4.2.1. Identitas Responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin peserta Jampersal lebih banyak pada kelompok umur 20-35 tahun, yaitu sebanyak 46 orang 80,7 dan lebih
sedikit kelompok usia 35 tahun, yaitu sebanyak 3 orang 5,3. Tingkat pendidikan lebih banyak SLTP, yaitu sebanyak 38 orang 66,7 dan lebih sedikit AkademiS1,
yaitu sebanyak 1 orang 1,8. Pekerjaan sebagian besar ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 36 orang 63,2, sebagian kecil Pensiunan TNIPNSPOLRI, yaitu
sebanyak 1 orang 1,8. Terakhir bersalin lebih banyak pada tahun 2011, yaitu sebanyak 25 orang 43,9. Status prsalinan lebih banyak normal, yaitu sebanyak 54
orang 94,7 selebihnya tidak nomal sebanyak 3 orang 5,3 eklamsi 1 orang dan sepsis 2 orang. Distribusi identitas responden disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Distribusi Identitas Responden No
Identitas Jumlah orang
Persentase
1 Umur
20 Tahun 8
14,0 20-35 Tahun
46 80,7
35 Tahun 3
5,3
Jumlah 57
100,0
2 Pendidikan
SD 10
17,5 SLTP
38 66,7
SLTA 8
14,0 AkademiS1
1 1,8
Jumlah 57
100,0
3 Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 36
63,2 PetaniBuruh Harian Lepas
13 22,8
Pensiunan TNIPNSPOLRI 1
1,8 WiraswastaPedagang
7 12,2
Jumlah 57
100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Lanjutan No
Identitas Jumlah orang
Persentase
4 Terakhir bersalin
Tahun 2010 20
35,1 Tahun 2011
25 43,9
Anak Pertama 12
21,0
Jumlah 57
100,0
5 Status persalinan
Normal 54
94,7 Tidak normal
3 5,3
Jumlah 57
100,0
4.2.2. Persepsi tentang Kualitas Pelayanan Bidan Desa Persepsi ibu bersalin peserta Jampersal tentang kualitas pelayanan bidan desa
dalam penelitian ini meliputi; pelayanan umum, pelayanan antenatal, pelayanan pertolongan persalinan, pelayanan nifas, kegawatan obstetri dan neonatal serta sarana
dan prasarana pelayanan. Secara rinci sebagai berikut :
a Persepsi tentang Pelayanan Umum
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 34 orang 59,6 responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa memberi penyuluhan tentang
kehamilan dengan tepat waktu dan rutin, sebanyak 35 orang 61,4, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa memberi penyuluhan tentang kesehatan
umum dengan tepat waktu dan rutin, dan sebanyak 36 orang 63,2, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa memberi penyuluhan tentang gizi dengan
tepat waktu dan rutin. Sebanyak 34 orang 59,6 responden menyatakan tidak setuju bahawa bidan
desa memberi penyuluhan tentang kehamilan dengan tepat waktu dan rutin, sebanyak
Universitas Sumatera Utara
35 orang 61,4, responden menyatakan tidak setuju bidan desa memberi penyuluhan tentang kesehatan umum dengan tepat waktu dan rutin, dan sebanyak 35
orang 61,4, responden menyatakan tidak setuju bidan desa memberi penyuluhan tentang gizi dengan tepat waktu dan rutin.
