Subjek dan Objek Penelitian Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

N = 1.479 e = 5 n = n = n = n = n = n = n = pembulatan Dari rumus di atas dengan error level 5 diperoleh ukuran sampel sebesar 314,8483236 yang kemudian dibulatkan 315. Dengan demikian, ukuran sampel setiap sekolah proporsional sebesar 21,29 3151.479. Kemudian, dengan mempertimbangkan adanya kuesioner yang gugur maka ukuran sampel ditambah 10 sehingga total ukuran sampel menjadi 347. Perhitungannya adalah sebagai berikut: n = n = n = n = pembulatan Sampel yang sudah ditambah dengan cadangan jumlahnya menjadi 347 atau dengan kata lain ukuran sampel setiap sekolah proporsional sebesar 23,46 3471.479. Jumlah sampel SMA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Negeri se-Kota Yogyakarta menjadi 142 dengan perhitungan sebagai berikut: n SMA = n SMA = n SMA = 141,474645 n SMA = 141 pembulatan 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan jumlah sampel yang digunakan adalah proportional sampling dimana sampel untuk setiap diambil secara proporsional sebesar 23,46. Sampel sebesar 23,46 tersebut kemudian dipilih dengan menggunakan teknik convenience sampling. Sebaran populasi serta sampel _ampak seperti pada tabel berikut: Tabel 3.1 Data Sampel Guru SMA Negeri Yogyakarta No Sekolah Populasi guru Sampel guru Persentase Sampel 1 SMA N 1 Yogyakarta 57 13 23,46 2 SMA N 2 Yogyakarta 65 15 23,46 3 SMA N 3 Yogyakarta 66 16 23,46 4 SMA N 4 Yogyakarta 51 12 23,46 5 SMA N 5 Yogyakarta 57 13 23,46 6 SMA N 6 Yogyakarta 52 12 23,46 7 SMA N 7 Yogyakarta 51 12 23,46 8 SMA N 8 Yogyakarta 50 12 23,46 9 SMA N 9 Yogyakarta 42 10 23,46 10 SMA N 10 Yogyakarta 51 12 23,46 11 SMA N 11 Yogyakarta 61 14 23,46 Jumlah 603 141 23,46

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian Pengertian variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya telah diberi angka kuantitatif atau juga dapat diartikan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat berubah-ubah nilainya Syofian Siregar, 2013: 10. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Variabel Bebas Menurut Syofian Siregar 2013: 10 variabel bebas independent adalah variabel yang menjadi sebab atau merubahmemengaruhi variabel lain dependent variable. Juga sering disebut dengan variabel bebas, prediktor, stimulus, eksogen atau antecedent. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah : kemampuan TI X1 adalah kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi informasi, pengalaman diklat X2 adalah lamanya guru mengikuti diklat yang dinyatakan dalam satuan waktu hari, dan frekuensi mengakses internet X3 adalah rata-rata waktu yang dinyatakan dalam satuan waktu jam per-minggu yang diperlukan guru dalam mengakses internet. b. Variabel Terikat Menurut Syofian Siregar 2013: 10 variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain variabel bebas. Variabel ini juga sering disebut variabel terikat, variabel respons atau endogen. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran yaitu kemampuan guru dalam mengimplementasikan standar proses pembelajaran di kelas. 2. Pengukuran Variabel Penelitian Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: a. Kemampuan TI X1 diukur dengan menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu Sangat Setuju SS dengan skor 4 apabila merupakan pernyataan positif dan skor 1 apabila merupakan pernyataan negatif, Setuju S dengan skor 3 apabila merupakan pernyataan positif dan skor 2 apabila merupakan pernyataan negatif, Tidak Setuju TS dengan skor 2 apabila merupakan pernyataan positif dan skor 3 apabila merupakan pernyataan negatif dan Sangat Tidak Setuju STS dengan skor 1 apabila merupakan pernyataan positif dan skor 4 apabila merupakan pernyataan negatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Pengalaman diklat X2 diukur berdasarkan lamanya mengikuti diklat yang dinyatakan dalam satuan waktu hari yaitu yang memiliki pengalaman diklat 5 hari diberikan skor 5, yang memiliki pengalaman diklat 7 hari diberi skor 7 dan seterusnya. c. Frekuensi mengakses internet X3 diukur berdasarkan rata-rata mengakses internet dalam satuan waktu jam per minggu, yaitu yang mengakses internet rata-rata 5 jam per minggu diberi skor 5, yang mengakses internet rata-rata 7 jam per minggu diberi skor 7 dan seterusnya. d. Sedangkan untuk variabel terikat, yaitu kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran yaitu kemampuan guru dalam mengimplementasikan proses pembelajaran di kelas diukur dengan menggunakan skala sikap dari Likert yang dimodifikasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan menggunakan teknik kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran, kemampuan TI, pengalaman diklat, dan frekuensi mengakses internet. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 0 3

Lampiran Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 1 15

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses

0 0 11