Positioning Pariwisata Gyeonggi Strategi Pemasaran Pariwisata melalui Analisis SWOT

6.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di lapangan, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan pihak terkait yaitu: Pemerintah Pusat Korea diharapkan melakukan formulasi kebijakan yang memungkinkan wisatawan Indonesia dapat berkunjung ke Korea dengan cara pengambilan Visa Perjalanan yang lebih sederhana dalam jangka waktu pendek. Dinas pariwisata Provinsi Gyeonggi membantu secara pro-aktif untuk menyelenggarakan BtoB, Fam Tour di Korea dan Indonesia. Hal ini berguna untuk membangun hubungan kepercayaan antara agen perjalanan wisata di kedua negara. Dinas pariwisata Provinsi Gyeonggi perlu membentuk lembaga sendiri untuk mempromosikan pariwisata Gyeonggi di Indonesia yang mengurus dukungan pertukaran internasional, promosi pariwisata, dan lain-lain. Dinas pariwisata Provinsi Gyeonggi menyediakan pusat data database kepariwisataan agar tersedia data statistik yang dapat dianalisis kemudian disesuaikan dengan karakteristik dan perilaku para wisatawan Indonesia. Dinas pariwisata Provinsi Gyeonggi semestinya memperbanyak jumlah pemandu bahasa Indonesia yang profesional dan resmi untuk memberikan kenyamanan wisatawan Indonesia. Apalagi, perlu usaha untuk memperluas pertukaran dan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Gyeonggi dan Pemerintah Daerah di Indonesia. Agen perjalanan wisata di Korea mengembangkan produk pariwisata „musim‟ dan produk wisata budaya Korea yang familiar dan dikenal melalui media TV. Tersedianya produk wisata alternatif disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan Indonesia seperti wisata industri, wisata medis, wisata meditasi, dan wisata pendidikan. Pemberian insentif diperlukan bagi pengutusan SDM ke Korea oleh perusahaan-perusahaan Korea di Indonesia. Sebagai penutup, menawarkan produk yang memiliki kualitas yang baik dan menarik dengan harga yang wajar dan normal agar wisatawan mempunyai minat untuk mengunjungi kembali produk destinasi wisata di Provinsi Gyeonggi. DAFTAR PUSTAKA Cahya Purnomo. 2009. Strategi Pemasaran Produk Wisata Minat Khusus Goa Cerme, Imogiri, Bantul. Karisma, Vol.32: 99-112, Akademi Maritim Yogyakarta. CIA World Factbook. 2016. [diakses 20. Agustus 2016] http:www.ciaworldfactbook.usasiaindonesia.html Eadington, William R dan Valene L. Smith, 1994. Tourism Alternatives: Potentials and Problems in the Development of Tourism. Chicester: John Wiley Sons Ltd. Hal. 1-30 Faulkner, Bill. 1997. Perkembangan pariwisata Indonesia: perspektif “Gambaran B esar” Perencanaan Pariwisata Berkelanjutan ITB, Bandung. Fandeli C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. Fanggidae, Apriana H.J., 2006, Strategi Pemasaran Pariwisata : Segmentation, Target Market, Positioning, dan Marketing Mix, Manajemen Usahawan Indonesia No. 01 TH XXXV Januari 2006. Ha Kyunghee. 2008. Inducing Strategy of Chinese TouristsFocusing on the Hallyu-Korean Wave. Tourism Research. 26: Hal. 109-128 Hall, C. Michael dan Betty Weiler. 1992. Introduction: Whats Special Interest Tourism? . Special Interest Tourism. Belhaven Pres. London: Hal. 1-14 Han Huijoo and Lee Jaeseob. 2009. Exploratory Study on Muslim Malaysians visiting Korea and their tourism market. Tourism Management Research. Vol.131: Hal. 121-133. Jeon Hyejin, Lee Heeseung. 2009. Market Segmentation in Special Interest Tourism Product Case study of Wine Train Tourism program . Tourism Reseach Vol. 24-2. Hal. 239-258. Korea Tourism Institue. Kedutaan besar Republik Indonesia di Seoul. 2015. [diakses 20. Juni 2016]. http:kbriseoul.krkbriseoul index.phpidindokor Kim Gicheol. 2015. A Study on the Strategy for Attracting Tourists of Sister Sities in China to Gyeonggi-Do. Studi dasar 2015-30. Gyeonggi Reseach Institute. Kim Heungsik. 2009. Marketing Strategies Attracting Chinese Tourists to Gyeonggi-Do. Studi dasar 2009-2. Gyeonggi Reseach Institute.