Pengukuran Kinerja Sistem Penilaian Kerja

organisasi merupakan hal penting. Berbicara tentang kinerja personil, erat kaitannya dengan cara mengadakan penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu ditetapkan kinerja atau standard performance. Menurut Henry Simamora 2004, kinerja adalah tingkat terhadapnya para karyawan mencapai persyaratan pekerjaan yang sesuai dengan harapan perusahaan.

2.2.4.2. Pengukuran Kinerja

Menurut T.R. Mitchell 1978 dalam Sedarmayanti 2001, menyatakan pula bahwa kinerja meliputi beberapa aspek, yaitu: 1. Quality of work 2. Promptness 3. Initiative 4. Capability 5. Comunication Kelima aspek tersebut dapat dijadikan ukuran dalam mengadakan pengkajian tingkat kinerja seseorang. Disamping itu, dikatakan bahwa untuk mengadakan pengukuran terhadap kinerja ditetapkan : performance = ability x motivation T.R. Mitchell 1978. Pernyataan tersebut jelas bahwa untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja seseorang, maka diperlukan pengkajian khusus tentang kemampuan dan motivasi.

2.2.4.3. Sistem Penilaian Kerja

Menurut Sedarmayanti 2001 penilaian kerja performance appraisial dalam rangka pengembangan sumber daya manusia mempunyai arti yang penting. Hal ini mengingat bahwa dalam kehidupan organisasi, setiap orang sebagai sumber daya manusia ingin mendapatkan penghargaan dan perlakuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber yang adil dari pimpinan organisasi yang bersangkutan, dalam kehidupan suatu organisasi, ada beberapa asumsi tentang perilaku manusia sebagai sumber daya manusia, yang mendasari pentingnya penilaian prestasi kerja. Asumsi tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Setiap orang ingin memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan kerjanya sampai tingkat yang maksimal. 2. Setiap orang ingin mendapat penghargaan apabila ia dinilai melaksanakan tugasnya dengan baik. 3. setiap orang ingin mengetahui secara pasti tentang karier yang akan diraihnya apabila melaksanakan tugasnya dengan baik. 4. Setiap orang ingin mendapat perlakuan yang obyektif dan penilaian atas dasar prestasi kerjanya. 5. Setiap orang bersedia menerima tanggung jawab yang lebih besar. 6. Setiap orang pada umumnya tidak hanya melakukan kegiatan yang sifatnya rutin. Berdasarkan asumsi tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi keria adalah penting dalam suatu organisasi guna pengembangan sumber daya manusia. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan manajer dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang kegiatan karyawan. 1. Peningkatan prestasi Rerja Dengan adanya penilaian, baik manajer maupun karyawan memperoleh umpan balik, dan karyawan dapat memperbaiki pekerjaan karyawan. 2. Kesempatan kerja yang adil Adanya penilaian kerja yang akurat, dapat menjamin karyawan untuk memperoleh kesempatan menempati posisi pekerjaan sesuai dengan kemampuannya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 3. Kebutuhan pelatihan pengembangan Melalui penilaian prestasi kerja akan dideteksi karyawan yang kemampuannya rendah, sehingga memungkinkan adanya program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan. 4. Penyesuaian kompensasi Penilaian prestasi kerja dapat membantu para manajer untuk mengambil keputusan dalam menentukan perbaikan pemberian kompensasi, gaji, bonus dan sebagainya. 5. Keputusan promosi dan demosi Hasil penilaian prestasi kerja terhadap karyawan dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam rangka mempromosikan karyawan yang berprestasi kurang baik. 6. Kesalahan desain pekerjaan Hasil penilaian prestasi kerja dapat digunakan untuk menilai desain kerja. Artinya hasil penilaian prestasi kerja dapat membantu mendiagnosis kesalahan desain kerja. 7. Penyimpangan proses rekruitment dan seleksi Penilaian prestasi kerja dapat digunakan untuk menilai proses rekruitment dan seleksi karyawan yug telah lalu. Prestasi kerja yang sangat rendah bagi karyawan baru adalah mencerminkan adanya penyimpangan proses rekruitment dan seleksi.

2.2.4.4. Masalah Penilaian Kinerja