2.3.4. Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium yang termasuk golongan protozoa, yang penularannya melalui vector
nyamuk Anopheles spp, dengan gejala demam, pening, lemas, pucat, nyeri otot, menggigil, suhu bias mencapai 40ºC terutama pada infeksi Plasmodium falcifarum.
Di Indonesia terdapat 4 spesies Plasmodium yaitu Achmadi 2008 : 1.
Plasmodium vivax, memiliki distribusi geografis terluas, termasuk wilayah beriklim dingin, subtropik hingga daerah tropic. Demam terjadi setiap 48 jam atau
setiap hari ketiga, pada waktu siang atau sore. Masa inkubasi Plasmodium vivak antara 12 hingga 17 hari dan salah satu gejala adalah pembengkakan limpa atau
splenomegali. 2.
Plasmodium falciparum, merupakan penyebab malaria tropika secara klinik berat dan dapat menimbulkan berupa malaria cerebral dan fatal. Masa inkubasi malaria
tropika sekitar 12 hari, dengan gejala nyeri kepala, pegal linu, demam tidak begitu nyata serta kadang dapat menimbulkan gagal ginjal.
3. Plasmodium ovale, masa inkubasi malaria dengan penyebab Plasmodium ovale
adalah 12 hngga 17 hari, dengan gejala setiap 48 jam, relatif ringan dan sembuh sendiri.
4. Plasmodium malariae merupakan penyebab malaria guartana yang memberikan
gejala demam setiap 72 jam, malaria jenis ini umumnya terdapat pada daerah gunung dataran rendah pada daerah tropic. Biasanya berlangsung tanpa gejala
dan ditemukan secara tidak sengaja namun malaria jenis ini sering mengalami kekambuhan.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa faktor ligkungan sangat berperan dalam berkembangbiaknya nyamuk sebagai vector penular malaria, faktor-faktor tersebut antara lain, lingkungan
fisik seperti suhu udara, suhu udara mempengaruhi panjang pendeknya masa inkubasi ekstrinsik yaitu pertumbuhan fase sporogoni dalam perut nyamuk. Kelembaban udara
yang rendah, akan memperpendek umur nyamuk, hujan yang diselingi panas semakin besar kemungkinan perkembangbiakannya Achmadi, 2008.
Tempat berkembangbiak nyamuk Anopheles antara lain : kolam ikan yang tidak dipakai lagi, bekas galian tanah atau pasir yang terisi air hujan, batang bambu
yang dapat menampung air hujan, kaleng bekas, ban bekas yang dapat menampung air hujan serta saluran air yang tidak mengalir Depkes RI, 2001.
Lingkungan biologi juga berperan dalam perkembangbiakan vector penular malaria, misalnya ada lumut, ganggang berbagai tumbuhan air yang membuat
Anopheles sundaicus merasa nyaman untuk membesarkan anak keturunannya berupa telur dan larva Achmadi, 2008.
Penyakit malaria dapat menular dengan cara nyamuk malaria menggigit dan menghisap darah orang yang sakit malaria, parasit di dalam tubuh manusia masuk ke
dalam tubuh nyamuk, parasit tersebut berkembangbiak dalam tubuh nyamuk dan menjadi matang dalam waktu 10-14 hari, setelah parasit matang, jika nyamuk
menggigit manusia sehat maka parasit malaria akan masuk ke dalam tubuh orang yang sehat, maka orang yang sehat akan menjadi sakit Depkes RI, 2001.
Malaria dapat dicegah dengan membasmi tempat perindukan nyamuk seperti menyebarkan ikan pemakan jentik, membersihkan semak belukar di sekitar rumah,
mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, membersihkan
Universitas Sumatera Utara
tempat air minum burung dan vas bunga secara teratur, menimbun atau mengalirkan air yang tergenang, membersihkan tambak, empang serta saluran irigasi dari
tumbuhan air Depkes RI, 2001. Pencegahan malaria juga dapat dilakukan dengan memasang kasa nyamuk dan
jendela, memasang kelambu yang berinsektisida waktu tidur pada malam hari, menggunakan anti nyamuk, jangan bergadang pada malam hari serta menutup seluruh
badan jika diluar rumah pada malam hari Depkes RI, 2001.
2.3.5. Penyakit Kulit