Sebanyak 37 orang 64,9, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa bidan desa memberi penyuluhan tentang KB dengan tepat waktu dan rutin,
sebanyak 35 orang 61,4, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa memberikan penyuluhan dengan jelas dan mudah dimengerti, sebanyak 36 orang
63,2 responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa dan kader berpenampilan bersih dan rapi, sebanyak 32 orang 56,1 responden menyatakan
tidak setuju bahwa bidan desa menjelaskan perkembangan kehamilan dengan ramah dan sopan, dan sebanyak 24 orang 42,1 responden menyatakan kurang setuju
bahwa bidan desa terampil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. Distribusi jawaban responden berdasarkan persepsi tentang pelayanan umum
disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi tentang
Pelayanan Umum
No Pelayanan Umum
Setuju Kurang
setuju Tidak
Setuju Jumlah
n n n n
1 Bidan desa memberi penyuluhan tentang kehamilan dengan tepat waktu dan rutin
11 19,3 12 21,1 34 59,6 57 100,0 2 Bidan desa memberi penyuluhan tentang
kesehatan umum dengan tepat waktu dan rutin
10 17,5 12 21,1 35 61,4 57 100,0 3 Bidan desa memberi penyuluhan tentang
gizi dengan tepat waktu dan rutin 13 22,8 8 14,0 36 63,2 57 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Lanjutan
No Pelayanan Umum
Setuju Kurang
setuju Tidak
Setuju Jumlah
n n n n
4 Bidan desa memberi penyuluhan tentang KB dengan tepat waktu dan rutin
15 26,3 5 8,8 37 64,9 57 100,0 5 Bidan desa memberikan penyuluhan
dengan jelas dan mudah dimengerti 12 21,1 10 17,5 35 61,4 57 100,0
6 Bidan desa dan kader berpenampilan bersih dan rapi
9 15,8 12 21,1 36 63,2 57 100,0 7 Bidan desa menjelaskan perkembangan
kehamilan dengan ramah dan sopan. 6 10,5 19 33,4 32 56,1 57 100,0
8 Bidan desa terampil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan
14 24,6 24 42,1 19 33,3 57 100,0
Hasil pengukuran persepsi tentang pelayanan umum kemudian dikategorikan. Persepsi responden tentang pelayanan umum pada kategori tidak baik sebanyak 37
orang 64,9. Distribusi berdasarkan kategori disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pelayanan Umum No
Kategori Jumlah orang
Persentase
1 Baik
14 24,6
2 Kurang baik
6 10,5
3 Tidak baik
37 64,9
Jumlah 88
100,0 b. Persepsi tentang Pelayanan Antenatal
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 22 orang 38,6 responden menyatakan kurang setuju bahwa bidan desa bersama kader melakukan
kunjungan kepada ibu hamil dengan tepat waktu dan rutin, sebanyak 25 orang 43,9, responden menyatakan kurang setuju bahwa bidan desa terampil dalam
mengidentifikasi ibu hamil, dan sebanyak 27 orang 47,4, responden menyatakan
Universitas Sumatera Utara
tidak setuju bahwa bidan desa bersama kader mencatat hasil kunjungan pada buku register dengan cepat dan tepat.
Sebanyak 32 orang 56,1 responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa memberi perhatian dengan memotivasi ibu dan suami agar ibu segera
memeriksakan kehamilannya ke puskesmas, sebanyak 32 orang 56,1, responden menyatakan kurang setuju bahwa bidan desa melakukan pemantuan dan pemeriksaan
selama kehamilan dengan teratur dan tepat waktu, dan sebanyak 32 orang 56,1, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa menjelaskan hasil pemeriksaan
terkait dengan keluhan ibu hamil. Sebanyak 37 orang 64,9, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan
desa segera melakukan pencegahan, penemuan, penanganan dan rujukan pada kasus anemia, sebanyak 23 orang 40,4, responden menyatakan kurang setuju bahwa
bidan desa terampil mengenali tanda dan gejala Pre Eklamsi, sebanyak 21 orang 36,8 responden menyatakan tidak setuju bahwa segera merujuk ibu hamil yang
memiliki kelainan pada kehamilan dan sebanyak 21 orang 36,8 responden menyatakan tidak setuju bahwa melakukan kunjungan rumah, identifikasi tentang
penolong, biaya, dan pengambil keputusan. Distribusi jawaban responden berdasarkan persepsi tentang pelayanan umum
disajikan pada Tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi tentang
Pelayanan Antenatal
No Pelayanan Antenatal
Setuju Kurang
setuju Tidak
Setuju Jumlah
n n
n n
1 Bidan desa bersama kader melakukan kunjungan kepada ibu hamil dengan
tepat waktu dan rutin 20 35,1 22 38,6 15 26,3 57 100,0
2 Bidan desa terampil dalam mengidentifikasi ibu hamil
12 21,1 25 43,9 20 35,1 57 100,0 3 Bidan desa bersama kader mencatat
hasil kunjungan pada buku register dengan cepat dan tepat
12 21,1 18 31,5 27 47,4 57 100,0 4 Bidan desa memberi perhatian dengan
memotivasi ibu dan suami agar ibu segera memeriksakan kehamilannya ke
Puskesmas 9 15,8 16 28,1 32 56,1 57 100,0
5 Bidan desa melakukan pemantuan dan pemeriksaan selama kehamilan dengan
teratur dan tepat waktu 9 15,8 32 56,1 16 28,1 57 100,0
