Deskripsi Frekuensi Mengakses Internet

melalui internet dengan tujuan untuk mencapai suatu berita atau informasi melalui suatu system jaringan komputer internet. Untuk mengetahui kecenderungan frekuensi mengakses internet yang dimiliki oleh responden, peneliti mengkategorikan responden menjadi 5, yaitu responden yang sangat sering mengakses internet, responden yang sering mengakses internet, responden yang cukup mengakses internet, responden yang jarang mengakses internet dan responden yang sangat jarang mengakses internet. Hal tersebut diinterpretasikan dalam tabel berikut: Tabel 4.9 Deskripsi Frekuensi Mengakses Internet Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Sering 41 – 50 4 3 Sering 33 – 40 4 3 Cukup 28 – 32 6 4,5 Jarang 24 – 27 11 8,3 Sangat Jarang 1 – 23 108 81,2 Total 133 100 Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa dari 133 guru terdapat 4 guru atau 3 tergolong sangat sering mengakses internet, 4 guru atau 3 tergolong sering mengakses internet, 6 guru atau 4,5 tergolong cukup mengakses internet, 11 guru atau 8,3 tergolong jarang mengakses internet dan 108 guru atau 81,2 tergolong sangat jarang mengakses internet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru sangat jarang mengakses internet. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.10 Nilai-Nilai Statistik Frekuensi Mengakses Internet Nilai Statistik Skor Mean 12,62 Median 10,00 Mode 10,00 Standart Deviation 11,003 Minimun 1 Maximum 50 Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada tabel 4.10 yaitu mean dengan skor 12,62 masuk dalam kategori sangat jarang, median dengan skor 10,00 masuk dalam kategori sangat jarang, mode dengan skor 10,00 masuk dalam kategori sangat jarang dan standart deviation sebesar 11,003. Dengan demikian nilai-nilai statistik frekuensi mengakses internet yang dimiliki oleh responden masuk dalam kategori sangat jarang dengan presentase 81,2 yaitu pada rentang skor 1-23.

C. Uji Hipotesis

Hipotesis diuji dengan menggunakan statistika non parametrik yaitu dengan menggunakan uji Chi-Square dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 22. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Hipotesis Pertama

a. Rumusan Hipotesis = Tidak ada pengaruh positif kemampuan TI guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. = Ada pengaruh positif kemampuan TI guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. b. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis Pengkategorian untuk variabel kemampuan TI yang dimiliki guru menggunakan PAP tipe II yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah. Dalam penelitian ini rata-rata guru mempunyai kemampuan TI yang sangat tinggi dan tinggi. Sebelum dilakukan pengujian Chi-Square, terlebih dahulu disusun tabel kontingensi berikut: Pada tabel 4.11 menujukkan tabel kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh kemampuan TI terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.11 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Kemampuan TI Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta KemampuanTI KemampuanMengimplementasikanPermendikbudNomor22Tahun 2016TentangStandarProsesPembelajaran Crosstabulation Kemampuan Mengimplementa sikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran Total Sangat Baik Baik Kemampuan TI Sangat Tinggi Count 31 8 39 Expected Count 17,6 21,4 39,0 Tinggi Count 19 30 49 Expected Count 22,1 26,9 49,0 Cukup Count 6 20 26 Expected Count 11,7 14,3 26,0 Rendah Count 4 15 19 Expected Count 8,6 10,4 19,0 Total Count 60 73 133 Expected Count 60,0 73,0 133,0 Sel dalam crosstabulation pada variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran semula terdapat 3 kategori yaitu sangat baik, baik dan cukup dan pada variabel kemampuan TI ini semula terdapat 5 kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah telah digabungkan ke dalam kategori terdekat dengan tujuan agar nilai expected count atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 0 3

Lampiran Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 1 15

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses

0 0 11