Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data

44 tentang pelaksanaan proses pembelajaran secara keseluruhan, foto, dan rekaman suara dari narasumber. Dokumen yang didapatkan dari guru kelas sangatlah penting karena melalui dokumen ini akan diketahui tentang perkembangan peserta didik selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran area. Foto dan rekaman digunakan karena melalui foto dan rekaman peneliti dapat menghasilakn data deskriptif. Menurut Moleong terdapat dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan oleh orang lain dan foto yang dihasilakn oleh peneliti sendiri Moleong, 2009: 115. Kategori foto yang digunakan oleh peneliti adalah kategori foto yang dihasilakan sendiri karena lebih fleksibel dengan kebutuhan penelitian dan sesuai dengan kondisi-kondisi dilapangan yang terkini.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas B5 TK Negeri Pembina Yogyakarta. Pemilihan peserta didik kelas B5 ini menggunakan teknik sampel bertujuan purposive sampling. Purposive sampling dalam penelitian kualitatif digunakan untuk memilih subjek yang sekiranya representative dengan program yang akan diteliti. Alasan pemilihan peserta didik kelas B5 untuk dijadikan subjek penelitian ini adalah rentan usia peserta didik 5 tahun sampai dengan 6 tahun dengan alasan pada usia ini peserta didik sudah dapat menyesuiakan diri dengan pembelajaran model area, merupakan kelas yang memiliki fasilitas baik dibandingkan kelas-kelas lain. 45

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti memiliki peranan yang sangat vital dari sebuah penelitian. Seorang peneliti harus cermat dan teliti dalam menentukan arah dari suatu peneyelidikan sehingga nantinya dapat memperoleh data yang akurat dalam proses pengumpulan data. Peneliti menggunakan tiga metode dalam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. a. Metode Observasi Metode observasi merupakan kegiatan mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis dalam suatu penelitian. Menurut Cartwright dalam Haris Herdiansyah 2010: 131 metode observasi merupakan suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini nantinya adalah observasi non-partisipan dengan deskripsi umum. Peneliti menjadi pemeranserta tetapi tidak secara penuh, hanya ikut membaur dan fungsi utamanya adalah mengamati kondisi yang terjadi pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. b. Metode Wawancara Metode wawancara digunakan untuk menggali data-data yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran area dari sudut pandang guru pengampu. Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara 46 semi-terstruktur. Dalam wawancara semi-terstruktur ini peneliti akan menggunaan pertanyaan terbuka namun sudah dibatasi pada tema yang telah difokuskan sebelumnya. Metode wawancara ini dipergunakan untuk mengetahui secara detail dalam upaya menemukan pengalaman informan dari suatu situasi spesifik yang sedang dikaji. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara dibutuhkan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban dari informan. Sebelum melakukan wawancara, peneliti harus mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu yang sesuai dengan data yang ingin diperoleh dari wawancara tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh informasi dan kesimpulan dari penelitian yang akan dilakukan. c. Metode Dokumentasi Dokumentasi dipergunakan untuk melengkapi data yang sudah didapat dari kegiatan observasi dan wawancara. Melalui dokumentasi peneliti dapat memperoleh informasi tentang profil TK, catatan-catatan guru pengajar, dokumen-dokumen kelas untuk dianalisis yang kemudian dikonfirmasikan kepada informan kunci. Catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Bogdan dan Biklen 1982 dalam Maleong 2009: 153 mengemukakan bahwa catatan lapangan adalah suatu catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan 47 dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan diperoleh peneliti setelah melakukan observasi dan wawancara. Selama melakukan observasi dan wawancara peneliti akan membuat catatan-catatan tentang inti dari observasi dan wawancara yang sudah dilakukan. Catatan tersebut berisikan tentang kata kunci, pokok-pokok isi pengamatan dan pembicaraan, frasa, gambar, sketsa, diagram, dll. Catatan tersebut berguna hanya sebagai alat perantara yaitu antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnyadalam catatan lapangan Moleong, 2009: 153. Catatan yang sudah didapatkan tersebut lalu diubah kedalam catatan yang lengkap dan dinamakan catatan lapangan setelah peneliti selesai melakukan observasi dan wawancara.

F. Teknik Analisis Data