79
simulasi bencana atau kegiatan pendirian tenda bencana pada kegiatan ekstrakurikuler. Dalam proses PBM terdapat perencanaan kurikulum yakni
berupa teknik dalam menyampaikan materi kepada siswa mengenai SWALIBA melalui mata pelajaran dengan mengintegrasikannya dalam mata pelajaran
sekolah seperti pada mata pelajaran geografi, biologi, penjas, dan pelajaran- pelajaran lainnya.
a. Perencanaan Kurikulum
Perencanaan kurikulum dalam program SWALIBA dikemukakan oleh kepala sekolah dalam wawancara tanggal 18 Juni 2015 yaitu:
“Dalam kegiatan perencanaan kurikulum di program SWALIBA ini kami bekerja sama dengan guru-guru untuk menyiapkan materi tentang SWALIBA mbak.
Bentuk atau cara para guru menyampaikannya itu dengan menyisipkan materi tentang SWALIBA di dalam materi pelajaran mereka, yaitu dengan
menyisipkannya dalam silabus. Selain itu materi tentang SWALIBA ini khususnya sekarang telah menjadi materi sendir
i dalam mata pelajaran geografi.” Penyiapan kurikulum dilakukan oleh guru-guru dalam silabus mata pelajaran.
Hal senada juga diungkapkan oleh ketua SWALIBA sebagai hasil dari wawancara pada tanggal 18 Juni 2015 dengan menyebutkan bahwa:
“Jadi untuk kurikulum dan tenaga pengajar itu nanti adalah guru mata pelajaran mbak yang menguintegrasikan materi tentang SWALIBA di dalam
materi pelajaran tersebut. Untuk mata pelajaran yang terintegrasi yaitu mata
pelajaran geografi, biologi, agama, dan penjas orkes.” Perencanaan kurikulum tersebut juga diperkuat dengan pendapat dari guru
dalam wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2015 sebagai berikut: “Untuk kurikulum itu terintegrasi mbak dengan mata pelajaran yaitu biologi,
geografi, agama, dan penjaskes. Tapi kalau untuk Adiwiyata itu terintegrasi kesemua mata pelajaran dan satu lagi mbak yaitu ke muatan lokal, waktu itu
kan ke biologi lingkungan tapi sekarang ke prakarya dan kewirausahaan. Kalau dulu waktu awal SWALIBA ke biologi lingkungan, itu untuk SWA nya
80
sedangkan untuk mitigasi itu pada pelajaran geografi yang secara khusus memiliki materi tentang mitigasi.”
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan kurikulum dalam program SWALIBA yaitu bekerja sama dengan guru mata
pelajaran antara lain guru agama, guru biologi, guru penjas orkes, dan lain-lain untuk menyisipkan materi-materi tentang SWALIBA secara terintegrasi dengan
beberapa mata pelajaran yang diampu oleh guru tersebut. Saat ini mitigasi bencana telah menjadi salah satu materi tersendiri dalam pelajaran geografi.
Melalui pencermatan dokumen SWALIBA di SMA N 2 Klaten, dapat diketahui bahwa untuk acuan sekolah dalam menyiapkan kurikulum terkait
SWALIBA, sekolah memiliki indikator sebagai berikut: 1
Penyusunan kebijakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. yakni dengan penyusunan visi dan misi sekolah yang berbasis lingkungan dan
mitigasi bencana, Pembelajaran SWALIBA dengan mengintegrasikan materi, peningkatan kapasitas SDM dengan kegiatan simulasi, workshop, dan
sosialisasi. 2
Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan dan mitigasi bencana. Yaitu sekolah melakukan pengembangan kurikulum pembelajaran berbasis
lingkungan dan mitigasi bencana, penggalian dan pengembangan materi sumber belajar, pengembangan metode pembelajaran berbasis lingkungan dan
mitigasi bencana, dan pengembangan kegiatan kurikuler. Pengembangan tersebut melibatkan tim guru yang mengampu materi dalam program
SWALIBA.
81
3 Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif. Yaitu dengan menciptakan
kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, mengikuti kegiatan aksi lingkungan yang dilaksanakan pihak luar, dan membangun kemitraan dalam
pengembangan pendidikan. Adapun strategi dalam implementasi kurikulum di sekolah sebagai berikut:
Tabel 1. Strategi Implementasi Kurikulum SWALIBA Bentuk Kegiatan
Bentuk Implementasi
1. Integrasi
dalam mata
pelajaran Mengembangkan silabus dan RPP
pada kompetensi yang telah ada sesuai dengan konten yang akan
diintegrasikan.
2. Mata pelajaran dalam mulok
b. Ditetapkan oleh sekolahdaerah
b. Kompetensi dikembangkan oleh
sekolahdaerah. 3.
Kegiatan pengembangan diri a.
Pembudayaan dan Pembiasaan 1
Pengkondisian 2
Kegiatan rutin 3
Kegiatan spontanitas 4
Keteladanan 5
Kegiatan terprogram b.
Ekstrakurikuler Misalnya: Pramuka; PMR; UKS;
KIR; Olahraga; Seni; OSIS. c.
Bimbingan Konseling Memberikan layanan bagi anak yang
mengalami masalah.
Selain mengintegrasikan materi SWALIBA kedalam mata pelajaran, kegiatan partisipasif yang berkaitan dengan program SWALIBA juga tertuang melalui
kegiatan-kegiatan seperti workshop maupun kegiatan simulasi. Kegiatan tersebut juga dapat dilihat oleh peneliti dalam studi dokumentasi yaitu dalam dokumen
82
berupa foto kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah dalam program SWALIBA.
Berikut tabel contoh penerapan dalam memasukan materi mengenai SWALIBA dalam indikator pembelajaran:
Tabel 2. Contoh Standar kompetensi dasar dalam mapel geografi.
Tabel 3. Contoh Standar kompetensi dasar dalam mapel penjas.
83
b. Perencanaan pembiayaan program