Diare adalah buang air besar lembek sampai encer yang lebih dari 3 kali dalam satu hari. Diare dapat disebabkan oleh bakterivirus seperti : Rotavirus,
Escherrichia Coli Enterotoksigenik ETEC, Shigella, Compylobacter Jejuni, Cryptospondium Depkes RI, 2001.
Diare karena bakteri Escherrichia Coli E.Coli disebabkan oleh bakteri E.Coli , tempat berkembang biak bakteri ini adalah dalam tinja manusia, cara
penularan melalui makanan yang terkontaminasi dengan bakteri E.Coli yang dibawa oleh lalat yang hinggap pada tinja yang dibuang sembarangan, melalui minum air
yang terkontaminasi bakteri E.Coli yang tidak dimasak sampai mendidih, melalui tangan yang terkontaminasi bakteri E.Coli karena sudah buang air besar tidak
mencuci tangan dengan sabun Depkes RI, 2001. Cara pencegahan diare dapat dilakukan antara lain : menutup makanan agar
tidak dihinggapi lalat, tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan dan setelah buang air besar, mencuci bahan
makanan dengan air bersih, memasak air sampai mendidih dan menggunakan air bersih yang memenuhi syarat Depkes RI, 2001.
2.3.3. Demam Berdarah Dengue DBD
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, dengan cara seseorang yang dalam darahnya mengandung
virus Dengue bila digigit nyamuk akan terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk dan berkembang biak, kemudian masuk ke dalam kelenjar air liur nyamuk setelah
satu minggu di dalam tubuh nyamuk, bila nyamuk menggigit orang sehat akan
Universitas Sumatera Utara
menularkan virus Dengue, virus ini tetap berada di dalam tubuh nyamuk sehingga dapat menularkan kepada orang sehat lainnya Depkes RI, 2001.
Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di dalam dan di luar rumah seperti ember, drum, tempayan, tempat penampungan air bersih, vas bunga, kaleng bekas
yang berisi air bersih bak mandi, lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, potongan bambu yang dapat menampung air Depkes RI, 2001.
Upaya praktis yang dapat dilakukan dalam pengendalian vector dan pemberantasan penyakit DBD adalah sebagai berikut Anies, 2006 :
1. Menguras tempat penyimpanan air seperti bak mandi, drum, gantilah air di vas
bunga serta di tempat minum burung sekurang-kurangnya seminggu sekali. 2.
Menutup rapat tempat penampungan air seperti drum dan tempayan agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak.
3. Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng
bekas, ban bekas, botol bekas. 4.
Tutuplah lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen. 5.
Jangan meletakkan pakaian digantungan di tempat terbuka misalnya di belakang pintu kamar agar nyamuk tidak hinggap.
6. Untuk tempat penampungan air yang sulit dikuras taburkan bubuk abate ke dalam
genangan air tersebut, untuk membunuh jentik-jentik nyamuk, ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali. Takaran penggunaan bubuk abate, untuk 10 liter air cukup
dengan 1 gram bubuk abate. 7.
Perlindungan diri terhadap gigitan nyamuk misalnya dengan menggunakan anti nyamuk dan memakai kelambu yang diberi intektisida pada saat tidur.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4. Malaria