dirumuskan, yakni peristiwa-peristiwa dan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi setelah proses pengesahan kebijakan, baik yang
menyangkut usaha-usaha mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan dampak nyata pada masyarakat atau pada kejadian-
kejadian tertentu.
13
Beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pada hakekatnya tidak hanya terbatas pada tindakan-tindakan atau perilaku badan-badan
administratif atau unit birokrasi yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan menimbulkan kepatuhan dari kelompok sasaran target group. Namun
demikian, hal itu juga perlu memperhatikan secara cermat berbagai jaringan kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang berpengaruh pada perilaku semua pihak
yang terlibat, dan pada akhirnya membawa dampak yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan.
Dengan demikian, implementasi kebijakan dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi setelah suatu program dirumuskan, serta dampak apa yang terjadi
setelah suatu program dirumuskan, serta apa dampak yang timbul dari program kebijakan itu. Di samping itu, implementasi kebijakan tidak hanya terkait dengan
persoalan administratif, melainkan juga mengkaji faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap implementasi kebijakan tersebut.
1.5.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi
Menurut George C. Edward III ada empat faktor atau variabel kritis dalam mengimplementasikan kebijakan publik, yaitu :
13
Ibid. hlm : 84
Universitas Sumatera Utara
1 Komunikasi
Agar implementasi menjadi efektif, maka mereka yang tanggung jawabnya adalah untuk mengimplementasikan sebuah keputusan harus tahu apa yang seharusnya
mereka kerjakan. Komando untuk mengimplementasikan kebijakan mesti ditransmisikan kepada personalia yang tepat, dan kebijakan ini mesti jelas, akurat, dan
konsisten. Komunikasi yang tidak cukup akan memberikan kewenangan kepada implementor untuk mencoba membalik kebijakan umum menjadi tindakan-tindakan
khusus.
2 Sumber daya
Dalam faktor ini dinyatakan bahwa jika personalia yang bertanggung jawab dalam melaksanakan semua kebijakan kurang dalam hal sumber daya untuk melakukan
sebuah pekerjaan efektif, maka implementasi tidak akan efektif pula. Sumber daya yang penting meliputi staf ukuran yang tepat dengan keahlian yang diperlukan, informasi
yang relevan dan cukup tentang cara untuk mengimplementasikan kebijakan dan berbagai fasilitas di dalamnya.
3 Disposisi
Para implementor tidak selalu siap untuk mengimplementasikan kebijakan sebagaimana mereka para pembuat kebijakan. Konsekuensinya, para pembuat
Universitas Sumatera Utara
keputusan sering dihadapkan dengan tugas untuk mencoba memanipulasi atau mengerjakan semua disposisi implementor atau untuk mengurangi opsi-opsinya.
4 Struktur Birokrasi
Walaupun sumber daya cukup dan para implementor tahu ke arah mana kebijakan akan dilaksanakan, implementasi mungkin masih dicegah dengan kekurangan
dalam struktur birokrasi. Unit-unit organisasional yang dibuat untuk mengembangkan prosedur pengoperasian standar SOP untuk menangani situasi rutin pola hubungan
yang beraturan sering tidak tepat bagi kebijakan-kebijakan baru dan mungkin menyebabkan perintangan terhadap perubahan, penundaan, pemborosan atau tindakan-
tindakan lainnya.
14
Menurut Meter dan Horn ada 6 variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi,
1.5.1.3. Model-Model Implementasi