Identifikasi masalah Batasan masalah Rumusan masalah

Penelitian pendahuluan semacam ini sangat diperlukan untuk mendapatkan fakta secara riil situasi dan kondisi anak Taman Kanak-kanak baik secara fisik maupun mental, cara pengelolaan kelas dan pengaturan urutan materi dalam masing-masing pos. Penciptaan kondisi fisik anak agar memperoleh fisik yang prima sejalan dengan pemikiran bahwa dengan fisik yang sehat dan kuat merupakan salah satu kunci bagi keberhasilan proses pembelajaran. Sebenarnya olahraga bukan merupakan tujuan akhir dari pembelajaran akan tetapi olahraga merupakan media, alat untuk menjadikan fisik manusia sehat, bugar dan kuat. Adapun tujuan akhir olahraga adalah sebagai wahana dalam menyempurnakan watak pesertadidik, sebagai sarana untuk memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat, serta menumbuhkembangkan sifat yang mulia. Pandangan semacam ini sejalan dengan ilmu kesehatan bahwa kesehatan pikiran sangat tergantung dari kesehatan badan, sehingga olahraga harus menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan dunia pendidikan secara umum. Perkembangan moral dan perkembangan fisik seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan dapat pula dibentuk melalui olahraga. Setiap anak mempunyai sifat khas dalam perkembangannya dan dapat berkembang sesuai dengan kondisi yang dialaminya, termasuk di dalamnya perkembangan dasar bangunan kecerdasan anak. Secara umum perkembangan pada anak normal akan mengikuti pola umum yang sama walaupun kecepatan dalam melewati setiap tahap untuk tiap-tiap anak tidak sama. Oleh karena itu variasi individual dalam perkembangan sangat komplek dan melibatkan berbagai unsur yang saling bepengaruh satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah tersebut di atas, dapat diidentifikasi berbagai permasalahan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan diskripsi latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Belum dilaksanakannya pembelajaran pendidikan jasmani yang optimal pada anak prasekolah. 2. Belum dikembangkannya model-model pembelajaran pendidikan jasmani yang berbasis kinestetik yang dapat mengembangkan 8 delapan kecerdasan untuk anak-anak usia prasekolah. 3. Belum ada kesepahaman model pembelajaran pendidikan jasmani yang dapat digunakan untuk menjadi acuan minimal dalam proses pembelajaran. 4. Belum ada model pembelajaran pendidikan jasmani yang berbasis kinestetik yang didokumentasikan dalam bentuk CD pembelajaran dan berisikan tuntunan urutan gerak yang benar dan sistem evaluasinya. 5. Pengembangan unsur dasar kinestetik sebagai komponen yang berhubungan dengan motorik belum tertangani secara optimal.

C. Batasan masalah

Pembatasan ini dimasudkan agar kajian lebih fokus dan terarah pada kesamaan persepsi yang luas dan dalam yang terkait dengan penelitian ini. Sehubungan dengan itu maka dari sekian banyak identifikasi masalah tersebut di atas, penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan: 1. Model pembelajaran pendidikan jasmani berbasis kinestetik dalam penelitian ini terbatas pada replika pengajaran melalui aktivitas fisik yang berupa keterampilan untuk melakukan gerak yang meliputi unsur keseimbangan, koordinasi, ketepatan, kekuatan, kelentukkan, kecepatan dan daya tahan. 2. Kecerdasan majemuk dalam penelitian ini melipti 8 delapan kecerdasan yaitu kecerdasan bahasa, spasial, matematik, kinestetik, musik, interpersonal, intra personal dan kecerdasan naturalis.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah model pembelajaran pendidikan jasmani berbasis kinestetik yang dapat mengembangkan kecerdasan majemuk pada anak usia prasekolah? 2. Bagaimanakah mengemas model pembelajaran tersebut dalam bentuk CD yang dilengkapi dengan buku panduan sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru?

E. Tujuan penelitian