88 terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Kelas
Kecil. Pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Lingkungan
Keluarga dapat meningkat jika orang tua memberikan perhatian lebih kepada anak dan memberikan dorongan, bimbingan dan saran untuk
membantu kelancaran dalam proses belajarnya, memberikan pendidikan moral dan spiritual yang baik kepada siswa agar pengembangan anak
dapat tumbuh dengan baik. Perhatian dan dorongan yang lebih dapat memacu siswa untuk belajar lebih baik lagi sehingga meningkatkan
Prestasi Belajar siswa.
2. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X TITL SMK 1 Pundong
Hasil analisis penelitian ini menggunakan SPSS 17 for windows diperolah harga t
hitung
sebesar 9,016 t
tabel
sebesar 2,668 dengan taraf signifikansi 5, koefisien regresi r sebesar 0,351 dan koefisien
determinasi r
2
sebesar 0,123. Hal ini berarti bahwa Prestasi Belajar Siswa SMK 1 Pundong ditentukan oleh
2
× 100 = 12,3 variabel Motivasi Belajar. Hasilnya terdapat pengaruh positif dan signifikansi
Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X TITL SMK 1 Pundong.
Koefisien determinasi sebesar 12,3 memberikan gambaran bahwa Motivasi Belajar siswa memberikan makna terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas X TITL SMK 1 Pundong sebesar nilai tersebut. Peningkatan
89 nilai koefisien determinasi menggambarkan peningkatan Motivasi Belajar
siswa yang mendorong untuk belajar. Pengaruh positif dan signifikan Motivasi Belajar terhadap Prestasi
Belajar artinya motivasi Belajar mempunyai peranan dalam pencapaian Prestasi Belajar meningkat siswa. Semakin tinggi Motivasi Belajar siswa
maka akan semakin meningkat Prestasi Belajarnya. Kondisi sebaliknya, semakin rendah Motivasi Belajar siswa maka semakin menurun Prestasi
Belajarnya. Prestasi Belajar erat kaitannya dengan Motivasi Belajar. Motivasi
Belajar ini merupakan suatu daya penggerak atau dorongan yang dimiliki manusia untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Besarnya Motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu proses belajar. Besarnya motivasi juga perlu diiringi dengan pengarahan tujuan yang akan dicapai.
Pengarahan ini diperlukan supaya dorongan untuk belajar senantiasa ada. Motivasi Belajar perlu diupayakan supaya dampak terhadap
prestasi belajar dapat maksimal. Upaya-upaya yang dapat dilakukan yaitu membuat planning belajar, menentukan prestasi yang akan dicapai, dan
komitmen. Planning belajar ini akan mengarahkan siswa untuk senantiasa melakukan aktifitasnya dengan teratur. Keteraturan ini merupakan bagian
dari proses untuk mencapai tujuan. Selangkah demi selangkah planning ini dilakukan dengan penuh komitmen akan menuju pada hasil akhir yang
diingingkan.
90 Motivasi Belajar yang sudah ada juga perlu dijaga supaya Prestasi
Belajar dapat stabil atau bahkan meningkat. Motivasi Belajar yang sudah ada dapat dijadikan sebagai modal untuk mencapai tujuan. Beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk menjaga Motivasi Belajar yaitu fokus dan tekun dalam menjalankan tugas, memperbanyak wawasan bidang yang
dipelajari, dan membangun relasi. Motivasi Belajar dalam penelitian ini mempunyai sumbangan
efektif terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X TITL SMK 1 Pundong sebesar 5,96. Makna nilai sumbangan efektif tersebut bahwa Motivasi
Belajar memberikan peranan terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini memperkuat deskripsi teoritik, bahwa semakin tinggi Motivasi Belajar
yang dimiliki siswa maka semakin meningkat Prestasi Belajarnya. Hal tersebut didukung teori Sumardi Suryabrata 2002: 70 bahwa motivasi
merupakan keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu
tujuan. Semakin tinggi Motivasi Belajar maka akan berpengaruh positif terhadap Prestasi Belajar siswa. Seperti hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ulhaniyati 2010 yang diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar mata
pelajaran komunikasi bisnis pada siswa kelas X SMK YPKK 3 Sleman. Kesimpulan dari pembahasan di atas, Motivasi Belajar dapat
meningkatkan Prestasi Belajar siswa. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha
91 karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu
akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
3. Pengaruh Minat Memilih Kompetensi Keahlian terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X TITL SMK 1 Pundong
Hasil analisis penelitian ini menggunakan SPSS 17 for windows diperolah harga t
hitung
sebesar 8,276 t
tabel
dengan taraf signifikansi 5, koefisien regresi r sebesar 0,294 dan koefisien determinasi r
2
sebesar 0,086. Hal ini berarti bahwa Prestasi Belajar Siswa SMK 1 Pundong
ditentukan oleh
2
× 100 = 8,6 variabel Minat Memilih Kompetensi Keahlian. Hasilnya terdapat pengaruh positif dan signifikansi Minat
Memilih Kompetensi Keahlian terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X TITL SMK 1 Pundong.
Koefisien determinasi sebesar 8,6 memberikan gambaran bahwa Minat Memilih Kompetensi Keahlian siswa memberikan makna terhadap
prestasi belajar siswa SMK 1 Pundong sebesar nilai tersebut. Peningkatan nilai koefisien determinasi menggambarkan tingginya Minat Memilih
Kompetensi Keahlian siswa yang memberikan gambaran keinginan yang besar untuk mendalami ilmu dalam bidang tersebut.
Pengaruh positif dan signifikan Minat Memilih Kompetensi Keahlian terhadap Prestasi Belajar artinya Minat Memilih Kompetensi
Keahlian mempunyai peranan dalam pencapaian Prestasi Belajar siswa. Minat yang tinggi terhadap sesuatu akan membangkitkan semangat untuk