138
penyelenggaraan SWALIBA yaitu terkait dengan menumbuhkan budaya SWALIBA kepada para siswa agar mereka semakin memahami dan
menanamkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu untuk hambatan yang muncul dari pihak internal tentang perbedaan
dalam memandang kebermanfaatan program, peran kepala sekolah sebagai pemimpin yakni memberikan motivasi dengan cara mengkomunikasikannya
kepada masing-masing pengelola secara personal, karena sejauh ini belum ada evaluasi terhadap program secara menyeluruh yang dapat digunakan sebagai
acuan dalam perbaikan program pada masing-masing komponen.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang berjudul Pengelolaan Program Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi Bencana di SMA N 2 Klaten ini memiliki keterbatasan
penelitian, yaitu adanya pergantian kepala sekolah sebanyak tiga kali dalam kurun waktu penyelenggaraan SWALIBA, sehingga peneliti tidak dapat
melaksanakan penelitian melalui kepala sekolah yang menjabat pada awal terbentuknya SWALIBA hal ini dikarenakan adanya keterbatasan pada peneliti.
Selain itu pihak sekolah tidak dapat membuka informasi menganai dokumen- dokumen yang berkaitan dengan anggaran karena sifatnya konfidensial, sehingga
peneliti hanya mendapatkan gambaran informasi mengenai anggaran melalui wawancara.
139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan program SWALIBA di SMA N 2 Klaten meliputi kegiatan
perencanaan konten program, perencanaan anggaran, perencanaan sarana dan prasarana dan perencanaan personil dalam penyelenggaraan program. Tujuan
dari penyelenggaraan program SWALIBA adalah untuk memberikan pendidikan kepada siswa mengenai wawasan lingkungan dan mitigasi bencana
dengan melihat potensi yang ada serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Perencanaan anggaran dalam penyelenggaraan SWALIBA
tidak ada dana yang secara khusus dialokasikan untuk program tersebut, namun masih merangkap dengan dana yang dianggarkan oleh sekolah untuk
biaya operasional secara umum baik itu BOS ataupun RKAS. Perencanaan kurikulum dalam program SWALIBA yaitu dengan menyisipkan materi-
materi tentang SWALIBA secara terintegrasi dengan beberapa mata pelajaran antara lain pelajaran geografi, biologi, agama, dan penjas orkes. Selain itu
penyampaian materi tentang SWALIBA berupa kegiatan partisipatif dilaksanakan dengan simulasi dan seminar atau workshop. Dalam
merencanakan sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan SWALIBA sekolah menyiapkan sendiri secara mandiri dengan perlengkapan yang
memadai sebagai penunjang dan pendukung program SWALIBA, selain itu