Pengertian Berita Konseptualisasi Berita

22

2. Jenis Berita

Setiap hari para jurnalis baik dari media cetak maupun elektronik berpikir untuk menentukan cerita-cerita apa yang akan diangkat sebgai berita. Proses pemilihan ini dilakukan untuk mencari mana yang paling menarik atu relevan bagi para pembaca atau pendengar. Dalam proses seperti itu tidak ada formula ilmiah yang dijadikan standar nilai berita, tetapi lebih dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dilapangan selama menjadi reporter. Karena elemen-elemen berita yang secara konvensional digunakan biasanya sangat membantu para reporter sekaligus dapat dijadikan “guide” bagi para reporter dan editor dalam melakukan seleksi. 36 Kelompok reporter, bagi media massa manapun, merupakan kelompok penting. Mereka mengetahui apa yang disebut berita, bagaimana cara menemukannya, dan dimana terdapat sumber berita. Kemanapun mereka pergi, mereka dibimbing oleh suatu kenyataan bahwa mereka adalah reporter, karena selalu melakukan evaluasi terhadap pengalamnnya sehari-hari untuk mendapatkan berita yang bernilai. 37 Proses kerja dan produksi sebuah berita adalah konstruksi, peristiwa yang satu dianggap sebuah berita dan yang lain tidak adalah sebuah konstruksi. Media dan wartawan yang mengkonstruksi sedemikian rupa sehingga perstiwa yang satu dinilai penting. Ada semacam standar atau nilai yang digunakan seorang wartwan atau media untuk melihat realitas, selain nilai prinsip lain dalam proses produksi berita. 38 36 Asep Saiful Muhtadi, Jurnalistik “Pendekatan Teori dan Praktik”,h.120 37 Asep Saiful Muhtadi, Jurnalistik “Pendekatan Teori dan Praktik, h.121 38 Asep Saiful Muhtadi, Jurnalistik “Pendekatan Teori dan Praktik, h.108 23 Nilai berita adalah produk dari konstruksi seorang wartawan. Setiap hari banyak peristiwa yang terjadi yang memiliki potensi untuk dijadikan sebuah berita namun pada kenyataannya hanya beberapa saja yang diangkat menjadi sebuah berita. Semua proses ini ditentukan oleh nilai berita yang merupakan ideologi professional seorang wartawan yang memberi prosedur bagaimana peristiwa yang begitu banyak disaring dan ditampilkan kepada khalayak. 39 Adapun kategori berita sebgai berikut: Tabel 3 Kategori Berita Menurut Tuchman Hard News Berita yang terjadi saat itu juga. Berita ini sangat dibatasi waktu dan aktualitas. Semakin cepat diberitakan semakin baik bahkan ukuran keberhasilan dari berita ini adalah bisa peristiwa yang direncanakan atau tidak direncanakan. Soft News Yang termasuk dalam kategori ini adalah peristiwa yang berhubungan dengan kisah manusiawi. Berita ini tidak dibatasi oleh waktu, bisa diberitakan kapan saja, 23nsure yang ditonjolkan disini adalah yang menyentuh emosi dan prasaan khlayak. 39 Eriyanto, Analisis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media”h.102 24 Spots News Kategori ini adalah subklasifikasi dari kategori hard news. Peristiwa yang diliput tidak bisa direncanakn, misalnya kebakaran, kebanjiran. Developing News Develoving news adalah bagian dari hard news. Baik spots news maupun develoving news umumnya berhubungan dengan peristiwa yang tidak terduga namun pemberitaan pada develoving news terus berlanjut seperti jatuhnya pesawat pertama mungkin diberitakan nama pesawat selanjutnya nama korban dan sebab jatuhnya pesawat. Continuing News Continuing news adalah sublasifikasi lain dari hard news. Dalam continuing news peristiwa bisa diprediksikan dan direncanakan Sumber : Buku Eeiyanto Analisis Framing Definisi diatas menjelaskan bahwa berita adalah peristiwa atau kejadian yang dianggap berbeda dan layak untuk diberitakan. Karena itu untuk mencapai sukses dalam suatu pemeberitaan suatua objek, seorang jurnalis atau reporter harus terlebih dahulu mempertimbangkan tulisanya sebelum diserahkan kepada editor. Evan Hill dan john J. Breen dalam bukunya Reporting Writing The News memberikan kriteria berita yang baik dan menarik yaitu berita merupakan peristiwa yang baru, berita harus memberikan informasi yang belum diketahui pembaca, menarik, bisa menanmbah pengertahuan pembaca. 25 Kreteria tersebut ada pada suatu peristiwa maka peristiwa tersebut bisa dijadikan sebuah yang layak untuk dipublikasikan. Karena itu seorang jurnalis yang baik harus bisa menemukan berita diantara fakta-fakta yang ditemuinya sehari-hari. Tidak semua fakta bisa memnuhi kriteria tersebut. 40 Sadar atau tidak berita merupakan hasil konstruksi seorang jurnalis yang dipahami atas sebuah realitas yang dituangkan secara utuh dan apa adanya persis seperti realitas dilapangan.Terkadang sebuah realitas dijadikan sebuah pembenaran untuk menutupi subjektifitas dari seorang jurnalis. Pandangan kaum konstruksionis melihat realitas itu bersifat subjectif, karena relitas itu sendiri tercipta dari sudut pandang wartwan itu sendiri. Realitas itu berbeda-beda tergantung, bagaimana konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh wartawan yang mempunyai pandangan berbeda. 41

D. Analisis Framing

Pada dasarnya analisis framing merupakan versi terbaru dalam pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media. Gagasan mengenai framing pertama kali dilontarkan oleh Baterson tahun 1955. Akhir-akhir ini konsep framing telah digunakan secara luas dalam ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realitas oleh media. 42 40 Asep “aiful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik h. 41 Eriyanto, Analisis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media” Yogyakarta: LKIS,2012,h.19 42 Alex Sobur “Analisis Teks Media”Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2009,h.162