Hubungan antara Implementasi Program Kemitraan dengan Tingkat Kesejahteraan Target Group Koefisien Korelasi Product Moment

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa tingkat kesejahteraan target group pada Kantor PTPN III Deli Serdang 2 Sei Karang Galang berada pada kategori sedang yang ditunjukkan dari rekapitulasi keseluruhan jawaban responden dimana sebanyak 57 responden 81,43 berada di kategori interval dari 64-69. Tingkat kesejahteraan target group yang berada pada kategori sedang mengindikasikan bahwa setiap indikator dari tingkat kesejahteraan tersebut belum direalisasikan secara maksimal. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya program kemitraan tersebut tingkat kesejahteraan dari mitra binaan semakin meningkat walaupun belum mencapai titik kemakmuran. 20 40 60 80 100 persentase 1 interval Rekapitulasi Klasifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Target Group Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

V.3 Hubungan antara Implementasi Program Kemitraan dengan Tingkat Kesejahteraan Target Group

Untuk melihat sejauh mana hubungan antara implementasi program kemitraan X dengan tingkat kesejahteraan target group Y, maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk melihat seberapa besar hubungan yang diberikan antara pelaksanaan program kemitraan X terhadap tingkat kesejahteraan Universitas Sumatera Utara target group Y, maka digunakan rumus koefisien determinan. Dan untuk menguji hipotesis uji signifikansi digunakan rumus “t”.

a. Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya atau besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Sugiyono, 2003 :212. Nilai jawaban yang diberikan akan dihubungkan satu sama lain dari kedua variabel. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut : r x,y = } { { } 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − Y Y n X X n Y X XY n Keterangan : n = 70 ΣX = 12374 ΣY = 4516 ΣX 2 = 2195462 ΣY 2 = 292010 ΣXY = 799722 Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dalam proses penelitian, maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut : r x,y = } { { } 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − Y Y n X X n Y X XY n = { } { } 2 2 4516 292010 . 70 12374 2195462 . 70 4516 12374 799722 . 70 − − − Universitas Sumatera Utara = 20394256 20440700 153115876 153682340 55880984 55980540 − − − = 46444 566464 99556 = 6 2630885401 99556 = 0432 , 162200 99556 = 0,61 Dari hasil perhitungan di atas, antara variabel implementasi program kemitraan X dan variabel kesejahteraan target group Y, maka diperoleh hasil r : 0,61. jika dibandingkan nilai ini ke dalam r tabel product moment sebagaimana yang dikemukakan oleh Fisher dan Yater dengan n populasi = 70, pada taraf signifikan 5 daerah kritiknya adalah 0,235. Hasil perhitungan memperlihatkan tiga kemungkinan, yaitu : d. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 , berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. e. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = +, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. f. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = -, artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk menguji kebenaran hipotesa, maka nilai-nilai koefisien korelasi yang diperoleh pada N =70 harus lebih besar dari nilai kritik N = 30 pada taraf 5. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian ternyata hipotesa yang diajukan dapat diterima karena nilai r x,y adalah lebih besar dari nilai r pada tabel N = 70 yaitu 0,61 0,235 . Bila dihubungkan dengan penafsiran atas tinggi-rendahnya koefisien korelasi oleh Sugiyono, yaitu : Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Tinggi 0.80 – 1.00 Sangat Tinggi Berdasarkan pedoman yang diberikan di atas, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,61 termasuk pada kategori tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara variabel implementasi program kemitraan dengan tingkat kesejahteraan target group.

b. Uji Signifikan T

Dokumen yang terkait

Evaluasi Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

5 119 112

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt Perkebunan Nusantara III Deli Serdang- 2 Sei Karang Galang)

2 60 157

Dampak Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt. Perkebunan Nusantara Iii Kebun Rantauprapat Terhadap Pendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Labuhanbatu

0 41 10

Implementasi Kinerja Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt Perkebunan Nusantara V Pada Usahatani Patin Di Kabupaten Kampar.

0 11 93

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 1 9

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 1

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 9

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 15

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu) Chapter III V

0 0 59

Peranan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus:PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Usaha Gunung Bayu)

0 0 3