6 Bidan desa menjelaskan hasil pemeriksaan terkait dengan keluhan Ibu
hamil 9 15,8 16 28,1 32 56,1 57 100,0
7 Bidan desa segera melakukan pencegahan, penemuan, penanganan
dan rujukan pada kasus anemia 2 3,5 18 31,6 37 64,9 57 100,0
8 Bidan desa terampil mengenali tanda dan gejala Pre Eklamsi
12 21,1 23 40,4 22 38,5 57 100,0 9 Bidan desa segera merujuk ibu hamil
yang memiliki kelainan pada kehamilan 18 31,6 18 31,6 21 36,8 57 100,0
10 Bidan melakukan kunjungan rumah, identifikasi tentang penolong, biaya,
dan pengambil keputusan 5 8,8 31 54,4 21 36,8 57 100,0
Hasil pengukuran persepsi tentang pelayanan antenatal kemudian
dikategorikan. Persepsi responden tentang pelayanan antenatal pada kategori tidak baik sebanyak 32 orang 56,1. Distribusi berdasarkan kategori disajikan pada
Tabel 4.8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pelayanan Antenatal No
Kategori Jumlah orang
Persentase
1 Baik
12 21,1
2 Kurang baik
13 22,8
3 Tidak baik
32 56,1
Jumlah 57
100,0
c. Persepsi tentang Pelayanan Pertolongan Persalinan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 28 orang 49,1
responden menyatakan setuju bahwa bidan desa melakukan asuhan persalinan kala I dengan memastikan ada tanda-tanda persalinan, memberikan asuhan dan pemantuan,
sebanyak 26 orang 45,6, responden menyatakan setuju bahwa bidan desa melakukan persalinan kala II yang aman dengan melaksanakan pertolongan
persalinan yang aman dan bersih, dan sebanyak 37 orang 64,9, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa melaksanakan penatalaksananaan aktif
persalinan kala III dengan melakukan penegangan tali pusat untuk membantu melahirkan plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
Sebanyak 39 orang 68,4 responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi dengan
mengenali tanda gawat janin dengan tepat pada kala II lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman, sebanyak 40 orang 70,2, responden menyatakan tidak
setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi dengan mengenali tanda gawat janin dengan tepat pada kala II
lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, dan sebanyak 42 orang 73,7, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan
desa melaksanakan penanganan persalinan dengan sabar.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi jawaban responden berdasarkan persepsi tentang pelayanan pertolongan persalinan disajikan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi tentang
Pelayanan Pertolongan Persalinan
No Pelayanan Pertolongan Persalinan
Setuju Kurang
setuju Tidak
Setuju Jumlah
n n n n
1 Bidan desa melakukan asuhan persalinan kala I dengan memastikan ada tanda-
tanda persalinan, memberikan asuhan dan pemantuan
28 49,1 6 10,5 23 40,4 57 100,0 2 Bidan desa melakukan persalinan kala II
yang aman dengan melaksanakan pertolongan persalinan yang aman dan
bersih 26 45,6 6 10,5 25 43,9 57 100,0
3 Bidan desa melaksanakan penatalaksananaan aktif persalinan kala
III dengan melakukan penegangan tali pusat untuk membantu melahirkan
plasenta dan selaput ketuban secara lengkap
18 31,6 2 3,5 37 64,9 57 100,0
4 Bidan desa melaksanakan penanganan kala II dengan gawat janin melalui
episiotomi dengan mengenali tanda gawat janin dengan tepat pada kala II
lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar
persalinan 13 22,8 5 8,8 39 68,4 57 100,0
5 Bidan desa melaksanakan penanganan kala II dengan gawat janin melalui
episiotomi dengan mengenali tanda gawat janin dengan tepat pada kala II
lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar
persalinan 11 19,3 6 10,5 40 70,2 57 100,0
6 Bidan desa melaksanakan penanganan persalinan dengan sabar
10 17,5 5 8,8 42 73,7 57 100,0
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran persepsi tentang pelayanan pertolongan persalinan kemudian dikategorikan. Persepsi responden tentang pelayanan pertolongan
persalinan pada kategori tidak baik sebanyak 36 orang 63,2. Distribusi berdasarkan kategori disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi tentang
Pelayanan Pertolongan Persalinan No
Kategori Jumlah orang
Persentase
1 Baik
12 21,1
2 Kurang baik
9 15,7
3 Tidak baik
36 63,2
Jumlah 57
100,0 d. Persepsi tentang Pelayanan Nifas
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 25 orang 43,9 responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa melaksanakan perawatan bayi baru lahir,
sebanyak 32 orang 56,1, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa memeriksa dan menilai BBL untuk memastikan pernafasan dan mencegah terjadinya
Hipotermi, dan sebanyak 33 orang 57,9, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan pada 2 jam setelah persalinan dengan
melakukan pemantauan terhadap ibu dan bayi apakah ada terjadi komplikasi pada 2 jam pertama.
