perusahaan menjadi hal mendasar untuk meningkatkan motivasi. Dengan tercapainya kepuasan kerja karyawan, produktivitas pun akan meningkat.
2.3. Kerangka Konseptual
Menurut Hasibuan 2003, kompensasi merupakan faktor yang melahirkan motivasi karena setiap manusia karyawan mengharapkan
kompensasi dari prestasi yang diberikannya serta ingin memperoleh pujian, perlakuan yang baik dari atasannya.
Kompensasi digunakan oleh organisasi atau instansi untuk memberikan motivasi kepada pegawainya, hal ini umumnya dilakukan dengan pemberian
komisi atau bonus di luar gaji reguler yang diterima oleh pegawai, dan karena kompensasi merupakan alasan utama bagi seorang pegawai untuk bekerja,
maka pemberian kompensasi yang layak dan lebih baik tentunya akan mendorong motivasi pegawai untuk bekerja lebih baik, sehingga pada akhimya
dapat meningkatkan produktivitas keda organisasi. Hubungan kompensasi dan motivasi kerja bahwa kompensasi yang
diberikan sudah menimbulkan kegairahan dan motivasi keda berarti organisasi atau instansi mendapatkan sekaligus dua keuntungan, yaitu akan mampu
mengikat dan sekaligus menimbulkan motivasi keda pegawai. Kompensasi erat hubungannya dengan motivasi kerja yang optimal. Organisasi atau instansi
mengharapkan agar kompensasi yang diberikan memperoleh imbalan motivasi kerja yang lebih tinggi.
Pegawai mempunyai keinginan tertentu yang diharapkan akan dapat dipenuhi oleh organisasi. Organisasi atau instansi mengharapkan agar para
pegawai bekerja giat dan efisien. Kemampuan untuk mendorong pegawai sehingga mampu dan mau bekerja giat dan efisien ini disebut
pengarahanmotivasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Orang yang mau bekerja untuk memenuhi kebutuhan berbentuk materi dan non materi, oleh karena itu, harus dilaksanakan analisis kebutuhan-
kebutuhan dasar yang merupakan dasar motivasi seseorang untuk mampu bekerja dengan baik serta mensurvey keinginan-keinginan pegawai termasuk di
dalamnya adalah kebutuhan terhadap kompensasi yang diberikan instansi kepada pegawai sehingga pegawai termotivasi untuk bekerja lebih baik.
Menurut Zainun 2004, motivasi dan kemampuan untuk menghasilkan memang merupakan syarat pokok yang istimewa bagi manusia yang langsung
berpengaruh terhadap tingkat dan mutu kinerja. Konsepsi motivasi mempunyai peranan penting bagi seorang penanggung jawab dalam satu-satuan organisasi
untuk menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan segala daya dan potensi tenaga kerja yang ada ke arah pemanfaatan yang paling optimal sesuai dengan
dan dalam batas-batas kemampuan manusia dengan bantuan sarana-sarana dan fasilitas lainnya dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai.
Kebutuhan-kebutuhan pegawai telah terpenuhi dengan cara memberikan kompensasi yang memuaskan pegawai, kemungkinan besar para pegawainya
akan lebih termotivasi dalam beraktifitas dan akan menunjukkan kinerja yang baik, terutama sikap positif yang pegawai perlihatkan, yang dapat mendorong
pegawai untuk selalu menyukai pekerjaannya, dan menunjukkan kemampuan baik pegawai untuk menunjukkan tujuan organisasi baik secara sendiri maupun
bersama. Adanya kepuasan yang tinggi terhadap kompensasi seseorang yang
merasakan kepuasan bekerja akan berupaya semaksimal mungkin dengan kemampuannya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga seorang pegawai
akan bisa memusatkan perhatiannya terhadap tujuan dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut, bila tujuan seseorang dalam organisasi tidak diperhatikan
atau balas jasa yang diterima tidak sesuai biasanya pegawai tersebut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
mewujudkannya dalam motivasi kerja yang rendah akhimya membuat kinerjanya buruk, oleh sebab itu, organisasi memikirkan hal-hal yang pantas diberikan
kepada pegawai sebagai imbalan atas kinerja yang telah dicapai dan usaha- usaha lain untuk menemukan cara atau tindakan yang perlu dilakukan agar
kinerja yang baik dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Berdasarkan informasi diatas, maka dibuat kerangka konseptual dan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian
Kepuasan Kerja Karyaw an
Y
Kompensasi X
Kompensasi Finansial
X1 Kompensasi Non
Finansial X2
M otivasi Kerja Karyaw an
Z1 Kinerja
Karyaw an Z2
Supervisi Y2
Pekerjaan Y3
Gaji Y1
Rekan Kerja Y4
Kualit as Z2.1
Ket epat an Z2.2
Prest asi Z1.1
Afiliasi Z1.2
Kom pet ensi Z1.3
Kuant it as Z2.3
Kekuasaan Z1.4
Pem bagian t ugas X2.3
Gaji X1.1
Insent if X1.2
Tunjangan X1.3
Aut onom i X2.2
Penghargaan X2.1
Tem pat Kerja X2.4
1 2
3 4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.4. Hipotesis