6
mampu menyesuaikan diri dengan proses kegiatan dalam model pembelajaran area yang dimana kegiatan tersebut berlangsung secara individu.
TK Negeri Pembina Yogyakarta merupakan salah satu TK yang telah melaksanakan model pembelajaran area dalam proses pembelajaran. TK Negeri
Pembina Yogyakarta memiliki total 10 kelas dimana 3 kelas menggunakan model pembelajaran kelompok dan 7 kelas menggunakan model pembelajaran area.
Terdapat dua bidang pengembangan yang dapat dikembangkan melalui pelaksanaan model pembelajaran area di TK Negeri Pembina Yogyakarta, yaitu:
bidang pengembangan diri dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Bidang pengembangan diri meliputi kesadaran personal, kesehatan emosi, dan sosialisasi.
Sedangkan bidang pengembangan kemampuan dasar meliputi komunikasi, kognisi, dan motorik halus. Berpijak pada konsep model pembelajaran area dan
kondisi nyata di TK Negeri Pembina Yogyakarta, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pelaksanaan model pemelajaran area yang dilaksanakan di TK Negeri
Pembina Yogyakarta dalam mengembangkan keterampilan motorik halus peserta didik.
B. Identifikasi Masalah
Atas dasar pemikiran yang sudah dituliskan diatas, maka dapat
diindentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Orang tua peserta didik mengalami kesalahan persepsi tentang pendidikan
anak usia dini yang mewajibkan anak sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung.
7
2. Perkembangan motorik anak kurang mendapatkan perhatian khususnya
motorik halus. Padahal perkembangan motorik merupakan aspek yang sangat penting karena dapat mempengaruhi perkembangan aspek yang
lain. 3.
Karakteristik peserta didik yang tidak semuanya aktif sehingga membuat guru harus memberikan motivasi dan bimbingan setiap saat.
C. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, maka peneliti membatasi permasalahan. Peneliti memberikan batasan masalah pada pelaksanaan
model pembelajaran area dalam mengembangkan keterampilan motorik halus di TK Negeri Pembina Yogyakarta serta kendala pelaksanaan model pembelajaran
area dalam mengembangkan keterampilan motorik halus.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran area dalam mengembangkan
keterampilan motorik halus di TK Negeri Pembina Yogyakarta? 2.
Apa saja kendala yang dialami dalam pelaksanaan model pembelajaran area dalam mengembangkan keterampilan motorik halus di TK Negeri
Pembina Yogyakarta?
8
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskrepsikan pelaksanaan model pembelajaran area dalam
mengembangkan keterampilan motorik halus di TK Negeri Pembina Yogyakarta.
2. Mengetahui kendala yang dialami dalam pelaksanaan model pembelajaran
area dalam mengembangkan keterampilan motorik halus di TK Negeri Pembina Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi TK Negeri Pembina
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan khususnya terhadap pelaksanaan Model Pembelajaran Area yang dilaksanakan di TK
Negeri Pembina Yogyakarta. 2.
Bagi Peneliti Untuk mengembangkan wawasan serta dapat mengaplikasikan
teori yang telah diperoleh oleh peneliti.
9
BAB II KAJIAN TEORI