Motivasi 1. Pengertian Motivasi Bentuk Kompensasi

4. Faktor yang terdapat disekeliling tempat karyawan tersebut bekerja. Hal ini berarti seorang karyawan juga memperhatikan karyawan lain disekitarnya apakah diperlakukan secara pantas dan adil. 2.2.3. Motivasi 2.2.3.1. Pengertian Motivasi Seperti yang disebutkan menurut pendapat Zainun 2004 di atas, mengenai manajemen kekaryawanan berkaitan dengan adanya keinginan- keinginan manusia dalam kedudukan karyawan sebagai anggota sesuatu organisasi yang kalau dapat dipenuhi akan member kepuasan kepada karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan. Jika diidentifikasi delapan poin menurut pendapat Zainun 2004 tersebut di atas, maka salah satunya adalah menyangkut masalah motivasi kerja. Menurut Hasibuan 1996, motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya pengerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan, agar karyawan mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Nimron 1999, motivasi dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran, atau perilaku kerja kreatifnya. Menurut Zainun 2004, konsepsi motivasi mempunyai peranan bagi seseorang penanggung jawab dalam satu-satuan organisasi untuk menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan segala daya dan potensi tenaga kerja yang ada ke arah pemanfaatan yang paling optimal sesuai dengan dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber dalam batas-batas kemampuan manusia dengan bantuan sarana-sarana dan fasilitas lainnya. Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2005, yang mengutip pendapat Abraham Sperling mengemukakan bahwa motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan memuaskan motif, sedangkan oleh Fillmore H. Stanford motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia kearah suatu tujun tertentu. Menurut Robert A. Baron dalam buku Anwar Prabu Mangkunegara 2005motivasi dapat dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri. Menurut Heidjrachman 2002, motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan, menurut Suprihanto 2003, molivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dna keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula. Motivasi dapat dipandang sebsagai bagian integral dari administrasi kekaryawanan dalam rangka proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan tenaga kerja dalam sesuatu organisasi, karena manusia merupakan unsur terpenting, paling utama dan paling menentukan bagi kelancaran jalannya administrasi dan manajemen maka soal-soal yang berhubungan dengan konsepsi motivasi patut mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari setiap orang yang berkepentingan dengan keberhasilan organisasi dalam mewujudkan usaha kerjasama manusia. Jelas bahwa peranan dan kedudukan sentral manusia yang merupakan pusat bagi terseienggaranya segala usaha dan kegiatan kerjasama manusia Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber mencapai tujuan kerjasama yang keseluruhannya dinamakan administrasi, dalam suatu sistem organisasi dan manajemen suatu bidang usaha tertentu, manusia berusaha mencapai tujuan bersama karyawan dengan melakukan berbagai kegiatan operasi dengan menggunakan sarana bantuan berupa alat-alat, metode, uang dan material. Motivasi itu tampak didalam dua segi yang berbeda. Di satu pihak kalau dilihat dari seginya yang aktifdinamis, motivasi tampak sebagai usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya dan potensi tenaga kerja agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, sebaliknya kalau dilihat dari seginya yang pasti atau statis, maka motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan.

2.2.3.2. Teori-Teori Motivasi