5.2. Kepuasan Ibu Bersalin Peserta Jampersal
Hasil penelitian menunjukkan 61,4 responden pada kategori tidak puas atas pelayanan yang diterima ibu bersalin peserta Jampersal meliputi: pelayanan umum,
pelayanan antenatal, pelayanan pertolongan persalinan, pelayanan nifas, kegawatan obstetri dan neonatal serta sarana dan prasarana pelayanan. Implementasi aturan
Jampersal adalah salah satu aspek yang sudah seharusnya berorientasi pada kepuasan pelanggan customer satisfaction.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Suryani 2011, mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan antenatal care di Puskesmas Kota Jambi
masih rendah, sehingga pelayanan antenatal care yang diberikan oleh bidan belum berjalan dengan baik. Untuk itu perlu peningkatan mutu terhadap pelayanan antenatal
care pada ibu hamil dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan serta melakukan survei kepuasan ibu hamil dalam rangka meningkatkan kepuasan kepada pelanggan.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Pribadi 2012 mengungkapkan sebanyak 80,7 ibu bersalin peserta Jampersal merasa tidak puas
atas kualitas pelayanan bidan desa meliputi; emphaty, reliability, dan responsiveness di Puskesmas Batu Brak Lampung Barat. Hal senada juga diungkapkan hasil
penelitian Hermanto 2010 di RSUD Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Bulungan, Kalimantan Timur, mengungkapkan pasien tidak puas sebanyak 53,3 terhadap
pelayanan kebidanan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Smeru 2008, di Provinsi
Jawa Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengungkapkan bahwa proses persalinan tidak menimbulkan efek sakit sesudahnya karena diberi suntikan; bidan
Universitas Sumatera Utara
desa memiliki peralatan yang lengkap ada infus, pengukur tensi, penyedot air ketuban, dapat memberikan surat rujukan ke puskesmas atau rumah sakit jika ada
masalah, bisa menyembuhkan penyakit anak, memberikan obat yang kualitasnya bagus, melayani dengan ikhlas dan tulus, sabar menunggu sampai pagi, teliti, dan
obatnya cocok; kehadirannya tepat waktu dan tidak perlu disusul; bidan desa baik, sabar, ramah, dan cekatan; bidan desa melakukan kontrol ke rumah; biaya pelayanan
bidan desa termasuk akta di beberapa tempat, pasien diberi tas dan mendapat jasa melubangi telingatindik; biaya dapat diangsur; bidan desa membolehkan suami
pasien untuk menunggui istri saat melahirkan, sering bertanya pada pasien dan pasien mendapat penjelasan, dan cantik.
Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia yang bertujuan untuk mendukung tercapainya
tujuan pembangunan kesehatan nasional, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan puskesmas salah
satunya adalah pelayanan KIA. Kualitas pelayanan pemeriksaan kehamilan yang dilaksanakan puskesmas kepada masyarakat dapat dilihat dari 2 aspek yaitu dari sisi
petugas kesehatan, dimana dianjurkan untuk menggunakan indikator Standar Operasional Prosedur SOP, dan dari sisi konsumen yang dianjurkan untuk
menggunakan indikator kepuasan pasien Trihono, 2005. Kepuasan adalah suatu yang terjadi sebagai hasil yang mempengaruhi antara
penampilan yang dirasakan dengan harapan terhadap penyedia jasa pelayanan medis, sehingga dikenal ada 2 tingkat kepuasan pasien, yaitu bila penampilan kurang dari
harapan maka pasien tidak puas dan jika penampilan lebih atau sama dengan harapan
Universitas Sumatera Utara
maka pasien puas. Kepuasan pasien dimulai dari penerimaan pasien dari pertama kali datang hingga meninggalkan puskesmas Muninjaya, 2004.
Hasil studi para ahli Azwar, 1996; Maslow, 1970; Kossen, 1986; Schein 1991, dapat disimpulkan bahwa masalah penting paling rumit adalah menentukan
indikator kualitas pelayanan yang selaras kebutuhan dan menimbulkan kepuasan; sebab hal ini bersifat subjektif, yaitu merupakan hasil reaksi afeksi penilaian
perasaan seseorang. Reaksi afeksi yang bersifat subjektif dapat menghasilkan penilaian yang sama atau berbeda, meskipun objek yang dinilai adalah sama.
Munculnya reaksi afeksi ditentukkan oleh latar belakang atau karateristik individu. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan Taylor 1994, aspek kualitas jasa
pelayanan kesehatan sebagai indikator kepuasan pasien cenderung merupakan suatu fenomena dari reaksi afeksi, sebagai wujud penegasan sikap pasien terhadap
pelayanan yang bersifat multi dimensi yang diterima secara luas dikalangan para ahli. Hal ini sejalan dengan pendapat Sabarguna 2004 yang menyatakan bahwa
kepuasan pasien adalah merupakan nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Walaupun subjektif tetap ada dasar objektifnya, artinya walaupun penilaian
itu dilandasi oleh hal pengalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu, pengaruh lingkungan waktu itu. Tetap akan didasari oleh kebenaran dan kenyataan
obyektif yang ada, tidak semata-mata menilai buruk jika memang tidak ada pengalaman yang menjengkelkan, tidak semata-mata bilang baik bila memang tak ada
suasana yang dialami. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pasien
merupakan suatu fenomena sosial yang relatif kompleks.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang penulisan, tujuan dan hipotesis maka sebagai kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Persepsi ibu bersalin peserta Jampersal tentang kualitas pelayanan bidan desa pelayanan umum, pelayanan antenatal, pelayanan pertolongan persalinan,
pelayanan nifas, kegawatan obstetri dan neonatal, serta sarana dan prasarana pelayanan kategori tidak baik.
2. Persepsi tentang kualitas pelayanan bidan desa pelayanan umum, pelayanan antenatal, pelayanan pertolongan persalinan, pelayanan nifas, kegawatan obstetri
dan neonatal, serta sarana dan prasarana pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan ibu bersalin peserta Jampersal di Puskesmas Tanjung Beringin
Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Persepsi tentang kualitas pelayanan nifas merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap kepuasan ibu bersalin peserta Jampersal di Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.
4. Tingkat kepuasan ibu bersalin peserta Jampersal di Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai, sebagian besar pada kategori tidak puas.
Universitas Sumatera Utara