Kompetensi Dasar 8 Kompetensi Dasar 9
digunakan oleh orang-orang tertentu. Dari pengertian di tersebut dapat disimpulkan, bahwa:
a. retribusi tidak ada unsur paksaan,
b. ikatan pembayaran tergantung pada kemauan si pembayar,
c. tidak selalu menggunakan sarana undang-undang.
Jadi, retribusi pada umumnya berhubungan dengan imbalan jasa secara langsung. Contoh: pembayaran listrik, pembayaran abonemen air minum,
dan sebagainya. 2.
Cukai, adalah iuran rakyat atas pemakaian barang-barang tertentu, seperti minyak tanah, bensin, minuman keras, rokok, atau tembakau.
3. Bea masuk, adalah bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
dimasukkan ke dalam daerah pabean Indonesia dengan maksud untuk dikonsumsi di dalam negeri. Sementara itu, bea keluar adalah bea yang
dikenakan atas barang-barang yang akan dikeluarkan dari wilayah pabean Indonesia dengan maksud barang tersebut akan diekspor ke luar negeri.
4. Sumbangan, adalah iuran orang-orang atau golongan orang tertentu yang
harus diberikan kepada negara untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran negara yang sifatnya tidak memberikan prestasi kepada umum, dan
pengeluarannya tidak dapat diambil dari kas negara. C.
Fungsi Pajak 1.
Fungsi AnggaranPenerimaan budgetair Pajak merupakan salah satu sumber dana yang digunakan pemerintah dan
bermanfaat untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran. 2.
Fungsi Mengatur Regulerend Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. 3.
Fungsi Stabilitas Pajak sebagai penerimaan negara dapat digunakan untuk menjalankan
kebijakan-kebijakan pemerintah.
4. Fungsi Redistribusi Pendapatan
Penerimaan negara dari pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan pembangunan nasional, sehingga dapat membuka kesempatan
kerja dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. D.
Kedudukan Hukum Pajak Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. Hukum pajak mempunyai
kedudukan diantara hukum-hukum berikut: 1.
Hukum Perdata yaitu ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan individu dalam masyarakat
2. Hukum Publik yaitu hukum yang mengatur hubungan pemerintah
dengan rakyatnya. Hukum publik terdiri dari: -
Hukum Tata Negara -
Hukum Tata Usaha -
Hukum Pidana -
Hukum Pajak Dengan demikian kedudukan hukum pajak merupakan bagian dari
hukum publik. Prof. P.J.A. Adriani menyatakan bahwa hukum pajak merupakan ilmu pengetahuan sendiri yang terlepas dari Hukum Administrasi
Negara dengan alasan: -
Tugas Hukum Pajak bersifat berbeda dengan Hukum Administrasi Negara;
- Hukum Pajak berkaitan erat dengan Hukum Perdata;
- Hukum Pajak dapat secara langsung digunakan sebagai politik
perekonomian; -
Hukum Pajak memiliki ketentuan dan istilah-istilah yang khas untuk bidang tugasnya.
Hukum Pajak dibedakan menjadi dua yaitu : 1.
Hukum pajak materiil, memuat norma-norma yang menerangkan antara lain: keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak objek
pajak, siapa yang dikenai pajak subjek pajak, berapa besar tarif, timbul