Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Kegawatan Obstetri dan

melahirkan, seperti yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Pelayanan pasca persalinan yang baik sangat penting, karena sebagian besar kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi pada 2 hari pertama dan pelayanan pasca persalinan diperlukan untuk menangani komplikasi setelah persalinan. Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur dan Papua menunjukkan kinerja terburuk dalam hal ini, cakupan pelayanan pasca persalinan tepat waktu hanya 18 di Kepulauan Riau. Sekitar 26 dari semua ibu nifas pernah mendapatkan pelayanan pascapersalinan.

5.1.5 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Kegawatan Obstetri dan

Neonatal terhadap Kepuasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi ibu bersalin peserta Jampersal tentang kualitas pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal yang diberikan oleh bidan desa sebanyak 42,1 pada kategori tidak baik. Hal ini terkait dengan jawaban responden tentang persepsi kualitas pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal yang diberikan oleh bidan desa atas 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu keandalan reliability, daya tanggap responsiveness jaminan assurance, empati emphaty dan penampilan tangibles lebih banyak menyatakan setuju dan tidak setuju. Hal ini memberikan gambaran bahwa kualitas pelayanan yang diterima ibu bersalin peserta Jampersal dari bidan desa sewaktu mengalami persalinan tidak normal belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Seharusnya seorang bidan di desa merupakan salah satu tenaga profesional yang sangat erat hubungannya dengan puskesmas. Penempatan bidan di desa memberikan harapan baru dalam upaya Universitas Sumatera Utara mendekatkan pelayanan kesehatan di tengah masyarakat dan berangsur-angsur menggantikan peran dukun Manuaba, 2010. Hasil wawancara dengan ibu bersalin sebanyak 3 orang 5,3 yang mengalami persalinan tidak normal mengeluhkan keberadaan bidan desa pertolongan pertama ketika terjadi perdarahan memberikan pertolongan pertama atau merujuknya karena bidan tidak ditempat dan tidak mendampingi pasien ketika dirujuk, sehingga ibu bersalin memiliki persepsi pelayanan kegawatan obstetri dan yang diberikan bidan desa belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. Robbins 2006 berpendapat bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi adalah seperti pada faktor pemersepsipihak pelaku persepsi, faktor obyek atau target yang dipersepsikan dan faktor situasi dimana persepsi itu dilakukan. Persepsi tidak hanya sekedar mendengar, melihat dan merasakan sesuatu yang didapatinya tetapi lebih jauh disepakati persepsi melibatkan rangsangan internal dan eksternal. Upaya safe motherhood menganggap bahwa setiap kehamilan mengandung risiko, walaupun kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan dalam keadaan baik. Sedangkan 3 fokus kegiatan pesan kunci MPS yaitu; 1 setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih; 2 setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapatkan pelayanan yang adekuat; 3 setiap wanita subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran Depkes RI, 2003. Universitas Sumatera Utara Hal yang perlu diingat adalah bahwa komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak dapat diduga atau diramalkan sebelumnya, kira-kira 90 kematian ibu terjadi disaat sekitar persalinan dan kira-kira 95 penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya Saifuddin, 2002. Hasil uji statistik secara multivariat persepsi tentang pelayanan pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan ibu bersalin peserta Jampersal, dengan nilai probabilitas 0,032p=0,05. Hal ini berarti semakin baik persepsi ibu bersalin terhadap kualitas pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal, maka ibu bersalin peserta Jampersal semakin puas. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Prastyani 2010 di Kabupaten Bogor mengungkapkan bahwa keberadaan bidan desa yang tidak tinggal di desa memengaruhi rujukan kasus kegawatdaruratan obstetri neonatal ke puskesmas mampu PONED dan ke fasilitas rujukan yang lebih mampu dan menyarankan bahwa setiap bidan desa harus tinggal di desa. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Pribadi 2012, yang mengungkapkan bahwa semua variabel bebas kualitas pelayanan, yaitu emphaty, reliability , dan responsiveness secara serentak berhubungan dengan kepuasan pasien peserta Jampersal di Puskesmas Batu Brak Lampung Barat. Hasil penelitian ini juga didukung kajian Unicef-Indonesia 2012 yang mengungkapkan bahwa berdasarkan permintaan, harus ada lebih banyak fasilitas kesehatan yang memberikan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Universitas Sumatera Utara PONEK dan lebih banyak dokter kandungan dan ginekolog. Rasio fasilitas- penduduk untuk PONEK di Indonesia 0,84 per 500.000 masih di bawah rasio 1 per 500.000 yang direkomendasikan oleh UNICEF, WHO dan UNFPA 1997. Indonesia memiliki sekitar 2.100 dokter kandungan-ginekolog atau 1 per 31.000 wanita usia subur, tetapi tidak tersebar secara merata. Lebih dari setengah dokter kandungan-ginekolog melakukan praktek di Jawa.

5.1.6 Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Sarana dan Prasarana Pelayanan

Dokumen yang terkait

Analisis Permintaan Pelayanan Persalinan Menggunakan Jaminan Persalinan Pada Ibu-Ibu Yang Telah Mendapatkan Pelayanan Jaminan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Plus Perbaungan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 52 86

Pengetahuan Bidan Tentang Sistem Rujukan pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

3 40 81

Pengetahuan Bidan Tentang Sistem Rujukan pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 0 12

Pengetahuan Bidan Tentang Sistem Rujukan pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 0 1

Pengetahuan Bidan Tentang Sistem Rujukan pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 0 4

Pengetahuan Bidan Tentang Sistem Rujukan pada Ibu Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Perbaungan Plus Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013

0 0 14

ANALISIS PERMINTAAN PELAYANAN PERSALINAN MENGGUNAKAN JAMINAN PERSALINAN PADA IBU-IBU YANG TELAH MENDAPATKAN PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS PERBAUNGAN KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS

0 1 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kepuasan 2.1.1 Pengertian Kepuasan - Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Bidan Desa terhadap Kepuasan Ibu Bersalin Peserta Jaminan Persalinan di Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 27

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Bidan Desa terhadap Kepuasan Ibu Bersalin Peserta Jaminan Persalinan di Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 11

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KUALITAS PELAYANAN BIDAN DESA TERHADAP KEPUASAN IBU BERSALIN PESERTA JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS TANJUNG BERINGIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M

0 0 18