Hipotesis Ketiga Uji Hipotesis

SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Sel dalam crosstabulation pada variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran semula terdapat 3 kategori yaitu sangat baik, baik dan cukup serta pada variabel frekuensi mengakses internet yang semula terdapat 5 kategori, yaitu sangat sering, sering, cukup, jarang, dan sangat jarang telah digabungkan ke dalam kategori terdekat dengan tujuan agar nilai expected count atau frekuensi harapan dalam sel crosstabulation untuk setiap pertemuan silang antara kategori dalam kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran dan frekuensi mengakses internet menjadi 5. Penggabungan yang dilakukan pada variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran adalah sebagai berikut: untuk kategori baik kode angka 2 digabungkan dengan kategori cukup kode angka 3. Penggabungan tersebut kemudian diberi kode angka 2 dengan kategori baik. Sedangkan penggabungan yang dilakukan pada variabel frekuensi mengakses internet adalah sebagai berikut: untuk kategori sangat sering kode angka 1, sering kode angka 2, cukup kode angka 3 dan jarang kode angka 4 digabungkan menjadi satu dan diberi kode angka 1 dengan kategori jarang. Dalam tabel 4.17 diketahui nilai Chi-Square x² hitung sebesar 0,590 dengan df = 1 lebih kecil dari Chi-Square x² tabel sebesar 3,481 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,443 lebih besar dari α 0,05 sehingga H 03 diterima dan H a3 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh positif frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Tabel 4.17 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran pada SMA Negeri se- Kota Yogyakarta Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2- sided Exact Sig. 2- sided Exact Sig. 1- sided Pearson Chi- Square ,590 a 1 ,443 Continuity Correction b ,297 1 ,586 Likelihood Ratio ,587 1 ,443 Fishers Exact Test ,507 ,292 Linear-by-Linear Association ,585 1 ,444 N of Valid Cases 133 a. 0 cells 0,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,28. b. Computed only for a 2x2 table

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif kemampuan TI, pengalaman diklat, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut: 1. Pengaruh Kemampuan TI Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Deskripsi kemampuan TI yang dimiliki oleh guru menujukkan bahwa dari 133 responden terdapat 39 responden atau 29,3 masuk dalam kategori sangat tinggi, 49 responden atau 36,8 masuk dalam kategori tinggi, 26 responden atau 19,5 masuk dalam kategori cukup, 16 responden atau 12 masuk dalam kategori rendah dan 3 responden atau 2,3 masuk dalam kategori sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan TI yang dimiliki oleh guru-guru di SMA Negeri di Kota Yogyakarta cenderung tinggi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif kemampuan TI terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Hal ini didukung dengan nilai Chi-Square x² hitung sebesar 28,946 dengan df = 3 lebih besar dari x² tabel sebesar 7,815 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pengaruh positif kemampuan TI terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran tersebut memiliki derajat hubungan yang sedang. Derajat hubungan yang sedang tersebut terjadi diduga karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. Menurut peneliti, faktor-faktor tersebut antara lain adalah tingkat pendidikan guru, pengalaman mengajar guru dan pangkat golongan guru. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemampuan TI yang dimiliki oleh seorang guru maka semakin baik kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. Implikasi yang muncul dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran, perlu adanya peningkatan kemampuan TI, seperti peningkatan keterampilan dalam mengoperasikan komputer dan kecakapan dalam menggunakan aplikasi-aplikasi yang ada di dalamnya. Untuk mencapai, hal tersebut, pihak sekolah sebaiknya lebih melengkapi fasilitas-fasilitas yang dapat meningkatkan kemampuan TI guru baik yang berupa hard drive maupun aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam hard drive tersebut. Selain itu, pihak sekolah juga dapat mengadakan pelatihan-pelatihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan TI guru sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 0 3

Lampiran Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 1 15

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses

0 0 11