Sebanyak 31 orang 54,4 responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa melaksanakan pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas dengan melakukan
kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, dan sebanyak 32 orang 56,1, responden menyatakan tidak setuju
Universitas Sumatera Utara
bahwa bidan desa melaksanakan pelayanan bagi ibu dan bayi mencakup : tali pusat, komplikasi yang terjadi pada masa nifas, gizi, dan kebersihan.
Distribusi jawaban responden berdasarkan persepsi tentang pelayanan nifas disajikan pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi tentang
Pelayanan Nifas
No Pelayanan Nifas
Setuju Kurang
setuju Tidak
Setuju Jumlah
n n n n
1 Bidan desa melaksanakan perawatan bayi baru lahir
17 29,8 15 26,3 25 43,9 57 100,0 2 Bidan desa memeriksa dan menilai BBL
untuk memastikan pernafasan dan mencegah terjadinya Hipotermi
15 26,3 10 17,6 32 56,1 57 100,0 3 Bidan desa melaksanakan penanganan
pada 2 jam setelah persalinan dengan melakukan pemantauan terhadap ibu dan
bayi apakah ada terjadi komplikasi pada 2 jam pertama
14 24,6 10 17,5 33 57,9 57 100,0
4 Bidan desa melaksanakan pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
dengan melakukan kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan
minggu keenam setelah persalinan 14 24,5 12 21,1 31 54,4 57 100,0
5 Bidan desa melaksanakan pelayanan bagi ibu dan bayi mencakup : tali pusat,
komplikasi yang terjadi pada masa nifas,.gizi, dan kebersihan
15 26,3 10 17,6 32 56,1 57 100,0
Hasil pengukuran persepsi tentang pelayanan nifas kemudian dikategorikan. Persepsi responden tentang pelayanan nifas pada kategori tidak baik sebanyak 34
orang 59,6. Distribusi berdasarkan kategori disajikan pada Tabel 4.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi tentang
Pelayanan Nifas No
Kategori Jumlah orang
Persentase
1 Baik
15 26,3
2 Kurang baik
8 14,1
3 Tidak baik
34 59,6
Jumlah 57
100,0 d. Persepsi tentang Pelayanan Kegawatan Obstetri dan Neonatal
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 44 orang 77,2 responden menyatakan setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan perdarahan dalam
kehamilan pada trimester III dengan mengenali tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan dan melakukan rujukan, sebanyak 22 orang 38,6, responden
menyatakan setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan kegawatan pada eklamsi dengan mengenali secara tepat tanda dan gejala Eklamsi yang mengancam
dan merujuk atau memberikan pertolongan pertama, dan sebanyak 21 orang 36,8, responden menyatakan setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan
kegawatan pada partus lamamacet dengan mengenali tanda dan gejala partus lama serta melakukan penanganan yang memadai dengan tepat waktu.
Sebanyak 26 orang 45,6 responden menyatakan kurang setuju bahwa bidan desa melaksanakan penggunaan vacum ekstraktor dengan mengenali kapan
diperlukan ekstraksi vakum, melakukan secara benar dalam memberikan pertolongan persalinan, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, dan sebanyak 25
orang 43,9, responden menyatakan kurang setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan retensio plasenta dengan mengenali Retensio Plasenta, memberikan
Universitas Sumatera Utara
pertolongan pertama Plasenta Manual dan penanganan perdarahan mencakup : tali pusat, komplikasi yang terjadi pada masa nifas,.gizi, dan kebersihan.
