7.  Mengembangkan Bahan Kompetensi
Dalam  penelitian  ini,  peneliti  mengembangkan  bahan  kompetensi  dengan pendekatan  pendidik  sebagai  penyaji  bahan  belajar  yang  dipilih  oleh  pendidik  itu
sendiri.  Alasan  peneliti  menggunakan  pendekatan  tersebut,  yaitu:  relatif  efisien  dan kegiatan  kompetensi  mudah  disesuaikan  dengan  keadaan  peserta  didik.  Sumber
pengembangan  adalah  silabus,  bahan  kompetensi  yang  relevan  dan  tersedia  di lingkungan sekolah.
Langkah-langkah pengembangannya: a.  Memilih  dan  mengumpulkan  bahan  kompetensi  yang  tersedia  di  lapangan  dan
relevan  dengan  materi  gerakan  dalam  pendidikan  jasmani,  yang  berbentuk audiovisual dalam hal ini akan dikemas dalam CD.
b.  Menyusun bahan tersebut sesuai dengan urutan yang terdapat dalam silabus c.  Mengidentifikasi bahan yang tidak terdapat di lingkungan
d.  Menyusun program pembelajaran e.  Menyusun petunjuk cara menggunakan bahan kompetensi
8.  Uji Coba Model
Uji  coba  model    yang  dimaksud  dalam    penelitian  ini  sama  dengan  evaluasi formatif    versi  Atwi  Suparman    yang  bertujuan  untuk  menentukan  apa  yang  harus
ditingkatkan  atau  direvisi  agar  produk  tersebut  lebih  efektif  dan  efisien.  Dalam penelitian ini, dilakukan empat tahap evaluasi formatif, yaitu:
a.  Reviu  oleh  ahli  materi  pendidikan  jasmani  dan  ahli  media  atau  ahli  desain.  Hal yang  menjadi fokus reviu ahli materi meliputi 3 tiga komponen utama yaitu: 1
pemanasan,  2  unsur  gerak  kinestetik  di  dalam  inti  pembelajaran,  dan  3 penutup.  Di  dalam  pemanasan  meliputi  aspek:  a  kesesuaian  bentuk  aktivitas
dengan tujuan, b lama waktu pemanasan, c kesesuaian lagu dengan gerak, d
urutan  gerak,  dan  e  intensitas  pemanasan.  Inti  pembelajaran  meliputi pemunculan unsur gerak kinestetik:  a koordinasi, b kelincahan, c kecepatan,
d  kekuatan,  e  kelentukan,  f  keseimbangan,  g  daya  tahan,  dan  h  power. Penutup yaitu pemulihan kondisi berupa aktivitas ringan setelah beraktivitas  berat
pulih  asal,  aktivitas  semacam  ini  dalam  dunia  olahraga  sering  disebut  dengan istilah  Coling  down,  sedangkan  untuk  ahli  media  meliputi:  1  pendahuluan  dan
2 isi. Pendahuluan  meliputi  pemunculan  aspek:  a  identitas  program,  b
petunjuk menggunakan
program, c
sasaran belajar,
d tujuan
pembelajarankompetensi, e pembukaan program, dan f penutup program. Isi  media  meliputi:  a  kualitas  gambar,  b  perpindahan  gambar,  c
komposisi warna latar dan warna depan, d kualitas  tulisan, e komposisi tulisan dengan  gambar,  f  kualitas  suara,  g  kesesuaian  suara  dengan  materi,  h
kualiatas  musik,  i  kesesuaian  musik  dengan  materi,  j  kualitas  narasi,  k kesesuaian narasi, l transisi sekuen, dan m setting properti.
b.  Evaluasi  satu-satu  pada  3  tiga  peserta  didik,  peserta  didik  yang  dipilih  adalah yang memiliki kemampuan sedang, di atas sedang, dan di bawah sedang.
c.  Evaluasi  kelas  kecil  pada  10  sepuluh  peserta  didik  yang  dilakukan  setelah  ada revisi dari evaluasi satu-satu.
d.  Evaluasi  lapangan,  dimaksudkan  untuk  mengidentifikasi  kekurangan  model pembelajaran  pandidikan  jasmani  berbasis  kinestetik  dan  produk  CD
pembelajaran tersebut bila digunakan dalam pembelajaran yang sebenarnya.
9.  Revisi Model dan Validasi Ahli