interpersonal intelligence dan kecerdasan intra personal intrapersonal intelligence.
7. Pengembangan Bahan Kompetensi
Pengembangan bahan kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani berbasis kinestetik pada anak prasekolah pada penelitian ini mendasarkan pada
induk ibu cabang olahraga atletik yaitu berisikan gerak yang terdiri atas jalan, lari lempar, lompat-loncat, merayap dan memanjat. Gerakan-gerakan tersebut dikemas
sedemikian rupa untuk menjadi aktivitas fisik yang dilakukan secara berantai dalam pos-pos kegiatan dan menjadi satu kesatuan unit kegiatan sirkuit. Pengemasan
pembelajaran pendidikan jasmani pada anak usia prasekolah menekankan pada bentuk permainan, yaitu pada saat pemanasan dan penutup dilakukan dengan cara
bernyanyi dan bergerak, sedangkan pada saat inti dilakukan dengan bermain secara kelompok, demikian pula pada saat penutupan.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani pada penelitian ini memerlukan alat peraga, fasilitas, dan peran gurupendidik dalam memberi contoh
dan aba-aba. Alat peraga merupakan media strategi komunikasi pada pemahaman peserta didik, memegang peran penting sebagai alat bantu untuk mempercepat
penguasaan materi ajar. Dalam proses pembelajaran, alat peraga dapat dipergunakan untuk menarik minat belajar dan mengatasi kejenuhan. Minimnya
dana di beberapa taman kanak-kanak menyebabkan penyediaan alat peraga sebagai media pembelajaran tidak tersediakan, kalaupun tersedia tidak memenuhi dengan
jumlah yang seharusnya, tidak sebanding dengan jumlah peserta didik yang ada. Untuk itu dalam penelitian ini menggunakan alat peraga yang sederhana untuk
membantu proses pembelajaran, sehingga kalau tidak ada alat tersebut dapat dimodifikasi oleh guru.
Pemakaian alat peraga dan penggunaan model pembelajaran yang kreatif sangat membantu mengatasi kejenuhan peserta didik, dan bahkan sebaliknya peserta
didik dapat mengekpresikan diri dengan senang hati dan lebih bersemangat. Sedangkan pendidiknya pun melalui pendidikan jasmani dapat menanamkan
pengetahuan pada diri peserta didik seawal mungkin dalam berbagai hal: misal dalam rangka pengembangan kecerdasan matematik yaitu mengenal angka dan
menyusun angka dalam balok berdasarkan urutan, pengembangan kecerdasan linguistik yaitu dengan gerak dan lagu, pengembangan ilmu alam yaitu dengan
menimbang berat badan, tinggi badan, mengukur suhu dan denyut nadi sebelum pemanasan.
Istilah model merupakan tiruan, imitasi atau replikasi dari suatu yang sesungguhnya realita yang dibangun dari abstraksi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penciptaan model pembelajaran pendidikan jasmani yang berbasis kecerdasan kinestetik untuk anak
usia prasekolah sebagai berikut:
8. Uji Coba Model a. Draf awal model pembelajaran