2.2.4.7. Hubungan Kompensasi Terhadap Motivasi dan Kinerja
Menurut Hasibuan 2003, kompensasi merupakan faktor yang melahirkan motivasi karena setiap manusia karyawan mengharapkan
kompensasi dari prestasi yang diberiaknnya serta ingin memeperoleh pujian, perlakuan yang baik dari atasannya. Pentingnya faktor kompensasi karena uang
merupakan alat satu-satunya bagi kelangsungan hidup secara ekonomis selain itu setiap orang yang bekerja selalu ingin mendapatkan gaji, insentif, maupun
tunjangan. Orang yang mau bekerja untuk memenuhi kebutuhan berbentuk materi dan non materi. Oleh karena itu, harus dilaksanakan analisis kebutuhan-
kebutuhan dasar yang merupakan dasar motivasi seseorang untuk mampu bekerja dengan baik serta mensurvey keinginan-keinginan karyawan termasuk di
dalamnya adalah kebutuhan terhadap kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja lebih baik.
Michie, J. Oughton, C. 2003 menemukan financial incentives that will make them more committed to the organisation and more motivated at work and
greater motivation at work will have a direct effect in improving productivity. Insentif kompensasi finansial akan membuat pegawai berkomitmen terhadap
organisasi anda memiliki motivasi yang lebih tinggi, motivasi kerja yang lebih besar akan berdampak langsung terhadap peningkatan produktivitas kinerja.
Hasil penelitian Truong Quang Ha Kim Dung 1998, yang menemukan bahwa promotion in Soes had been decided by criteria such as relationship,
position, seniority, loyalty or connections other than personal contributions to the enterprise. This has resulted in a complacent attitude of the employees and the
premature loss of motivation among new entrants. However, in recent years, with the influence of advanced human resources practices, promotions are considered
to be based mostly on individual performance and merits 89. Maksudnya, promosi yang merupakan dari bagian kompensasi non finansial yang diberikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
berdasarkan kriteria hubungan, kerjasama, senioritas, loyalitas dan koneksi, selain kontribusi personal pada perusahaan menyebabkan kepuasan pada
pegawaipekerja di sisi lain, menyebabkan penurunan motivasi pada pegawai baru. Namun demikian, promosi yang merupakan dari bagian kompensasi non
finansial dipertimbangkan juga untuk meningkatkan kinerja individual. Menurut pendapat Hinkin et al. 1987 Supervisors are essential
components of compensation and reward systems, and effective supervisory behaviour is a necessary component in such systems to ensure employee
performance and satisfaction. Supervisor adalah komponen kompensasi non finansial dan sistem penghargaan serta perilaku supervisor yang efektif
merupakan komponen yang menentukan kinerja dan kepuasan pegawai. Hosie et al. 2003 menungkapkan bahwa suggests that happiness
contributes to self-motivation, and that this facilitates organisational effectiveness, or that performance is a barometric of the feeling that managers are effective.
Motivasi pegawai yang ditimbulkan dari sugesti yang menyenangkan memberikan kontribusi terhadap efektivitas organisasi yang dalam hal ini dilihat
dari kinerja sebagai barometer dari efektivitas manajer. Menurut Zainun 2004 motivasi dapat pula dipandang sebagai bagian
integral dad manajemen kepegawaian dalam rangka proses. pembinaan, pengembangan dan pengarahan tenaga keda dalam suatu organsasi. Karena
manusia merupakan unsur terpenting, paling utama dan paling menentukan bagi kelancaran jalannya administrasi dan manajemen maka soal-soal yang
berhubungan dengan konsepsi motivasi patut mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari setiap orang yang berkepentingan dengan keberhasilan
organisasi dalam mewujudkan usaha kerjasama manusia.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2.2.4.8. Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi dan Kinerja