Gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat makanan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : keracunan makanan dan penyakit bawaan makanan Slamet, 2002.
Keracunan makanan dapat disebabkan oleh racun asli yang berasal dari tumbuhan atau hewan itu sendiri maupun oleh racun yang ada di dalam panganan
akibat kontaminasi. Makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun yang dapat berasal dari tanah, udara, manusia dan vector.
Penyakit bawaan makanan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan secara nyata dari penyakit bawaan air. Yang dimaksud penyakit bawaan makanan adalah
penyakit umum yang dapat diderita seseorang akibat memakan sesuatu makanan yang terkontaminasi mikroba patogen, kecuali keracunan.
2.5. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat.
Ruang lingkup Kesehatan lingkungan adalah : 1.
Menurut WHO a.
Penyediaan air minum b.
Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran c.
Pembuangan sampah padat d.
Pengendalian vektor e.
Pencegahanpengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia f.
Higiene makanan, termasuk higiene susu
Universitas Sumatera Utara
g. Pengendalian pencemaran udara
h. Pengendalian radiasi
i. Kesehatan kerja
j. Pengendalian kebisingan
k. Perumahan dan pemukiman
l. Aspek kesling dan transportasi udara
m. Perencanaan daerah dan perkotaan
n. Pencegahan kecelakaan
o. Rekreasi umum dan pariwisata
p. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemiwabah, bencana alam dan perpindahan penduduk. q.
Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. 2.
Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan Pasal 22 ayat 3, ruang lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut :
a. Penyehatan air dan udara
b. Pengamanan Limbah padatsampah
c. Pengamanan Limbah cair
d. Pengamanan limbah gas
e. Pengamanan radiasi
f. Pengamanan kebisingan
g. Pengamanan vektor penyakit
Universitas Sumatera Utara
3. Menurut Kepmenkes RI Nomor HK.03.01160I2010, ruang lingkup kesehatan
lingkungan sebagai berikut : a.
Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas b.
Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat c.
Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat d.
Persentase cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat e.
Persentase cakupan tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat f.
Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat g.
Persentase penduduk stop Buang Air Besar Sembarangan BABS h.
Cakupan daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim
i. Persentase provinsi yang memfasilitasi penyelenggaraan STBM sebesar 100
KabKota j.
Persentase provinsi yang memfasilitasi penyelenggaraan kota sehat yang sesuai standart 50
k. Persentase KabKota Kawasan yang telah melaksanakan KabKotaKawasan
sehat
2.6. Tujuan Program Kesehatan Lingkungan 2.6.1.Tujuan secara umum