Hipotesis Pertama Uji Hipotesis

frekuensi harapan dalam sel crosstabulatian untuk setiap pertemuan silang antara kategori dalam kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran dan kemampuan TI menjadi 5. Penggabungan yang dilakukan pada variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran adalah sebagai berikut: untuk kategori baik kode angka 2 digabungkan dengan kategori cukup kode angka 3. Penggabungan tersebut kemudian diberi kode angka 2 dengan kategori baik. Sedangkan penggabungan yang dilakukan pada variabel kemampuan TI adalah sebagai berikut: untuk kategori sangat rendah kode angka 5 dan rendah kode angka 4 digabungkan kemudian diberi kode angka 4 dengan kategori rendah. Tabel 4.12 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Kemampuan TI Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 28,946 a 3 ,000 Likelihood Ratio 30,440 3 ,000 Linear-by-Linear Association 23,516 1 ,000 N of Valid Cases 133 a. 0 cells ,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,57. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam tabel 4.12 diketahui hasil Chi-Square x² hitung sebesar 28,946 dengan df = 3 lebih besar dari x² tabel 7,815 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari α 0,05 sehingga H 01 ditolak dan H a1 diterima yang artinya ada pengaruh yang positif kemampuan TI terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. Tabel 4.13 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Kemampuan TI Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta Symmetric Measures Value Asymp. Std. Error a Appro x. T b Appro x. Sig. Nominal by Nominal Phi ,467 ,000 Cramers V ,467 ,000 Contingency Coefficient ,423 ,000 Interval by Interval Pearsons R ,422 ,074 5,329 ,000 c Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,444 ,074 5,673 ,000 c N of Valid Cases 133 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation. Setelah diketahui ada pengaruh yang positif kemampuan TI terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran maka yang harus diketahui adalah derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat asosiasi dapt dihitung dengan rumus kontingensi C sebagai berikut: C = √ = 0,4227748714 = 0,423 Hasil perhitungan tersebut selaras dengan tabel 4.16 Symmetric Measures pada baris Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,423. Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai C dengan nilai C max yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan nilai C max adalah sebagai berikut: C max = √ = 0,707 Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien C max maka hasil yang diperoleh sebesar 0,598 0,4230,707. Maka kriteria rasio CC max koefisien 0,598 berada pada rentang 0,40 – 0,599 dengan interpretasi sedang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh positif kemampuan TI terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tentang standar proses pembelajaran dapat diinterpretasikan sedang.

2. Hipotesis Kedua

a. Rumusan Hipotesis = Tidak ada pengaruh positif pengalaman diklat guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. = Ada pengaruh positif pengalaman diklat guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran. b. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji Chi- Square, terlebih dahulu disusun tabel kontigensi sebagai berikut: Tabel 4.14 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman Diklat Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran pada SMA Negeri se- Kota Yogyakarta PengalamanDiklat KemampuanMengimplementasikanPermendikbudNomor22Ta hun2016TentangStandarProsesPembelajaran Crosstabulation Kemampuan Mengimplemen tasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran Total Sangat Baik Baik Pengalaman Diklat Sering Count 20 33 58 Expected Count 24,3 28,7 53,0 Jarang Count 41 39 80 Expected Count 36,7 43,3 80,0 Total Count 61 72 133 Expected Count 61,0 72,0 133,0 Pada tabel 4.14 menunjukkan tabel kontingensi dan frekuensi harapan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran pada SMA Negeri se-Kota Yogyakarta. Sel dalam crosstabulation pada variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran semula terdapat 3 kategori yaitu sangat baik, baik dan cukup telah digabungkan ke dalam kategori terdekat dengan tujuan agar nilai expected count atau frekuensi harapan dalam sel crosstabulatian untuk setiap pertemuan silang antara kategori dalam kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran dan pengalaman diklat menjadi 5. Penggabungan yang dilakukan pada variabel kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran adalah sebagai berikut: untuk kategori baik kode angka 2 digabungkan dengan kategori cukup kode angka 3. Penggabungan tersebut kemudian diberi kode angka 2 dengan kategori baik. Dalam tabel 4.15 diketahui nilai Chi-Square x² hitung sebesar 2,345 dengan df = 1 lebih kecil dari x² tabel 3,481 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,126 lebih besar dari α 0,05 sehingga H 02 diterima dan H a2 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh yang positif pengalaman diklat terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta 2017.

0 2 215

Pengaruh kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah, frekuensi mengakses internet, dan pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar P

0 0 234

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada

0 3 213

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 0 3

Lampiran Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah

0 1 15

Pengaruh kemampuan teknologi informasi, pengalaman pendidikan dan pelatihan, dan frekuensi mengakses internet guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016 tent

0 0 277

Pengaruh pengalaman mengajar, tingkat pendidikan guru, dan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah terhadap kemampuan implementasi PerMendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian pada

0 4 268

Pengaruh kesibukan guru di sekolah, frekuensi mengakses internet, pangkat golongan terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

0 0 218

Pengaruh pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan PerMendikbud Nomor 23 tahun 2016

0 0 246

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses

0 0 11