Sebanyak 25 orang 43,9 responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan perdarahan post partum primer dengan mengenali
perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama setelah persalinan HPP dan segera memberikan pertolongan pertama, dan sebanyak 29 orang 50,9, responden
menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan perdarahan post partum sekunder dengan mengenali secara tepat dan dini tanda dan gejala HPP
sekunder, melakukan pertolongan pertama atau merujuk. Sebanyak 30 orang 52,6 responden menyatakan tidak setuju bahwa
melaksanakan penanganan sepsis puerperalis dengan mengamati secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, melakukan pertolongan pertama dan merujuknya, dan
sebanyak 35 orang 61,4, responden menyatakan tidak setuju bahwa bidan desa melaksanakan penanganan asfiksia neonatorum dengan mengenali secara tepat BBL
dengan asfiksi, serta melakukan resusitasi secepatnya. Distribusi jawaban responden berdasarkan persepsi tentang pelayanan
kegawatan obstetri dan neonatal disajikan pada Tabel 4.13.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi tentang
Pelayanan Kegawatan Obstetri dan Neonatal
No Pelayanan Kegawatan Obstetri dan
Neonatal Setuju
Kurang setuju
Tidak Setuju
Jumlah n
n n n
1 Bidan desa melaksanakan penanganan perdarahan dalam kehamilan pada
trimester III dengan mengenali tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan dan
melakukan rujukan 44 77,2 1 1,7 12 21,1 57 100,0
2 Bidan desa melaksanakan penanganan kegawatan pada eklamsi dengan
mengenali secara tepat tanda dan gejala Eklamsi yang mengancam dan merujuk
atau memberikan pertolongan pertama 22 38,6 21 36,8 14 24,6 57 100,0
3 Bidan desa melaksanakan penangannan kegawatan pada partus lamamacet
dengan mengenali tanda dan gejala partus lama serta melakukan penanganan
yang memadai dengan tepat waktu 21 36,8 21 36,8 15 26,4 57 100,0
4 Bidan desa melaksanakan penggunaan vacum ekstraktor dengan mengenali
kapan diperlukan Ekstraksi Vakum, melakukan secara benar dalam
memberikan pertolongan persalinan 14 24,6 26 45,6 17 29,8 57 100,0
5 Bidan desa melaksanakan penanganan retensio plasenta dengan mengenali
Retensio Plasenta, memberikan pertolongan pertama Plasenta Manual
dan penanganan perdarahan 11 19,3 25 43,9 21 36,8 57 100,0
6 Bidan desa melaksanakan penanganan perdarahan post partum primer dengan
mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama setelah persalinan
HPP dan segera memberikan pertolongan pertama
11 19,3 21 36,8 25 43,9 57 100,0
7 Bidan desa melaksanakan penanganan perdarahan post partum sekunder dengan
mengenali secara tepat dan dini tanda dan gejala HPP sekunder, melakukan
pertolongan pertama atau merujuk 8 14,0 20 35,1 29 50,9 57 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Lanjutan
No Pelayanan Kegawatan Obstetri dan
Neonatal Setuju
Kurang setuju
Tidak Setuju
Jumlah n
n n n
8 Bidan desa melaksanakan penanganan sepsis puerperalis dengan mengamati
secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, melakukan pertolonga
pertama dan merujuknya 8 14,0 19 33,3 30 52,6 57 100,0
9 Bidan desa melaksanakan Penangan asfiksia neonatorum dengan mengenali
dengan tepat BBL dengan asfiksi, serta melakukan resusitasi secepatnya
4 7,0 18 31,6 35 61,4 57 100,0
Hasil pengukuran persepsi tentang pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal kemudian dikategorikan. Persepsi responden tentang pelayanan kegawatan obstetri
dan neonatal pada kategori tidak baik sebanyak 24 orang 42,1. Distribusi berdasarkan kategori disajikan pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi tentang Pelayanan Kegawatan Obstetri dan Neonatal
No Kategori
Jumlah orang Persentase
1 Baik
11 19,3
2 Kurang baik
22 38,6
3 Tidak baik
24 42,1
Jumlah 57
100,0 f. Persepsi tentang Sarana dan Prasarana Pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 26 orang 45,6 responden menyatakan tidak setuju bahwa ruang tunggu ibu bersalin peserta Jampersal di
Puskesmas bersih, sebanyak 34 orang 59,6, responden menyatakan kurang setuju bahwa ruang periksa ibu bersalin peserta Jampersal di puskesmas bersih, sebanyak 32
Universitas Sumatera Utara
orang 56,1, responden menyatakan tidak setuju bahwa kondisi lingkungan sekitar puskesmas bersih, dan sebanyak 27 orang 47,4, responden menyatakan tidak
setuju bahwa peralatan medis untuk periksa ibu bersalin peserta Jampersal di puskesmas bersih.
