Penelitian Pengembangan Kajian Teori
1. Thiagarajan 4-D
Menurut Thiagarajan 1974 dalam Arifin 2012: 128 ada empat tahapan prosedur pengembangan sesuai dengan namanya 4-
D. Empat tahapan dalam prosedur 4-D antara lain: a.
Define, yaitu tahap studi pendahuluan. Studi pendahuluan ini dilakukan secara teoritik studi pustaka dan empirik studi
lapangan. Dalam tahap ini, setelah peneliti menentukan produk yang akan dikembangkan maka selanjutnya peneliti
harus melakukan studi literatur, observasi, survei lapangan, dan sebagainya.
b. Design, pada tahap ini peneliti merancang model dan prosedur
pengembangan secara konseptual-teoritik. c.
Develop, yaitu melakukan kajian empirik mengenai pengembangan produk awal. Kajian empirik ini berupa uji
coba, revisi, dan validasi. d.
Disseminate, yaitu menyebarluaskan hasil akhir produk yang dikembangkan kepada seluruh populasi.
2. Borg and Gall
Menurut Borg Gall 1989 dalam Arifin 2012: 129-132 dalam bukunya menyebutkan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan, sebagai berikut
a. Research and Information Collecting
Pada tahap ini, peneliti melakukan studi pendahuluan atau studi eksploratif yang tujuannya untuk mengkaji, menyelidiki,
dan mengumpulkan informasi. Tahap ini meliputi: analisis kebutuhan, kajian pustaka, observasi awal di kelas, identifikasi
permasalah, dan mjuga mengumpulkan data tentang faktor- faktor pendukung dan penghambat pembelajaran.
b. Planning
Pada tahap
ini peneliti
membuat rencana
desain pengembangan produk. Aspek-aspek yang penting harus
direncanakan seperti produk tentang apa, tujuan, manfaatnya apa, siapa penggunanya, mengapa dianggap penting, dan
bagaimana proses pengembangannya. c.
Develop Preliminary Form of Product Dalam tahap ini, bentuk produk awal draft yang sifatnya
sementara hipotesis mulai dikembangakan dan divalidasi. d.
Preleminary Field Testing Tahap ini adalah tahap dimana peneliti melakukan uji coba
terbatas terhadap produk awal di lapangan dengan melibatkan dua atau tiga sekolah dengan subjek penelitian antara 10 - 15
orang.
e. Main Product Revision
Melakukan revisi tahap pertama, yaitu perbaikan terhadap produk berdasarkan hasil uji coba terbatas.
f. Main Field Testing
Pada tahap ini dilakukan uji coba produk dalam skala lebih luas dengan melibatkan lima sampai sepuluh sekolah,
perkiraan sampai melibatkan subjek antara 30-100. g.
Operational Product Revision Melakukan revisi tahap kedua, yaitu memperbaiki produk
berdasarkan hasil uji coba yang lebih luas. h.
Operational Field Testing Pada tahap ini dilakukan uji coba pelaksanaan lapangan yang
melibatkan antara 10 – 30 sekolah, dan antara 40 – 200 subjek.
Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, angket. Namun apabila peneliti tidak ingin mengetahui dampak
penggunaan produk, maka tidak diperlukan adanya kelas kontrol.
i. Final Product Revision
Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdsarkan saran serta saran dari uji coba lapngan.
j. Dissemination and Implementation
Pada langkah terakhir ini, prdouk disebarluas dan disiosialisasikan kepada seluruh subjek.
3. ADDIE
ADDIE merupakan model yang dikembangan oleh Dick and Carry 1996. Tahap-tahap prosedur pengembangan ADDIE ini
dijelaskan dalam Mulyatingsih 2013: 200-202 sebagai berikut: a.
Analysis Pada tahap pertama ini, berawal dari pemikiran tentang produk
baru yang akan dikembangkan. Setelah itu, dianalisis produk yang sesuai dengan sasaran peserta didik, tujuan belajar,
materi pembelajaran, lingkungan belajar, dan strategi penyampaian dalam pembelajaran.
b. Design
Tahap selanjutnya adalah merancang konsep produk baru yang akan dikembangkan di atas kertas. Kegiatan pada atahap ini
dimulai dari menetapkan tujuan pembelajaran, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat
pembelajaran, merancang materi pembelajaran, dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan pada tahap ini baru bersifat
konseptual yang akan mendasari pengembangan pada tahap selanjutnya.
c. Development
Kegiatan pada tahap ini adalah realisasi rancangan produk. Dalam tahap pengembangan ini, kerangka konseptual yang
telah dirancang direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan.
d. Implementation
Tahap keempat ini, produk yang telah dikembangkan diimplementasikan pada situasi nyata yaitu di kelas. Selama
proses implementasi, produk baru yang dikembangkan ini diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Setelah penerapan
kemudia dilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan balik pada penerapan selanjutnya.
e. Evaluation
Evaluasi ini merupakan tahap terakhir dalam pengembangan ini. Evaluasi dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi terhadap dampak produk terhadap
pembelajaran, mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, mengukur sasaran yang tecapai, dan mencari informasi apa
saja yang dapat membuat peserta didik berhasil.