Pengertian Perkembangan Keterampilan Motorik Halus Karakteristik Perkembangan Keterampilan Motorik Halus

22 Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua, yaitu: motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya menendang, melempar, dan berlari. Sedangkan menurut Suyanto 2005: 50 motorik halus merupakan perkembangan otot halus dan fungsinya, otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian tubuh yang lebih spesifik. Motorik halus anak akan berkembang secara optimal apabila anak diberikan kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencorat-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.

2. Motorik Halus

a. Pengertian Perkembangan Keterampilan Motorik Halus

Sukadiyanto 1997: 70 menyatakan bahwa keterampilan motorik adalah keterampilan seseorang dalam menampilkan gerak sampai lebih kompleks. Keterampilan tersebut merupakan suatu keterampilan umum seseorang yang berkaitan dengan berbagai keterampilan atau tugas gerak. Dengan demikian keterampilan motorik merupakan keterampilan gerak seseorang dalam melakukan segala kegiatan. Sumantri 2005: 143 berpendapat bahwa motorik halus merupakan pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan kordinasi mata dengan tangan. Sujiono 2008: 1.14 motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian- 23 bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Berdasarkan pendapat ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa motorik halus merupakan kemampuan anak dalam mengkoordinasikan otot-otot kecil dalam melakukan aktivitas tertentu. Kemampuan motorik halus anak dapat berkembang dengan baik jika diberikan stimulasi yang tepat dan dilatih dengan konsisten. Menstimulasi yang dimaksudkan adalah dengan cara mendorong anak untuk melakukan latihan secara berulang sehingga nantinya anak akan terbiasa.

b. Karakteristik Perkembangan Keterampilan Motorik Halus

Depdiknas 2007: 10 menjelaskan karakteristik perkembangan motorik halus anak adalah sebagai berikut: a Pada saat anak berusia tiga tahun, anak sudah mampu menjumput benda dengan menggunakan jari jempol dan jari telunjuk tetapi gerakan tersebut masih kikukbelum sempurna. b Pada saat usia empat tahun, koordinasi matorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat bahkan cenderung sempurna. c Pada saat usia lima tahun, koordinasi motorik halus anak sudah lebih sempurna. Gerakan tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawah koordinasi mata. Pada usia ini anak juga telah mampu melaksanakan kegiatan yang lebih majemuk seperti kegiatan proyek. 24 d Pada usia enam tahun atau masa akhir kanak-kanak, anak telah belajar bagaimana menggunakan jari-jemari dan pergelangan tangannya untuk menggerakkan ujung pensil. Dari pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik anak usia 5-6 tahun koordinasi motorik halusnya sudah lebih sempurna, yaitu anak sudah dapat mengendalikan jari-jemari dan pergelangan tangan.

c. Prinsip-Prinsip Pengembangan Keterampilan Motorik Halus