langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan Kurikulum
2013 sudah
dapat diimplementasikan dengan baik 58,7 responden masuk dalam
kategori baik; nilai mean sebesar 158,41; implementasi dimensi pengelolaan kelas berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat
diimplementasikan dengan sangat baik 57,1 responden masuk dalam kategori sangat baik; nilai mean sebesar 61,79; implementasi
dimensi langkah-langkah pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik 60,3 responden masuk
dalam kategori baik; nilai mean sebesar 96,02.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Kemampuan
TI terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pembelajaran
Guru di masa sekarang, memiliki tuntutan yang lebih banyak daripada guru di masa yang lalu. Perbedaan yang terlihat jelas adalah
pada penguasaan teknologi khususnya teknologi informasi yang dimiliki oleh guru itu sendiri. Semakin maju teknologi yang
digunakan oleh peserta didik, maka guru sebisa mungkin juga mengimbanginya.
Selain untuk mengimbangi kemampuan teknologi informasi yang dimiliki peserta didik, tuntutan penguasaan teknologi informasi
yang semakin tinggi ini sesungguhnya bertujuan untuk membantu guru dalam menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang relatif
singkat. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang bersifat administratif seperti membuat silabus, program semester, program
tahunan dan RPP serta pekerjaan yang bersifat non-administratif atau pekerjaan pokok guru yaitu mentransfer materi pembelajaran kepada
peserta didik yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung. Kedua pekerjaan tersebut, baik yang administratif maupun non-
administratif, merupakan suatu unsur yang mendukung keberhasilan pengimplementasian Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar proses pembelajaran. Maka dari itu, semakin tinggi kemampuan TI yang dimiliki oleh seorang guru semakin baik pula
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tersebut.
2. Pengaruh Pengalaman
Diklat terhadap
Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pembelajaran
Dari tahun ke tahun, Indonesia selalu mengalami perubahan kurikulum. Perubahan tersebut cukup sering terjadi dan terkadang
terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Seperti saat perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 edisi revisi. Belum semua
sekolah dapat menerapkan Kurikulum 2013, kurikulum ini sudah diganti menjadi Kurikulum 2013 edisi revisi. Perubahan kurikulum
tersebut membuat guru harus memiliki pemahaman yang baik mengenai kurikulum yang bersangkutan atau Kurikulum 2013 edisi
revisi. Setelah memiliki pemahaman yang baik, guru diharapkan mampu mempraktikkan atau mengimplementasikan apa yang
dipahami dari Kurikulum 2013 edisi revisi yang diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya bertujuan untuk membantu guru agar dapat lebih memahami
isi serta komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam Kurikulum
2013 edisi
revisi sehingga
guru mampu
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. Semakin sering guru mengikuti diklat
yang diadakan oleh pemerintah, maka guru diharapkan semakin memahami Kurikulum 2013 edisi revisi sehingga semakin baik
kemampuannya dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
3. Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses
Internet merupakan sumber informasi yang dapat diakses dengan cepat dan mudah, tidak bergantung ruang dan waktu. Dengan