Melaksanakan Wilayah Bebas Korupsi WBK.

sipil yaitu untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan dukungan PNS yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem karir yang dititiberatkan pada sistem prestasi kerja. 195

C. Melaksanakan Wilayah Bebas Korupsi WBK.

Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Tanggal 5 Agustus 2011 tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas Korupsi WBK Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 196 Wilayah Bebas Korupsi yang selanjutnya disingkat WBK adalah wilayah pada setiap Unit Kerja di lingkungan Kementerian yang telah melaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan kriteria penilaian penetapan area WBK baik yang memberikan pelayanan langsung maupun tidak langsung kepada publik dengan dilandasi oleh nilai-nilai kepentingan masyarakat, integritas, responsif, akuntabilitas, dan profesional KIRAP. 197 Penetapan WBK adalah Kebijakan Menteri yang menetapkan area WBK pada setiap unit kerja di lingkungan Kementerian. Peraturan Menteri ini dimaksudkan 195 Sedarmayanti, Manejemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, PT. Refika Aditama, Bandung, 2007, halaman 371. 196 Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Op cit. 197 Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Ibid. Universitas Sumatera Utara untuk digunakan sebagai Pedoman Pelaksanaan Penetapan WBK pada setiap Unit Kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Penetapan WBK ditujukan untuk melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang dilanjutkan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta menciptakan WBK sebagai bentuk apresiasi atas terlaksananya upaya-upaya inovasi pemberantasan korupsi di lingkungan Kementerian. 198 Sasaran pelaksanaan penetapan WBK adalah seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian. Ruang lingkup pelaksanaan WBK di lingkungan Kementerian, meliputi: 1. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. 2. Komitmen Pimpinan Unit Kerja terhadap Percepatan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi. 3. Penetapan Kinerja 4. Penetapan Area WBK 5. Monitoring dan Evaluasi. 199 Petugas penegak hukum harus juga menjamin perawatan kesehatan bagi para korban pelanggaran hukum atau kejadian-kejadian yang terjadi dalam pelanggaran- pelanggaran hukum. Para petugas penegak hukum tidak dapat melakukan tindak 198 Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Ibid. 199 Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Ibid. Universitas Sumatera Utara korupsi apa pun. Mereka juga harus dengan keras melawan dan memerangi semua perbuatan semacam itu. Tindak korupsi apa pun, dalam cara yang sama seperti penyalahgunaan kekuasaan yang lain apa pun, adalah bertentangan dengan profesi para petugas penegak hukum. Hukum harus dilaksanakan sepenuhnya berkenaan dengan para petugas penegak hukum mana pun yang melakukan tindak korupsi, karena para pemerintah tidak dapat mengharapkan untuk memberlakukan hukum di antara warga Negara mereka kalau mereka tidak dapat atau tidak mau memberlakukan hukum terhadap para pelaksana mereka sendiri dan di dalam perwakilan mereka. 200 Sementara definisi mengenai korupsi harus tunduk pada hukum nasional, akan diartikan mencakup melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan dalam melaksanakan atau dalam kaitannya dengan kewajiban-kewajiban seseorang, dalam menanggapi pemberian-pemberian, janji-janji atau insentif-insentif yang diminta atau yang diterima, atau penerimaan yang tidak sah akan barang-barang ini, sekali perbuatan itu sudah dilakuk an atau tidak dilakukan. Ungkapan tindak korupsi yangditunjuk di atas akan diartikan mencakup percobaan korupsi. Indonesia sebagai Negara Hukum sangat menghormati penegakkan hak azasi manusia yang kini telah menjadi isu global. Upaya penegakkan hak azasi tersebut jugs dapat dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan. Satu di antara Hak-hak 200 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor: M.MH- 91.PW.02.03 Tahun 2011, Op cit. Universitas Sumatera Utara Narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan adalah hak untuk menerima kunjungan dari keluarganya. 201 Para petugas penegak hukum harus menghormati hukum dan Undang-undang yang sekarang ini. Mereka harusjuga, sampai pada kemampuan mereka yang terbaik, mencegah dan dengan keras menentang setiap pelanggaran terhadap mereka. Para petugas penegak hukum yang mempunyai alasan untuk meyakini bahwa suatu pelanggaran terhadap undang-undang yang sekarang ini telah terjadi, atau kira-kira terjadi harus melaporkan masalah itu kepada para penguasa atasan mereka dan, bila perlu, kepada para penguasa atau organ lain yang tepat, yang diberi kekuasaan untuk meninjau kembali atau kekuasaan penggantian kerugian. 202 Menurut Ayub Suratman, 203 strategi Pelaksanaan Wilayah Bebas Korupsi adalah strategi untuk mewujudkan WBK adalah pelaksanaan secara konsisten penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP, pengelolaan keuangan, laporan akuntabilitas kinerja, penetapan WBK secara bertahap, serta monitoring dan evaluasi. Penetapan Wilayah Bebas Korupsi, Menteri menetapkan WBK berdasarkan laporan pelaksanaan WBK oleh Pimpinan Unit Kerja masing- 201 Ajub Suratman, Deskripsi Dokumen, http:lontar.ui.ac.idopacthemeslibri2detail, diakses August , , 22.15.10. 