Buku Pedoman dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan Jumlah Penyakit Berbasis Lingkungan Jumlah Rumah yang Memenuhi Syarat

saat ini adalah mobil ambulance 8 unit, mobil puskesmas keliling 1 unit dan sepeda motor 9 unit. Dari hasil observasi pada penelitian ini seluruh puskesmas mempunyai alat transportasi roda dua dan roda empat, yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan, kendaraan roda dua adalah milik petugas itu sendiri, hanya puskesmas Bukit Timah yang kendaraan roda duanya milik dinas. Sedangkan kendaraan roda empat adalah ambulance dan puskling yang dapat digunakan untuk kunjungan luar gedung terutama pada saat penyuluhan. Untuk saat ini baru satu puskesmas saja yang memiliki puskesmas keliling yaitu puskesmas Jaya Mukti. Wijono 1999 menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang tersedia cukup dan tepat serta ada rencana peningkatan dan penggantian perlengkapan dan peralatan, sarana harus cukup agar setiap petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

5.4. Buku Pedoman dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan

Dalam pelaksanaan suatu program petugas harus mempunyai buku petunjuk pelaksanaan yang jelas, agar program berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dari hasil penelitian diketahui bahwa semua puskesmas telah mempunyai buku pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan program kesehatan lingkungan, hanya puskesmas Dumai Barat dan Bumi Ayu yang buku pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan foto copy, dengan demikian hal ini sudah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan program kesehatan lingkungan puskesmas menurut Ditjen PPM PL Dep.Kes RI 2000. Universitas Sumatera Utara

5.5. Jumlah Penyakit Berbasis Lingkungan

Penyakit berbasis lingkungan di kota Dumai masih mendominasi penyakit- penyakit yang ada di puskesmas. Tingginya angka penyakit yang dipengaruhi oleh lingkungan terutama ISPA dan Diare dikarenakan kondisi alam di kota Dumai yang sering terjadi kebakaran hutan dan rata-rata penduduk kota Dumai yang memiliki sumber air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan baik secara fisik maupun kimia. Sehinngga sebagian masyarakat kota Dumai masih menggunakan air hujan sebagai air bersih, hal ini dapat mempermudah terjangkit penyakit kulit, diare dan DBD. Namun demikian penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan tersebut belum melebihi angka yang ditetapkan dalam Indikator Indonesia Sehat 2010.

5.6. Jumlah Rumah yang Memenuhi Syarat

Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Pada tahun 2010, dari hasil pemerikasaan kualitas lingkungan terhadap 54.871 rumah di kota Dumai, diperoleh hasil sebanyak 32.248 rumah atau sebesar 68,6 yang baru dinyatakan memenuhi syarat. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2010 yakni 75, maka angka tersebut belum mencapai target. Bila dilihat menurut wilayah kerja puskesmas, persentase rumah sehat tertinggi berada diwilayah kerja puskesmas Purnama yakni sebesar 90.2, sedangkan persentase rumah sehat terendah di wilayah kerja puskesmas Medang Kampai yakni sebesar 48,3. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian bahwa hanya 3 puskesmas yang mencapai target rumah sehat yang ditetapkan dalam Kepmenkes RI Nomor HK.03.01160I2010 sebesar 75. Hal ini disebabkan karena wilayah kerja ketiga puskesmas ini terletak didaerah kota yang mudah dijangkau oleh petugas dalam melakukan inspeksi sanitasi rumah. Selain itu kehidupan masyarakatnya sudah cukup baik sehingga mereka lebih mengerti bagaimana kondisi rumah yang layak dan sehat untuk dihuni. Sedangkan untuk wilayah kerja puskesmas lain yang belum memenuhi syarat yang menjadi permasalahan adalah letak puskesmas tersebut yang berada di pinggiran kota Dumai dimana lebih banyak masyarakatnya kurang peduli terhadap kondisi tempat tinggal mereka. Berdasarkan hasil wawancara peneliti bahwa banyak masyarakat yang sudah mendapatkan inspeksi dan penyuluhan tetapi mereka tetap tidak mau merubah pola fikir dan perilaku akan pentingnya rumah sehat.

5.7. Penduduk yang Memiliki Akses Terhadap Air Bersih yang Memenuhi Syarat