urutan gerak, dan e intensitas pemanasan. Inti pembelajaran meliputi pemunculan unsur gerak kinestetik: a koordinasi, b kelincahan, c kecepatan,
d kekuatan, e kelentukan, f keseimbangan, g daya tahan, dan h power. Penutup yaitu pemulihan kondisi berupa aktivitas ringan setelah beraktivitas berat
pulih asal, aktivitas semacam ini dalam dunia olahraga sering disebut dengan istilah Coling down, sedangkan untuk ahli media meliputi: 1 pendahuluan dan
2 isi. Pendahuluan meliputi pemunculan aspek: a identitas program, b
petunjuk menggunakan
program, c
sasaran belajar,
d tujuan
pembelajarankompetensi, e pembukaan program, dan f penutup program. Isi media meliputi: a kualitas gambar, b perpindahan gambar, c
komposisi warna latar dan warna depan, d kualitas tulisan, e komposisi tulisan dengan gambar, f kualitas suara, g kesesuaian suara dengan materi, h
kualiatas musik, i kesesuaian musik dengan materi, j kualitas narasi, k kesesuaian narasi, l transisi sekuen, dan m setting properti.
b. Evaluasi satu-satu pada 3 tiga peserta didik, peserta didik yang dipilih adalah yang memiliki kemampuan sedang, di atas sedang, dan di bawah sedang.
c. Evaluasi kelas kecil pada 10 sepuluh peserta didik yang dilakukan setelah ada revisi dari evaluasi satu-satu.
d. Evaluasi lapangan, dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekurangan model pembelajaran pandidikan jasmani berbasis kinestetik dan produk CD
pembelajaran tersebut bila digunakan dalam pembelajaran yang sebenarnya.
9. Revisi Model dan Validasi Ahli
Revisi model merupakan tindak lanjut dari hasil uji coba model. Revisi model kemudian dimintakan validasi dari para ahli yang terkait dengan berbagai aspek yang
diujicobakan, dalam hal ini para ahli yang dimaksud yaitu ahli pendidikan jamani, ahli media dan praktisi.
10. Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar merupakan pembuktian akhir setelah model pembelajaran diujicobakan dan direvisi berdasarkan masukan dari para ahli.
11. Revisi Produk
Revisi produk merupakan langkah terakhir guna menyempurnakan produk yang telah diujicoba sebanyak dua kali dan mendapat revisi dan validasi dari para ahli.
12. Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan tindakan kelas dibagi menjadi dua siklus untuk mengetahui dampak dari model pembelajaran pendidikan jasmani berbasis kinestetik terhadap
pengembangan kecerdasan majemuk. Pelaksanaan uji coba kelompok besar didasarkan pada konsep penelitian tindakan kelas class action research.
Penelitian tindakan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan tentang perubahan changes dan peningkatan improvement karena dampak suatu tindakan
yang mampu memberdayakan kelompok sasaran. Penelitian Tindakan Kelas memiliki banyak model. Pada penelitian ini, model yang digunakan yaitu model Kemmis dan
McTaggart. Model ini menggunakan empat komponen penelitian dalam setiap langkahnya yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tindakan dan
observasi menjadi satu komponen karena kedua kegiatan ini dilakukan secara bersamaan dan simultan Pardjono, 2007: 10-22.
Gambar. 1. Model Kemmis McTaggart
Plan merupakan skenario pembelajaran berdasarkan pada kondisi awal yang diketahui peneliti melalui tes atau non tes. Skenario pembelajaran mencakup bentuk kegiatan dan
waktu pelaksanaan, instrumen yang digunakan serta penilaian yang akan dilakukan. Act Observe merupakan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah direncanakan sekaligus
pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan tersebut. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Reflect merupakan kegiatan merefleksikan atau merenungkan apa yang telah dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan dan observasi. Refleksi dilakukan dengan
memperhatikan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran maupun pencapaian hasil belajar siswa. Hasil refleksi ini digunakan untuk pertimbangan penyusunan rencana tindakan
pada siklus berikutnya.
C. Ujicoba Produk 1. Desain Ujicoba