pengamanan dengan melengkapi subtansi pengamanan dengan instrumen hak asasi manusia.
104
2. Penetapan Wilayah Bebas Korupsi WBK.
105
WBK adalah wilayah pada setiap unit kerja di lingkungan kementerian yang telah melaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan kriteria penilaian penetapan area
WBK baik yang memberikan pelayanan langsung maupun tidak langsung kepada publik dengan dilandasi oleh nilai-nilai kepentingan masyarakat, integritas, responsif,
akuntabilitas, dan profesional KIRAP. Hukum sebagai sarana rekayasa social engineering by law atau bisa juga
sebagai alat oleh “agent of change.” Yang dimaksud dengan “agent of change”
disini adalah seseorang aau beberapa orang sebagai bagian dari anggota masyarakat yang diberi amanah untuk memimpin lembaga kemasyarakatan sehingga mempunyai
kesempatan untuk mengolah sistem sosial yang bersangkutan secara teratur dan terencana social engineering atau social planning dan perubahan tersebut selalu
dalam pengawasan agent of change.
106
Robert Klitgaard dalam buku karyanya: Controlling Corruption, 1991 mengatakan:
104
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: M.HH-OT.02.02 Tahun 2009, Op cit.
105
Peraturan Menteri Hukum dan HAM, Nomor M.HH-01.PW.02.03.Tahun 2011, Tanggal 5 Agustus 2011 tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas Korupsi WBK.
106
Sabian Utsman, Dasar-Dasar Sosiologi Hukum, Makna Dialog Antara Hukum dan Masyarakat, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009, halaman 188.
Universitas Sumatera Utara
“Corruption is one if the foremost problems in the developing world and it is receiving much greater attention as we reach the last decade of the
century” Korupsi merupakah salah satu masalah paling besar di Negara berkembang dan masalah itu semakin menarik perhatian begitu kita memasuki
dekade terakhir abad ke 20.
107
Gratifikasi adalah setiap orang yang memberi hadiah, janji atau suap kepada Pegawai Negeri Sipil atau Penyelenggara Negara dengan mengingat kekuasaan atau
wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah, janji atau suap dianggap melekat pada jabatan atau kedudukannya tersebut. Setiap
Gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara Negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya.
108
3. Prosedur