Revisi draf model pembelajaran

diberikan busa pengaman harus diberikan di depan jaring untuk pendaratan sehingga tidak membuat anak takut terjatuh.

h. Revisi draf model pembelajaran

Berdasar masukan dari para ahli pendidikan jasmani, maka perlu adanya revisi draf model pembelajaran pendidikan jasmani berbasis kinestetik untuk anak prasekolah. Adapun revisi pada proses pembelajaran semula terbagi ke dalam 3 tiga bagian yaitu pemanasan, inti dan penutup, sedangkan untuk perbaikan proses pembelajaran terbagi ke dalam 4 empat bagian yaitu pendahuluan prapemanasan, pemanasan, inti dan penutup. Pembelajaran pendahuluan atau pra pemanasan berisikan pengukuran suhu tubuh, pengukuran frekuensi pernapasan dan pengukuran denyut nadi serta pengukuran tingi-berat badan. Pendahuluan dilakukan sebelum pemanasan dengan tujuan untuk mengembangkan kecerdasan naturalis, yaitu mengetahui adanya tanda tanda kehidupan, misal orang hidup pasti adanya denyut nadi, adanya panas tubuh suhu tubuh dan adanya pernapasan. Rumusan tujuan instruksional umum dan instruksional khusus kegiatan proses pembelajaran pendidikan jasmani berbasis kecerdasan kinestetik dapat dirumuskan sebagai berikut: 1 Standar kompetensi, peserta didik mampu: a Mengembangkan kecerdasan naturalis. b Mengenali kondisi fisik dan tanda-tanda kehidupan. 2 Kompetensi dasar, peserta didik dapat: a Menyebutkan tinggi dan berat badan diri sendiri. b Menunjukkan tempat pengukuran denyut nadi, suhu tubuh dan pernapasan. 3 Peralatan. a Timbang badan dan tinggi badan dengan stadiometer. b Suhu tubuh dengan thermometer. c Denyut nadi dengan perabaan pada arteri radialis. d Frekuensi pernapasan dengan potongan kertas. 4 Pelaksanaan. a Pengukuran tinggi badan. b Penimbangan berat badan Kegiatan pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan ini bertujuan untuk mengenali kondisi diri sendiri dan selanjutnya berguna untuk mengkata gorikan diri dalam status tinggi, pendek, gemuk dan kurus, serta bagi guru dapat digunakan untuk menentukan status kegisian peserta didik. Gambar 18a. Pengukuran tinggi badan dan berat badan dengan menggunakan stadiometer c Pengukuran suhu tubuh Pengukuran suhu tubuh sebenarnya dapat dilakukan melalui rektal maupun oral, namun pelaksanaan untuk usia prasekolah menurut peneliti lebih mudah melalui oral. Kegiatan ini bertujuan mengenali adanya tanda- tanda kehidupan yaitu salah satunya di antaranya adalah adanya panas dalam tubuh. Panas tubuh merupakan hasil dari adanya metabolisme, adanya sirkulasi terutama sirkulasi darah dari satu organ ke organ lain dan adanya aktivitas di dalam sel itu sendiri, alat yang digunakan cukup sederhana dan mudah pengukurannya. Gambar 18b. Pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer. d Pengukuran frekuensi pernapasan Sasaran kegiatan pengukuran frekuensi pernapasan menyadarkan bahwa seseorang di dalam kehidupannya memerlukan lingkungan yaitu adanya oksigen udara sekitar. Penyadaran ini diberikan seawal mungkin agar pesertadidik paham terhadap kebersihan lingkungan, membuang sampah agar tidak sembarangan. Gambar 18c. Pengukuran pernapasan dengan menghitung frekuensi permenit e Pengukuran denyut nadi, sasaran kegiatan ini adalah untuk mengenalkan adanya tanda-tanda kehidupan seseorang, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada arteri radialis maupun di carotis. Gambar 18d. Pengukuran denyut nadi pada arteri radialis. Setelah selesai melakukan kegiatan pendahuluan baru melakukan kegiatan pemanasan, dilanjutkan dengan kegiatan inti dan penutup.

i. Uji Coba Skala Besar