto copy izin usaha sebanyak 1 lembar 8. Surat keterangan kepala desa dan tetangga 1 lembar 9. Foto tempat usaha sebanyak 4 lembar 10. Foto copy agunan sebanyak 1 lembar 11. Foto copy no. Rekening Bank BRI sebanyak 1 lembar Setelah prosedur ini dipenuhi, para masyarakat yang ingin menjadi mitra binaan memberikan proposal langsung kepada bagian operasional Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk dilakukan studi kelayakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 27 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemudahan dalam Pengajuan Prosedur No Jawaban Score Frekuensi Persentase 1 Sangat mudah 5 10 14,29 2 Mudah 4 56 80 3 Kurang mudah 3 4 5,71 4 Tidak sesuai 2 - - 5 Sangat tidak mudah 1 - - Total 70 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2010 Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 56 responden atau sekitar 80 menyatakan prosedur pengajuan proposal sebagai calon mitra binaan mudah untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan oleh syarat-syarat dalam prosedur pengajuan proposal tersebut mudah untuk dipenuhi, selain itu untuk menguatkan isi dari prosedur yang diajukan, calon mitra binaan hanya membutuhkan surat keterangan dari kepala desa setempat. Tabel 28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perlunya Agunan Sebagai Syarat Mitra Binaan No Jawaban Score Frekuensi Persentase 1 Sangat perlu 5 23 32,86 2 Perlu 4 39 55,71 3 Kurang perlu 3 5 7,14 4 Tidak perlu 2 3 4,29 5 Sangat tidak perlu 1 - - Total 70 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2010 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mayoritas responden sebanyak 39 orang 55,71 menjawab bahwa agunan itu diperlukan sebagai syarat pengajuan calon mitra binaan. Keberadaan agunan dalam pelaksanaan program kemitraan disini dimaksudkan sebagai jaminan dikembalikannya dana mitra yang telah dipinjamkan oleh Universitas Sumatera Utara pihak PTPN III kepada mitra binaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Agunan itu dapat berbentuk surat tanah, surat rumah, dan surat-surat berharga lainnya. Pada pelaksanaan program kemitraan itu sendiri apabila terjadi permasalahan dalam pengembalian pinjaman oleh mitra binaan, maka dapat dilakukan langkah- langkah sebagai berikut: 1. Kurang Lancar Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga telah 1 satu hari dan belum melampaui 180 seratus delapan puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran diberikan surat teguran pertama oleh Manajer KebunUnit yang ditandatangani oleh Distrik Manajer setempat. 2. Ragu – Ragu Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari dan belum melampaui 360 tiga ratus enam puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, diberikan surat teguran kedua oleh Manajer KebunUnit yang ditandatangani oleh Distrik Manajer setempat. 3. Macet Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 360 tiga ratus enam puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran diberikan surat peringatan I, II, III oleh Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan. 4. Eksekusi Jaminan Mengeksekusi jaminan mitra binaan dapat dilaksanakan setelah diadakan rapat tim Distrik Manajer KebunUnit dan Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan, kemudian memberitahukan secara tertulis kepada Direktur Keuangan untuk Universitas Sumatera Utara mendapat persetujuan dan selanjutnya membuat surat pemberitahuan tertulis kepada Pengadilan Negeri setempat. Terhadap kualitas pinjaman kurang lancar, ragu-ragu dan macet dapat dilakukan usaha-usaha pemulihan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri No. KEP- 236MBU2003.

1.2 Program Kemitraan a. Proporsi Bantuan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

5 119 112

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt Perkebunan Nusantara III Deli Serdang- 2 Sei Karang Galang)

2 60 157

Dampak Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt. Perkebunan Nusantara Iii Kebun Rantauprapat Terhadap Pendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Labuhanbatu

0 41 10

Implementasi Kinerja Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt Perkebunan Nusantara V Pada Usahatani Patin Di Kabupaten Kampar.

0 11 93

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 1 9

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 1

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 9

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 15

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu) Chapter III V

0 0 59

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 3