BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI GYEONGGI
4.1 Gambaran Umum tentang Provinsi Gyeonggi
Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum dan sejarah tentang Provinsi Gyeonggi yang dikutip dan dirumuskan dari Laporan Kebijakan Provinsi
Gyeonggi 2016 sebagai berikut.
Gambar 4.1 Peta Korea dan Provinsi Gyeonggi Sumber: Gyeonggi Tourism Organization 2015
Provinsi Gyeonggi yang terletak di antara 36 °dan 38 ° garis lintang Utara, 127 ° dan 126 ° bujur Timur merupakan daerah pusat bagian Barat semenanjung
Korea yang membentang di Asia Timur. Provinsi Gyeonggi memiliki luas sekitar 10.182
㎢ , yaitu sekitar 17 kali lipat luas Seoul, Ibu Kota Korea, dan sebesar 10,2
atau 100.326 km persegi dari keseluruhan luas wilayah negara Korea. Provinsi Gyeonggi merupakan provinsi yang menempati peringkat ke-5 yang memiliki
45
wilayah geografis terbesar di Korea Selatan. Pada Gambar 4.1 dapat dilihat perbandingan Peta Korea dan Provinsi Gyeonggi.
Provinsi Gyeonggi memiliki jumlah daerah otonom yang kecil sebanyak 31, yaitu 28 kota dan 3 kabupaten. Salah satu daerah otonom di Provinsi
Gyeonggi adalah Kabupaten Yangpyeong yang terluas dengan total wilayah 878 km persegi, yang kedua adalah Kota Pocheon dengan wilayahnya sebesar 827 km
persegi. Menariknya, Provinsi Gyeonggi memiliki kota kecil yaitu Kota Guri yang wilayahnya hanya sebesar 33 km persegi.
Dari segi populasi penduduknya, terjadi peningkatan jumlah penduduk di Provinsi Gyeonggi. Pada tahun 1994 jumlah penduduk Provinsi Gyeonggi adalah
7,4 juta orang, sedangkan penduduk Ibu Kota Seoul berjumlah 10 juta. Jumlah penduduk di Provinsi Gyeonggi mulai meningkat pada tahun 2003 dengan jumlah
peningkatan sebesar 10.020 ribu orang. Angka ini melampaui jumlah penduduk Ibu Kota Seoul pada tahun tersebut yaitu 10.017 ribu orang.
Dengan demikian, peningkatan jumlah penduduk dari tahun 1994 yang mencapai 16.3 dari jumlah penduduk Korea Selatan ini membuat Provinsi
Gyeonggi menjadi pemerintah otonomi daerah besar yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Korea. Jumlah penduduk Provinsi Gyeonggi adalah
12.825 ribu orang dengan 24.4 dari total penduduk Korea Selatan berjumlah 52.588 ribu orang pada tahun 2015.
Terdapat 9 kota di Provinsi Gyeonggi dengan jumlah penduduk lebih dari 500 ribu orang, yaitu Kota Suwon, Kota Goyang, Kota Seongnam, Kota Yongin,
Kota Bucheon, Kota Ansan, Kota Namyangju, Kota Anyang, Kota Hwaseong. Di
antara kota- kota tersebut, dua kota memiliki populasi penduduk lebih dari 1 juta yaitu Kota Suwon berjumlah 1.178 ribu orang dan Kota Goyang sebanyak 1.019
ribu orang. Penduduk asing yang tinggal di Provinsi Gyeonggi totalnya 364.333 orang.
Penduduk ini terkosentrasi di empat kota yaitu, Kota Ansan 55.633 orang, Kota Suwon 36.659 orang, Kota Hwaseong 32.529 orang dan Kota Siheung 31.473
orang. Selain itu, Gyeonggi juga merupakan wilayah yang menjadi pusat pertukaran kerjasama antara pemerintah daerah Provinsi, KabKota di Asia
Timur dan semenanjung Korea. Dari segi ekonomi, persentase bidang industri yang bergerak di sektor
ekonomi dan manufaktur adalah bidang bisnis sebesar 20 dan industri manufaktur sebesar 35 dari jumlah pabrik yang ada di seluruh Korea Selatan.
Belakangan ini, kebijakan Provinsi Gyeonggi terfokus pada pengembangan industri baru seperti IT Teknologi Informatika, BTBioteknologi, dan NT
Teknologi Nano. Provinsi Gyeonggi bahkan berusaha untuk mengembangkan industri penerbangan dan perkapalan dengan teknologi mesin baru yang menyasar
pasar di bidang industri bahari dan penerbangan. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gyeonggi mendorong keseimbangan
anggaran belanja negara Korea. Hal ini dikarenakan Provinsi Gyeonggi menjadi penyumbang terbesar 20 produk domestik regional bruto PDRB, sekitar 251
triliun won pada tahun 2012. Data dari OECD Organization for Economic Cooperation dan
Development menunjukan bahwa apabila dibandingan dengan 34 negara OECD
pada tahun 2011, PDRB Provinsi Gyeonggi berada pada posisi ke-27. Posisi ini setara dengan negara seperti Selendia Baru dan Hongaria 2.010 miliar USD,
Selandia Baru ke-28, Hongaria ke-29. Hal ini mengindikasikan Provinsi Gyeonggi mempunyai peran vital sebagai pusat sosio-ekonomi Korea.
Berkaitan dengan keunikan dan ciri khas pariwisata Gyeonggi, berikut ini adalah penjelasan secara singkat yang memuat daya tarik, aksesibilitas, dan
sejarah dari Provinsi Gyeonggi: Pertama, zona demiliterisasi atau DMZ DeMilitarized Zone. Provinsi
Gyeonggi merupakan wilayah yang masih menyisakan bukti jejak dari kisah kelam perang Korea. Selama 70 tahun, tidak ada yang menyentuh atau
menginjakkan kaki di zona ini. Akan tetapi, dengan adanya DMZ yang merupakan bukti otentik sejarah yang sekaligus melambangkan perdamaian
peace dapat dinikmati dan menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan. DMZ dapat memberikan nuansa edukatif dan pengalaman hidup yang
mengesankan tentang hubungan antar negara, wilayah perbatasan dan keamanan nasional.
Kedua, secara geografis, di sebelah utara, Provinsi Gyeonggi berbatasan langsung dengan Korea Utara, sedangkan di sebelah barat Provinsi Gyeonggi
berbatasan dengan Pantai Barat Korea dengan garis pantai sepanjang 413 km yang menyuguhkan keindahan alam bawah laut serta beragam ekosistem biota laut.
Provinsi ini juga memiliki peran penting terhadap lintas pasar perdagangan besar Cina yang berpusat di Pelabuhan Pyeongtaek.
Ketiga, jaringan lalu-lintas di dalam dan ke luar Provinsi Gyeonggi sudah berkembang dan dilengkapi dengan baik karena terletak di kawasan metropolis.
Provinsi Gyeonggi memiliki beraneka ragam industri teknologi baru seperti sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi, dilengkapi dengan fasilitas
standar pada kawasan industri dan merupakan daerah otonomi yang memiliki pasar ekonomi terbesar di Korea setelah Ibu Kota Seoul.
Keempat, kekuatan budaya dinasti Joseon dan Goryo. Selama 1000 tahun ketika Dinasti Joseon dan Goryo berkuasa, Provinsi Gyeonggi adalah wilayah ibu
kota serta kawasan pusat budaya, dan ekonomi. Oleh karena itu, wilayah ini kaya dengan bukti benda-benda peninggalan bersejarah dan warisan budaya dunia.
4.2 Sejarah Provinsi Gyeonggi