Peran motivasi kerja dalam mempengaruhi kinerja pegawai Hosie et al. 2003 yang menungkapkan bahwa suggests that happiness contributes to self-
motivation, and that this facilitates organisational effectiveness, or that performance is a barometric of the feellng that managers are effective. Motivasi
pegawai yang ditimbulkan dari sugesti yang menyenangkan memberikan kontribusi terhadap efektivitas organisasi yang dalam hal ini dilihat dari kinerja
sebagai barometer dan efektivitas manajer. Penelitian ini memberikan kontribusi secara teoritis tentang adanya
hubungan antara kompensasi finansial terhadap motivasi kerja, kompensasi non finansial terhadap motivasi kenja, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.
a. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan.
Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja seorang karyawan adalah kebijakan kompensasi yang berlaku di tempat kerjanya. Kompensasi dapat digunakan
sebagai kunci untuk mengelola sumberdaya manusia secara efektif agar sesuai dengan kebutuhan bisnis dan kebutuhan karyawan Schuler dan
Jackson, 1996. Kompensasi juga dapat digunakan sebagai suatu cara untuk memotivasi, meningkatkan prestasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan
Handoko, 1995. Oleh sebab itu penentuan kompensasi merupakan tugas yang kompleks, sulit, dan perlu mempertimbangkan berbagai faktor, karena
menyangkut kepentingan organisasi maupun karyawan. Bagi organisasi kompensasi merupakan biaya yang relatif besar, sedangkan bagi karyawan
kompensasi adalah sumber penghasilan untuk mempertahankan hidup mereka.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Menurut Schuler dan Jackson 1996 kepuasan karyawan terhadap kompensasi ditentukan oleh keadilan kompensasi, tingkat kompensasi, dan
praktik administrasi kompensasi. Keadilan merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tingkat kompensasi,
baik keadilan internal maupun eksternal. Persepsi keadilan dipengaruhi oleh: 1 rasio kompensasi dengan inputs seseorang seperti pendidikan, keahlian,
keterampilan, pengalaman kerja, dan sebagainya; dan 2 perbandingan rasio tersebut dengan rasio-rasio yang diterima oleh orang lain. Oleh sebab itu
dalam menentukan besar kecilnya kompensasi organisasi perlu mempertimbangkan adanya keadilan internal dan eksternal. Ketidakpuasan
seringkali dikaitkan dengan tidak dipenuhinya rasa adil dan layak terhadap tingkat kompensasi yang mereka terima Handoko, 1995.
b. Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja.
Pengaruh kompensasi finansial terhadap motivasi kerja ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Kompensasi finansial
dipandang sebagai suatu variabel penting yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Kompensasi finansial sangat penting bagi peningkatakn motivasi
kerja pada organisasi apapun. Hal ini relevan dengan pendapat Hasibuan 2003, kompensasi merupakan faktor yang melahirkan motivasi karena
setiap manusia pegawai mengharapkan kompensasi dari prestasi yang diberikannya serta ingin memeperoleh pujian dan perlakuan yang baik dari
atasannya. Pentingnya faktor kompensasi karena uang merupakan alat satu- satunya bagi kelangsungan hidup secara ekonomis selain itu setiap orang
yang bekerja selalu ingin mendapatkan gaji, insentif, maupun tunjangan. Pengaruh positif kompensasi finansial terhadap motivasi kerja ini
konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
terdahulu memperlihatkan bahwa kompensasi finansial mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Michie, J. Oughton, C. 2003 menemukan financial
incentives that will make them more committed to the organisation and more motivated at work and greater motivation at work will have a direct effect in
improving productivity. Insentif kompensasi finansial akan membuat pegawai berkomitmen terhadap organisasi anda memiliki motivasi yang Iebih
tinggi, motivasi kerja yang Iebih besar akan berdampak Iangsung terhadap peningkatan produktivitas kinerja.
Pengaruh kompensasi non finansial terhadap motivasi kerja ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Panggabean
2002 menyatakan bahwa kompensasi non finansial yang berupa pekerjan maupun Iingkungan pekerjaan dapat meningkatkan motivasi kerja pegawai.
Hasil ini didukung juga dari hasil penelitian Truong Quang Ha Kim Dung 1998, yang menemukan bahwa promotion in SOEs had been decided
by criteria such as relationship, position, seniority, loyalty or connections other than personal contributions to the enterprise. This has resulted in a
complacent attitude of the employees and the premature loss of motivation among new entrants. However, in recent years, with the influence of
advanced human resources practices, promotions are considered to be based mostly on individual performance and merits 89. Maksudnya,
promosi yang merupakan dari bagian kompensasi non finansial yang diberikan berdasarkan kriteria hubungan, kerjasama, senioritas, loyalitas dan
koneksi, selain kontribusi personal pada perusahaan menyebabkan kepuasan pada pegawaipekerja disisi lain, menyebabkan penurunan
motivasi pada pegawai baru. Namun demikian, promosi merupakan dari bagian kompensasi non finansial dipertimbangkan juga untuk meningkatkan
kinerja individual.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Menurut pendapat Hinkin et al. 1987 Supevisors are essential components of compensation and reward systems, and effective supervisory
behaviour is a necessary component in such systems to ensure employee performance and satisfaction. Supervisor adalah komponen kompensasi non
finansial dan sistem penghargaan serta perilaku supervisor yang efektif merupakan komponen yang menentukan kinerja dan kepuasan pegawai.
c. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi