Wawancara Observasi Metode dan Teknik Pengumpulan Data

65

1. Wawancara

Menurut Esterberg Sugiyono, 2009: 231 mendefinisikan wawancara atau interwiew sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukan informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Menurut Esterberg Sugiyono. 2009: 231 mengemukakan bahwa beberapa macam wawancara yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur karena jenis wawancara ini sudah termasuk dalam in-depth interview, dimana pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Wawancara dikukan pada pihak-pihak yang yang terlibat dalam pengelolaan program, yakni kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang bertindak sebagai pengelola. Pelaksanaan wawancara ini tidak mengacu pada patokan jawaban tertentu sehingga lebih bebas dalam melakukan wawancara. Hal ini dimaksudkan agar peneliti mampu membuka permasalahan menjadi lebih mudah dan informan yang diwawancara dapat dimintai pendapat dan ide-idenya dengan lebih leluasa, dengan demikian peneliti akan mampu mendapatkan data yang bersifat kualitatif. Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan oleh peneliti adalah pedoman wawancara, mendengarkan dan mencatat informasi yang dikemukakan oleh informan. 66

2. Observasi

Suharsimi Arikunto 1998: 146 menyatakan bahwa observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan secara langsung meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Sementara itu pengertian observasi menurut Riduwan 2004: 104 yaitu merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Sanafiah Faisal Sugiyono, 2009: 226 mengklarifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi participant observation, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar overt observation and covert observation, dan observasi yang tak berstruktur unstructured observation. Dalam hal ini observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni observasi terus terang atau tersamar dengan bantuan panduan pedoman observasi. Hal yang diamati oleh peneliti antara lain tentang implementasi program yang telah berjalan, misalnya adanya kebun-kebun atau apotik hidup di sekolah, adanya jalur evakuasi, biopori, dan lain-lain. Peneliti juga melihat adanya kegiatan pembelajaran yang menggunakan materi SWALIBA didalamnya salah satunya dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran geografi.

3. Studi Dokumen