202 Ajub Suratman, Ibid, diakses August , , 22.15.10. 203 Wawancara, Ayub Suratman, Op cit, tanggal 07 Juni 2012. Universitas Sumatera Utara masing yang telah dievaluasi serta dinilai pelaksanaannya oleh Inspektorat Jenderal. 204 Pimpinan Unit Kerja wajib mensosialisasikan Peraturan Menteri ini kepada seluruh pegawai di lingkungan kerjanya masing-masing agar semua mengetahui, memahami, serta melaksanakan WBK. Pimpinan Unit Kerja bertanggung jawab atas pelaksanaan WBK pada unit kerjanya masing-masing. Pimpinan Unit Kerja melaporkan hasil pelaksanaan WBK. 205 Inspektorat Jenderal melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian atas laporan pelaksanaan WBK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 3 dan hasilnya dilaporkan kepada Menteri untuk ditetapkan sebagai Unit Kerja WBK. Pimpinan Unit Kerja yang menunjukkan prestasi luar biasa atas Pelaksanaan WBK di berikan penghargaan oleh Menteri berdasarkan evaluasi dan Penilaian oleh Inspektorat Jenderal. Pimpinan Unit Kerja wajib membuat sarana dan prasarana pengaduan bagi masyarakat secara transparan dan membuat sistim informasi publik berbasis situs website untuk memudahkan dan mengikutsertakan masyarakat dalam mendukung terwujudnya unit kerja dilingkungan Kementerian sebagai WBK. 206 Setiap orang dapat menyampaikan pengaduan atas dugaan adanya Tindak Pidana Korupsi dan atau penyimpangan yang mengakibatkan kerugian keuangan negara dalam Pelaksanaan WBK kepada Inspektur Jenderal dan Pengaduan 204 Wawancara, Ayub Suratman, Ibid, tanggal 08 Juni 2012. 205 Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Op cit. 206 Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Ibid. Universitas Sumatera Utara sebagaimana dimaksud tersebut harus disertai dengan data pendukung yang jelas antara lain; nama dan alamat yang memberikan pengaduan dengan melampirkan foto copy KTP atau identitas diri yang masih berlaku; dan atau keteranganuraian mengenai permasalahan dan tempat kejadian yang dilengkapi dengan informasi lainnya. Menurut Lawrence M. Friedman 1998: 231-236 : Istilah legal behavior perilaku hukum…adalah perilaku yang dipengaruhi oleh aturan, keputusan, perintah, atau undang-undang, yang dikeluarkan oleh pejabat dengan wewenang hukum. Jika saya berperilaku secara khusus atau mengubah perilaku saya secara khusus karena diperintahkan hukum atau karena tindakan pemerintah atau dari sistem hukum atau dari pejabat di dalamnya, inilah perilaku hukum. 207 Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan telah melakukan penandatanganan Pakta Integritas dan Penetapan Wilayah Bebas Korupsi WBK oleh seluruh petugas pemasyarakatan sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH- 01.PW.02.03.Tahun 2011, Tanggal 5 Agustus 2011 tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas Korupsi WBK Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia. 208 Tujuan WBK selain untuk menghilangkan korupsi khususnya Praktik Pngutan Liar Pungli di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan, juga bertujuan untuk bebas dari peredaran Narkoba, penggunaan narkoba serta bebas dari Praktik Pungutan Liar Pungli. 209 207 Achmad Ali, Menguak Teori Hukum Legal Theory Teori Peradilan Jucicial Prudence Termasuk Interpretasi Undang-Undang Legisprudence, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009, halaman 143. 208 Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Op cit. . 209 Peraturan Menteri Hukum Dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Ibid. Universitas Sumatera Utara

D. Aspek Sarana dan Prasarana

Dokumen yang terkait

Gambaran Perawatan Diri Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Tanjung Gusta Medan

12 128 128

Hak Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Dan Hubungannya Dengan Hak Asasi Manusia (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II Anak Medan)

0 69 100

Pengaruh Pembebasan Bersyarat Dan Cuti Mengunjungi Keluarga Terhadap Perilaku Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

0 68 125

Pola Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Tanjung Gusta Medan

5 92 134

Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Penegakan Hukum Dan Perlindungan Hak Asasi Tahanan Dan Narapidana (Studi Pada Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan)

1 86 148

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 1 16

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 2 17

BAB II PENGATURAN TENTANG PERATURA N PENJAGAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN (PPLP) TERKAIT DENGAN HAK MENERIMA KUNJUNGAN KELUARGA BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I MEDAN A. Undang-Undang Terkait Dengan Pemasyarakatan: 1. Undang-undang Nomor 12 Ta

0 1 69

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP) Terkait dengan Hak Menerima Kunjungan Keluarga Bagi Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

0 0 37

PERATURAN PENJAGAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN (PPLP) TERKAIT DENGAN HAK MENERIMA KUNJUNGAN KELUARGA BAGI NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS I MEDAN TESIS

1 0 16