8 Muhibbin Syah 2003: 68 juga menyatakan bahwa, “Belajar
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif.” Pendapat lain yaitu menurut Dalyono 2005: 49 berpendapat
bahwa “Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang mencakup perubahan
tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sebagainya.”
Senada dengan pendapat di atas menurut Hilgard Bower yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto 2006: 84 pengertian belajar
sebagai beikut. “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-
keadaan sesaat seseorang.” Berdasarkan uraian pendapat-pendapat di atas dapat ditarik suatu
pengertian, bahwa belajar yaitu proses yang menghasilkan perubahan yang bersifat menetap dan menyeluruh sebagai hasil dari adanya
respon individu terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tersebut. Perubahan
termasuk tidak hanya berkaitan dengan bertambahnya ilmu pengetahuan, namun juga terjadinya ketrampilan, kecakapan, sikap,
tingkah laku, pola pikir, kepribadian dan lain-lain.
9
b. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan gambaran hasil yang dicapai siswa dalam belajar. Menurut Oemar Hamalik 2004: 30 “Prestasi Belajar
adalah adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahudan tidak mengerti menjadi mengerti.”
Selain itu menurut Sumadi Suryabrata 2006: 297, “Prestasi Belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan
oleh guru terkait dengan kemajuan atau Prestasi Belajar siswa selama waktu tertentu.”
Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Tohirin 2008: 151 “Prestasi Belajar diperoleh dari apa yang telah dicapai oleh siswa
setelah siswa melakukan kegiatan belajar.” Prestasi Belajar dikatakan dengan nilai yang diberikan guru untuk mengetahui hasil akhir dalam
waktu tertentu. Prestasi Belajar juga merupakan pengukuran kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu yang biasanya
ditunjukkan dalam bentuk nilai atau huruf oleh guru yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian pendapat-pendapat di atas dapat ditarik suatu pengertian, bahwa Prestasi Belajar adalah hasil usaha siswa dalam
mempelajari mata pelajaran di sekolah selama periode tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk skor atau angka yang diperoleh setelah
diadakan evaluasi.
10
c. Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif
Mata Diklat Produktif adalah mata diklat yang berkaitan dengan mata pelajaran keteknikan atau kompetensi keahlian yang dipelajari.
Mata Diklat tersebut biasanya ada pada SMK. Tujuan Mata Diklat Produktif yaitu untuk membekali ketrampilan siswa sesuai dengan
kompetensi keahlian yang dipelajari dengan baik dan benar. Salah satu harapan siswa setelah lulus dari sekolah yaitu dapat memiliki
kompetensi pada bidang yang telah dipelajarinya. Prestasi Mata Diklat Produktif merupakan bukti keberhasilan
siswa dalam penguasaan terhadap kompetensi keahlian yang dipelajarinya melalui tahap-tahap evaluasi belajar yang dinyatakan
dengan nilai. Guru mengukur Prestasi Mata Diklat Produktif dengan memberikan penilaian kepada siswa dalam bentuk angka ataupun
huruf sebagai laporan pendidikan. Nilai tersebut biasanya tercantum dalam laporan hasil belajar rapor siswa. Semakin tinggi nilai yang
diperoleh siswa maka kompetensi siswa dapat dikatakan semakin matang.
d. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar pada dasarnya tidak dapat dipisahkan antara satu faktor dengan faktor lainnya karena
masing-masing faktor saling melengkapi dan menunjang dalam meningkatkan hasil belajar siswa.