PONEK dan lebih banyak dokter kandungan dan ginekolog. Rasio fasilitas- penduduk untuk PONEK di Indonesia 0,84 per 500.000 masih di bawah rasio
1 per 500.000 yang direkomendasikan oleh UNICEF, WHO dan UNFPA 1997. Indonesia memiliki sekitar 2.100 dokter kandungan-ginekolog atau 1 per 31.000
wanita usia subur, tetapi tidak tersebar secara merata. Lebih dari setengah dokter kandungan-ginekolog melakukan praktek di Jawa.
5.1.6 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Sarana dan Prasarana Pelayanan
terhadap Kepuasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi ibu bersalin peserta Jampersal tentang kualitas sarana dan prasarana pelayanan dilingkungan puskesmas sebanyak
66,7 pada kategori tidak baik. Hal ini terkait dengan jawaban responden tentang persepsi kualitas sarana dan prasarana pelayanan atas 5 dimensi kualitas pelayanan,
yaitu keandalan reliability, daya tanggap responsiveness jaminan assurance, empati emphaty dan penampilan tangibles lebih banyak menyatakan kurang
setuju. Hal ini memberikan gambaran bahwa kualitas sarana dan prasarana pelayanan kurang mendukung dalam pelaksanaan Jampersal. Seharusnya Lingkungan dan
fasilitas alat merupakan faktor yang mendukung untuk melaksanakan tindakan atau kegiatan. Lingkungan meliputi ruangan pemeriksaan ibu hamil yang memenuhi
standar kesehatan, yaitu tersedianya air bersih yang memenuhi syarat fisik, kimia dan bakteriologik, pencahayaan yang cukup, ventilasi yang cukup serta terjamin
keamananya. Sedangkan fasilitas suatu alat atau sarana untuk mendukung
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan tindakankegiatan, pengelolaan logistik yang baik dan mudah diperoleh serta pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan konsisten Koentjoro, 2007.
Hasil wawancara dengan ibu bersalin bahwa selama masa nifas ibu bersalin mengeluhkan kondisi lingkungan sekitar puskesmas yang kurang bersih dan sebagian
ibu bersalin mengeluhkan prasarana menuju tempat pemeriksaan kehamilan belum terawat dengan baik, sehingga ibu bersalin memiliki persepsi pelayanan nifas yang
diberikan bidan desa belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. Sedangkan untuk peralatan medis yang digunakan bidan desa kurang dipahami ibu bersalin peserta
Jampersal, hal ini kemudian ditanyakan kepada kepala puskesmas. Pernyataan kepala puskesmas bahwa sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan antenatal sudah
lengkap dan memenuhi standar, jadi tidak alasan bagi bidan untuk tidak melakukan pelayanan antenatal yang berkualitas. Walaupun sarana dan prasarana sudah lengkap
namun ada beberapa alat yang tidak pernah digunakan seperti jangka panggul, dan termometer.
Menurut Pohan 2007 bahwa aspek-aspek yang mungkin mempengaruhi kepuasan pasien dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan diantaranya adalah
petugas melayani dengan sopan, ramah, tanggap, kebersihan ruangan dan kelengkapan peralatan yang dipakai.
Hasil uji statistik secara multivariat persepsi tentang kualitas sarana dan prasarana pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan ibu
bersalin peserta Jampersal, dengan nilai probabilitas 0,0440,05. Hal ini berarti semakin baik persepsi ibu bersalin terhadap kualitas sarana dan prasarana pelayanan,
Universitas Sumatera Utara
maka ibu bersalin peserta Jampersal semakin puas. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Malawat 2010 di Puskesmas Bula Kabupaten Seram Bagian Timur
mengungkapkan bahwa ada hubungan antara persepsi kemampuan, ketanggapan, keramahan, persepsi perhatian, persepsi fasilitassarana dengan kepuasan. Terdapat
pengaruh bersama-sama untuk persepsi fasilitassarana, persepsi kemampuan, persepsi perhatian terhadap kepuasan ibu hamil. Menyarankan pihak manajemen KIA
dapat melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan kehamilan, dan melengkapi sarana prasarana pelayanan pemeriksaan kehamilan.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Suryani 2011, yang mengungkapkan bahwa sebagian bidan memberikan pelayanan antenatal kepada ibu
hamil belum sesuai standar, sarana minimal yang dibutuhkan oleh bidan dalam memberikan pelayanan sudah tersedia dan lengkap, sebagian ibu hamil mempunyai
persepsi baik terhadap aspek emphaty dan sebagian lagi masih mempunyai persepsi kurang baik terhadap aspek assurance serta sebagian dari ibu hamil yang memperoleh
pelayanan antenatal care di Puskesmas masih belum puas. Hasil penelitian ini juga didukung kajian Setiawan 2007 tentang kinerja
bidan di desa dalam pertolongan persalinan mengungkapkan persepsi terhadap sumberdayaperalatan kurang sesuai dan persepsi terhadap sumberdayaperalatan
berpengaruh terhadap kinerja bidan di desa dalam memberikan pertolongan persalinan.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Kepuasan Ibu Bersalin Peserta Jampersal