Sebanyak 28 orang 49,1 responden menyatakan tidak setuju bahwa peralatan medis untuk periksa ibu bersalin peserta Jampersal di puskesmas tersedia
setiap saat, sebanyak 28 orang 49,1, responden menyatakan tidak setuju bahwa kondisi ruang tunggu ibu bersalin peserta Jampersal di puskesmas nyaman, dan
sebanyak 36 orang 63,2, responden menyatakan tidak setuju bahwa kondisi ruang periksa ibu bersalin peserta Jampersal di puskesmas nyaman
Sebanyak 32 orang 56,1 responden menyatakan kurang setuju bahwa Prasarana menuju tempat pemeriksaan kehamilan terawat dengan baik, sebanyak 37
orang 64,9, responden menyatakan tidak setuju bahwa fasilitas ambulans tersedia setiap saat apabila dibutuhkan ibu bersalin peserta Jampersal, dan sebanyak 35 orang
61,4, responden menyatakan tidak setuju bahwa fasilitas kamar mandiWC tersedia bersih dan rapi.
Distribusi jawaban responden berdasarkan persepsi tentang sarana dan prasarana pelayanan disajikan pada Tabel 4.15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi tentang
Sarana dan Prasarana Pelayanan
No Sarana dan Prasarana Pelayanan
Setuju Kurang
setuju Tidak
Setuju Jumlah
n n n n
1 Ruang tunggu Ibu bersalin peserta Jampersal di Puskesmas bersih
7 12,3 24 42,1 26 45,6 57 100,0 2 Ruang periksa Ibu bersalin peserta
Jampersal di Puskesmas bersih 7 12,3 34 59,6 16 28,1 57 100,0
3 Kondisi lingkungan sekitar Puskesmas bersih
7 12,3 32 56,1 18 31,6 57 100,0 4 Peralatan medis untuk periksa ibu bersalin
peserta Jampersal di Puskesmas bersih 9 15,8 27 47,4 21 36,8 57 100,0
5 Peralatan medis untuk periksa Ibu bersalin peserta Jampersal di Puskesmas tersedia
setiap saat 8 14,0 21 36,8 28 49,1 57 100,0
6 Kondisi ruang tunggu ibu bersalin peserta Jampersal di Puskesmas nyaman
10 17,6 19 33,3 28 49,1 57 100,0 7 Kondisi ruang periksa ibu bersalin peserta
Jampersal di Puskesmas nyaman 6 10,5 15 26,3 36 63,2 57 100,0
8 Prasarana menuju tempat pemeriksaan kehamilan terawat dengan baik
3 5,3 22 38,6 32 56,1 57 100,0 9 Fasilitas ambulans tersedia setiap saat
apabila dibutuhkan ibu bersalin peserta Jampersal
1 1,8 19 33,3 37 64,9 57 100,0 10 Fasilitas kamar mandiWC tersedia bersih
dan rapi 3 5,3 19 33,3 35 61,4 57 100,0
Hasil pengukuran persepsi tentang sarana dan prasarana pelayanan kemudian dikategorikan. Persepsi responden tentang sarana dan prasarana pelayanan pada
kategori tidak baik sebanyak 38 orang 66,7. Distribusi berdasarkan kategori disajikan pada Tabel 4.16.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Persepsi tentang
Sarana dan Prasarana Pelayanan No
Kategori Jumlah orang
Persentase
1 Baik
4 7,0
2 Kurang baik
15 26,3
3 Tidak baik
38 66,7
Jumlah 57
100,0
4.2.3. Kepuasan Kepuasan kepuasan ibu bersalin peserta Jampersal di Puskesmas Tanjung
Beringin Kabupaten Serdang Bedagai dalam penelitian ini mengacu kepada pelayanan yang diterima pasien meliputi: pelayanan umum, pelayanan antenatal,
pelayanan pertolongan persalinan, pelayanan nifas, kegawatan obstetri dan neonatal serta sarana dan prasarana pelayanan. Secara rinci masing-masing distribusi
pelayanan yang diterima diuraikan sebagai berikut :
a. Pelayanan Umum