Perencanaan Planning Pengorganisasian organizing

15 Hasibuan, 2007: 38 menyatakan bahwa fungsi manajemen meliputi planning, organizing, staffing, directing, controlling. Menurut William A. Shcrode dan Dan Voice, Jr Hartanti Sukirman, dkk, 2006: 6, fungsi manajemen meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan atau garis besar bahwa pada dasarnya fungsi manajemen meliputi fungsi perencanaan planning, pelaksanaan implementation dan evaluasi evaluating. Penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Planning

Perencanaan merupakan fungsi yang paling awal dari keseluruhan fungsi manajemen. Perencanaan menurut Burhanudin Didin Kurniadin, 2013: 117 memiliki pengertian sebagai suatu proses kegiatan pemikiran yang sistematis mengenai apa yang akan dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, langkah- langkah, metode, dan pelaksanaan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan pencapaian tujuan yang dirumuskan secara rasional dan logis serta berorientasi kedepan. Perencanaan menurut Oteng Sutisna Didin Kurniadin, 2013: 117 meliputi beberapa hal antara lain: 1 Penetapan tujuan-tujuan dan maksud organisasi 2 Perkiraan lingkungan sumber-sumber dan hambatan dalam hal apa tujuan- tujuan dan maksud itu harus dicapai. 3 Penentuan pendekatan yang akan mencapai tujuan-tujuan dan maksud itu. Selain itu aspek-aspek yang dalam perencanaan meliputi : 16 1 Apa yang dilakukan 2 Siapa yang harus melakukan. 3 Kapan dilakukan. 4 Dimana dilakukan. 5 Bagaimana melakukannya. 6 Apa saja yang diperlukan agar tercapai tujuan secara maksimal. Dari berbagai uraian diatas, dapat diketahui bahwa perencanaan adalah pengambilan keputusan tentang sasaran yang akan dicapai, tindakan yang akan diambil dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran tersebut, serta siapa yang akan melaksanakan tugas tersebut. Perencanaan yang baik akan memenuhi persyaratan-persyaratan dan langkah-langkah perencanaan dengan baik sehingga akan memberikan manfaat bagi pengguna perencanaan tersebut. Dalam dunia pendidikan, perencanaan merupakan pedoman yang harus dibuat dan dilaksanakan sehingga usaha pencapaian tujuan lembaga itu dapat efektif dan efisien.

b. Pengorganisasian organizing

Fungsi manajemen berikutnya adalah fungsi pengorganisasian organizing. George R. Terry 1986 mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu. 17 Pendapat lain dari Lousie E. Boone dan David L. Kurtz 1984 mengartikan pengorganisasian sebagai berikut: “. . . as the act of planning and implementing organization structure. It is the process of arranging people and physical resources to carry out plans and acommplishment organizational objective.” Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa dalam pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksanaannya. Hal yang mendasar dalam pengorganisasian adalah dalam setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan target pengerjaan. Ernest Dale dalam Nanang Fattah 2004 mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu: 1 pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi; 2 pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang ligik dapat dilaksanakan satu orang; dan 3 pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan terpadu dan harmonis. Pengorganisasian adalah suatu proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang, dan sumber daya di kalangan anggota sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien. Kepala sekolah harus mempunyai kemampuan menentukan jenis program yang dibutuhkan dan mengorganisasikan semua potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kepala sekolah harus dapat membimbing, mengatur, mempengaruhi, 18 menggerakan, mengkoordinasikan, pelaksanaan tugas-tugas kependidikan di lembaga sekolah agar berjalan teratur, penuh kerjasama Sudarwan Danim dan Suparno, 2009: 9.

c. Pelaksanaan actuating